Seluruh orang telah duduk pada setiap kursi yang telah disediakan, tepat di hadapan mereka— jamuan masakan terbentang mengundang bunyi berisik perut yang kelaparan. Zack setia duduk di samping ayahnya, bersama kursi makan balita kecil di dekatnya yang masih kosong tanpa kehadiran Ethan sebagai pemiliknya
"Sayang.. Ethan harus makan dulu sayang.." Taehyung berupaya terus membujuk, semenjak putranya naik untuk dimandikan. Ethan enggan jauh dari sang papa dan tetap memeluknya begitu erat
Zack mendongak— mengintip dari balik bahu Taehyung untuk melihat wajah merenggut sang adik yang tampak tak nyaman. Laki laki manis itu merasa tak enak hati, pegangan di lehernya kian menguat setiap kali dia coba melepaskan sang putra darinya
"Tuanku.." Taehyung memanggil, menghentikan perbincangan sang tuan bersama saudaranya untuk segera menggeser kursi lebih dekat dengan sang kekasih. Mendekatkan telinga pada Taehyung, Jeongguk merangkul pinggang ramping si kucing kemudian bersuara "Maaf, kenapa sayang?" ujarnya mencoba menggapai suara Taehyung
Taehyung memberi gestur— menunjuk punggung mungil Ethan yang masih bergelayut di bahunya. Menarik perhatian Jimin beserta istrinya, Jeongguk kemudian mengerti dan mengalihkan atensinya pada tubuh si kecil yang bergetar di sana
Jaehyun dari pintu dapur memperhatikan, melihat dengan seksama bagaimana pegangan si kecil terus terkepal pada bahu majikan mereka. Ntah apa yang membuatnya menjadi murung seperti sekarang, bahkan banyak dari mereka yang sudah mencoba membujuk Ethan agar dapat lepas dari papa—nya namun semua itu tak membuahkan hasil
"Lepaskan." ucap Jeongguk memegangi tubuh sang putra yang tak butuh waktu lama anak itu dapat ditarik olehnya untuk duduk. Ethan menundukkan kepala, memegangi tangan besar ayahnya erat seolah dirinya sedang berada dalam situasi terancam
Zack turun dari kursi, merangkak dari bawah meja makan kemudian bergerak mendekati sang adik yang kini berada pada kursinya. Dia mencolek kaki Ethan yang terayun lalu berbisik sedikit keras "Hei ada apa denganmu?". Wajahnya menyiratkan kebingungan namun balita mungil itu tak menggubris ucapannya dan masih tetap menunduk pada kursinya
Tatapan Ethan seolah kosong dan ketika duk! "Adoh!"
"Apa yang— oh astaga putraku! kau baik baik saja?!" Taehyung dengan panik menarik tubuh putranya keluar, mengusap kepala zack yang masih meringis kala tak sengaja membenturkan kepalanya di bawah sana. Mengundang senyuman gemas terbit dari wajah keluarga kecil Jimin, Haerin tampak ikut dalam suasana menggemaskan di meja makan. Melupakan satu balita yang kini menaikkan pandangan hanya untuk melirik kearah gadis kecil di dekat zack, Ethan mengepalkan tangan
"Berhenti bermain main saat kita sedang makan, Zack" tegur Jeongguk
Itu sebabnya anak itu mengendap endap di bawah sana, sebab dirinya tau jika ketahuan oleh sang ayah maka akan mengundang amarahnya keluar. Hal itu tidak sopan, tentu saja. Namun melihat bagaimana adiknya terus diam membuat zack khawatir dan tak bisa terus membiarkannya sendirian
—
Meja makan yang biasa hanya diisi oleh empat orang kini tampak ramai diisi oleh senyuman serta obrolan ringan dari masing masing kepala. Taehyung sesekali akan menyuapi si pemilik rumah, tak lupa mengisi mulut Ethan yang mengunyah makanan tersebut dengan lambat
"Haeri tumbuh begitu cepat, dia cantik sekali" Taehyung melayangkan pujian, mengusap pipi si anak perempuan yang tersipu dan membalas dengan ucapan terima kasih
Zack berada diantara mereka, mengabaikan setiap obrolan tak penting yang sesekali membawa namanya kedalam candaan memuakkan. Melirik sang ayah yang juga tampak sibuk berbicara dengan Jimin, zack melirik Ethan yang terdiam dengan garpu berada pada genggamannya
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
RomanceKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...