Chapter 75

2.4K 298 122
                                    

Satpam sekolah berjalan keluar sesaat suara klakson dibunyikan, mendapati kedatangan satu mobil asing yang sebelumnya jarang sekali terlihat oleh pasang mata. Menyadari keanehan kala kendaraan tersebut datang di waktu pembelajaran telah dimulai, pria berseragam itu menghentikan laju mobil lantas bergegas mendekati sang supir.

"Mohon maaf, pembelajaran sedang berlangsung, saya perlu mengetahui keperluan anda kemari."

Dari kursi kemudi, Jaehyun menurunkan kaca mobil, menunjuk ke belakang - memberi gestur agar dia dapat menemui sang majikan tanpa harus melalui dirinya. Melihat hal itu, satpam tersebut mengangguk lekas berjalan menuju kursi penumpang yang perlahan menunjukkan siluet seseorang.

"Dengan siap- "

Satu kepala muncul, pria berwajah tegas menunjukkan jati dirinya, membuat penjaga sekolah termangu kala berpaspasan wajah dengan pria yang dia kenali sebagai-

"Jeon Jeongguk, izinkan saya masuk." ucapnya singkat, kembali menaikkan kaca mobil dan menunggu sampai dimana si penjaga sekolah bergerak cekatan membuka gerbang agar bisa memberinya jalan.

Suasana bangunan yang sebagian besar diisi oleh para anak usia dini tampak ramai dengan segala kegiatan yang sedang berlangsung di dalamnya, dari mulai koridor, hingga melewati setiap ruang kelas semua terasa normal tanpa adanya keributan selain suara berisik yang sedikit mengganggu.

Tampaknya hari baru saja dimulai, pria Jeon membawa kakinya melangkah melewati barisan pintu bersama beberapa pria yang setia berjalan di belakang. Mereka banyak menarik perhatian, khususnya sebagian siswa yang masih berkeliaran di luar kelas.

Hadirnya sosok yang sering menjadi buah bibir di sekolah mengundang banyak dari mereka terdiam kala perawakan pria tersebut berjalan dari kejauhan, tampang yang begitu tegas, dengan dagu terangkat- menunjukkan harga dirinya yang tak perlu diragukan pangkat.

Pria tersebut berjalan begitu saja, tatapannya lurus, tak ada senyuman maupun rasa keingin tahuan dari orang orang di sekitar, tak sedikitpun menoleh, atau paling tidak menebar senyuman kepada mereka yang menatapnya dengan mulut terbuka.

"Dia.."

"Mengingatkanku pada seseorang.."

Bahu lebarnya yang kokoh memimpin barisan pria yang memiliki aura tak mengenakan sama seperti dirinya, sampai dimana sekumpulan orang itu memasuki lift, dia mengangkat wajah- menunjukkan garis wajahnya yang persis dengan seseorang, urat leher yang terbentuk begitu tegas kala kedua tangannya mengepal, pada saat itu juga mereka semua mengingat, siapa orang yang sempat mereka lupakan.

"He's the father of Jeon's brother."

•-•

"Papa ayo~ "

"Sebentar sayang.. "

"Papa cepat!"

"Hans sayang tunggu sebentar.. papa nanti menyusul"

"Pap- "

"Hans berhenti menarik tangan papa."

Teguran diberikan, Ethan masuk ke dalam kamar dan menemukan si putra sulung sedang duduk menghadap pada laki laki manis yang membantunya berpakaian. Lain dengan anak paling kecil tengah merenggut sesaat dia memberinya teguran, Hans menekuk wajah dan tak henti memegang ujung baju Taehyung mencari perhatian.

"Apa Zack akan ikut turun?" Ethan bertanya, memperhatikan bagaimana cara sang kakak mencoba bangkit dari duduknya.

Taehyung meletakkan baju kotor milik Zack pada cucian, bergumam membalas pertanyaan sang putra sementara tangannya kini terus menerus ditarik oleh Hans secara tak sabaran.

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang