Chapter 12

3.1K 312 22
                                    

"Tuan muda.."

Taehyung berbalik "Ya? apa putraku sudah bangun?" dia menjilat telunjuk, menyicip sedikit masakan yang akan dihidangkan sebagai sarapan untuk suami serta kedua putra-nya "Ini sudah cukup, tolong pisahkan untuk suamiku" titahnya pada wanita dapur kemudian berjalan meninggalkan kompor guna menghampiri Jaehyun dari depan

"Tuan muda maaf sebelumnya, apakah sir Jeon sudah bangun? saya perlu mendapat persetujuan untuk pria yang akan menjaga tuan kecil Zack saat di sekolah nanti"

"Oh astaga ! aku baru ingat, pukul berapa sekarang Jae? akan kubangunkan, dan tolong bantu siapkan Zack sekolah sementara Ethan biarkan tidur selama tidak terganggu" Taehyung melepas apron yang terpasang pada tubuhnya, berjalan tergesa menaiki tangga diikuti beberapa pengasuh yang turut menyusul menuju kamar putra dari majikan mereka

Taehyung lupa akan waktu, tidak. Ini masih belum bisa dikatakan terlambat, sang tuan selalunya bangun di waktu yang tepat. Hanya saja jika tidak ada sosok dirinya ketika bersiap untuk bekerja maka hal itu tentu akan mengundang amarah suaminya keluar. Sesungguhnya, dia tidak diperizinkan berada di area dapur. Alasan apapun itu, dia ditolak. Termasuk mengurusi keperluan putra Jeon sekolah, jika satu kali Taehyung tertangkap basah berada di kamar anaknya ketika Jeongguk sudah bangun maka satu kali itupun dia terhitung mengabaikan suaminya

Pria-nya jelas akan murka, dia memerlukan Taehyung ketika bangun tidur. Paling tidak, sebelum turun untuk berinteraksi dengan orang sekitar, kekasihnya sudah lebih dulu menjadi yang pertama sebelum mendapat posisi kedua. Maka dari itu Taehyung kini merasa cemas sendiri, takut jika tuan-nya akan lebih dulu keluar dan mengecek dirinya di kamar sang putra kesayangan

Pintu terbuka, langkah lebar si kucing berlari kecil menuju kamar tidur miliknya. Taehyung membuka pintu, menahan napas sebentar sebelum dia keluarkan panjang. Merasa lega akan sosok pria berselimut tebal di sana, pria Jeon masih terlelap. Tepat di atas ranjang Jeongguk mendengkur- dengan selimut yang sebelumnya Taehyung tutupi hingga leher kini merosot hanya sampai pinggang

"Tuanku.."

Taehyung mendudukkan tubuh di tepi kasur, mengusap bahu telanjang suaminya sebelum dia bubuhkan ciuman pada sekitar wajah sang tuan. Hal yang wajib dia lakukan ketika akan membangunkan suaminya, dengan ribuan ciuman serta panggilan sayang agar perasaan hatinya menjadi senang. Pria Jeon tidak sesulit itu dibangunlan, berbeda dengan sang putra sulung. Perlu waktu yang tidak sedikit jika ingin mengusik tidur zack, meskipun keduanya sama sama perlu berhati hati namun Jeon besar tentulah lebih muda diusik pada mimpinya

"Papi..." lagi, dia memanggil lembut. Mengusak rambut pria-nya dengan tangan satunya dia bawa untuk mengusap rahang tegas suaminya. Perlahan, Jeongguk terusik. Bergumam membalas panggilan suami kecilnya dengan wajah dia gesekkan pada tangan lembut milik sang kekasih "Waktunya bangun suamiku.. tidakkah hari ini tuanku harus pergi bekerja?"

Jeongguk mengangguk, begitu pelan dengan mata masih tertutup dan enggan terbuka. Taehyung sentiasa menunggu di sampingnya, masih dengan gerakan tangan memberi usapan pada bahu suaminya. Dia menyandarkan kepala di lengan berotot sang pemimpin, memeluknya erat selagi memberikan perlakuan cinta terhadap pria Jeon yang juga memeluknya tak kalah erat

"What time is it?" gumam Jeongguk sedikit berbisik, suara husky miliknya menggetarkan telinga si kucing hingga Taehyung merasakan merinding pada bulu kuduk "Pukul enam tiga puluh, tuanku ingin bangun sekarang?"

Terdiam sebentar, Jeongguk kembali memejamkan mata sebelum akhirnya bergerak untuk bangun. Ditariknya tubuh Taehyung mendekat, menangkup wajah bulat suaminya kemudian menyatukan bibir hingga menjalin ciuman intens antar saliva. Ciuman dilakukan dengan lembut, menghisap dan berbagi kehangatan hingga salah satunya berakhir melepaskan. Taehyung membiarkan ciuman itu turun melalui dagunya, membasahi leher untuk meninggalkan sedikit gigitan di sana

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang