Chapter 26

2.7K 285 100
                                    

"Bagaimana dok?"

Pria berjas putih melepas kacamata yang dia kenakan, membuang napas panjang dengan wajah dia usap gusar. Dia terlihat tidak baik baik saja setelah mengecek keadaan pemuda manis yang kini masih bergelayut di tubuh sang dominan. Jeongguk setia berada di depannya, berbaring bersama sang kekasih seraya memberikan usapan lembut di punggung

"Dokter?" panggilnya kembali

"Baik, bisa saya bicara dengan sir Jeon hanya berdua?"

"Tidak boleh~" Belum sempat sang tuan rumah membuka suara, seseorang telah lebih dulu menyahut dengan rengekan tak terima, mengeratkan pelukan pada leher tuan—nya memperlihatkan jika dirinya menolak memberi suaminya ijin untuk pergi .

Jeongguk mengecup kening suaminya sayang, membisikkan kalimat penenang dengan mengatakan jika dirinya akan tetap berada di sini dan tidak akan meninggalkan. Membuat Taehyung bersedia melepaskan rangkulan, suami kecilnya tampak mengerucut lucu dan membuang wajah pada sang dokter yang kini menatap cemas pada dirinya

"Anda bisa bicara di sini dokter" ucap Jeongguk mulai menegakkan duduk

Dokter memijat kening, melipat bibir gelisah sebelum menarik napas panjang dan bersuara "Apakah ini disengaja?" pria tersebut menatap ke arah sang tuan rumah, seolah dia akan mengerti pertanyaannya tertuju kemana— dan Jeongguk jelas menangkap maksud pria tersebut, dengan tenang kepalanya bergerak menggeleng

Seluruh pekerja mengerutkan kening, sama sama dibuat berpikir dengan kalimat yang baru saja dilontarkan oleh sang dokter. Kenapa pria berjas putih itu terlihat akan menyampaikan berita buruk? seolah ada hal yang tidak beres yang baru saja dia temui dari kondisi majikan mereka

Dokter kemudian berbicara "Kehamilannya sudah memasuki satu minggu" dia menjeda, mencoba mencari raut wajah terkejut dari sang pemimpin yang hanya diam mengangguk. Berbeda dengan respon para pekerja di belakang, mereka serentak menutup mulut— merasa tak percaya akan apa yang baru saja didengar

"Rupanya anda sudah mengetahui semua ini akan terjadi sir"

Jeongguk menutup mulut, dia tampak tenang bersama kekasihnya yang masih dalam pelukan. Pikiran pria Jeon berkelana, namun jauh jauh hari dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Maka ketika kepala si kucing mendongak untuk menoleh ke arahnya, ada senyuman tipis dia berikan, mengecup hidung sang empunya singkat "Tidak apa apa sayang" ucapnya penuh kelembutan

Taehyung merasa khawatir, mendadak takut jika pria—nya akan marah ketika mendengar berita kehamilannya. Melihat ke arah sang tuan yang memberikan tatapan teduh, dalam lubuk hatinya dia yakin jika suaminya benar benar merasa kecewa kepadanya

"Sir—"

"Saya sudah berusaha mencegah, namun semua itu terjadi bukan atas keinginan saya" 

Seluruh orang menatapnya, melihat dengan baik bagaimana pria Jeon tampak tenang duduk di tempatnya. Jaehyun mengamati dari dekat pintu, dia khawatir sungguh — melihat bagaimana reaksi yang diberikan tidak sesuai apa yang mereka harapkan.

Pria Jeon terlihat lelah dengan semua ini

Dan apa yang mereka harapkan memangnya? Jeongguk sendiri bahkan tahu jika tak ada yang bisa dia lakukan selain menerima, menolak hanya akan membuat kesayangannya sedih. Pun kondisi sang kekasih sekarang tengah menurun drastis, banyak resiko untuknya meninggalkan jika pada kenyataan ada Taehyung yang membutuhkan

"Anda mengatakan jika kehamilan nya yang kemarin adalah yang terakhir, benar?" Jeongguk bertanya

Dokter mengangguk "Male pregnant lebih sulit untuk dibuahi, dan jaraknya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Hanya ada beberapa dari mereka yang berhasil mendapatkan satu, namun tuan muda..." seluruh mata menatap ke arah Taehyung sekarang, dan sang empu jelas menundukkan pandangan— menjauhi tatapan mereka yang melihatnya penuh rasa khawatir "Saya khawatir akan kekuatan fisiknya, ini yang ketiga dengan selisih waktu hanya dua tahun. Bukankah ini terlalu beresiko jika terus dilanjutkan?"

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang