Chapter 9

3.7K 356 46
                                    

"Saat saya kembali, saya ingin semua terpasang seperti semula"

—baik sir"

Mobil berhenti tepat di depan gedung sekolah, dari depan pria yang memegang kemudi segera memberi anggukan pada sang pemimpin— memberi kode jika mereka telah tiba pada tujuan yang pertama. Dari belakang terdengar rengekan anak kecil tak ingin turun, dia terus memeluk tubuh sang papa yang tampak kesulitan untuk melepaskan pegangan pada bahunya

"Zack sayang.."

"I dont want to ! i wanna go with papa!"

Taehyung menatap cemas pada suaminya, Jeongguk menghela napas. Melirik sekilas kearah balita mungil dengan pacifier menggantung di mulutnya. Zack tampak enggan melepaskan pelukan di tubuh papanya, menangis di balik bahu dengan tangan satunya memegangi Ethan tak ingin dipisahkan "Papa... zack ingin ikut, tidak mau sekolah" isaknya pelan

"Sayang.. nanti Jaehyun akan menjemput lalu mengantarkan zack ke kantor, setelah pulang sekolah ya?" bujuk Taehyung mengusap punggung si putra sulung, namun anaknya tetap menggeleng. Terus menangis hingga baju miliknya basah oleh air mata

"Zack, lepaskan papa mu. Lihat sini"

"Papi panggil nak, dengarkan dulu papi. Lepas dulu ya?" Taehyung berusaha melonggarkan pelukan, mengusap wajah basah zack lalu membuatnya duduk untuk mewajahi sang ayah "Sudah menangisnya, lihat hidung zack sampai merah"

"Tapi zack tidak ingin sekolah hik—"

"Kemari" ucap Jeongguk mengulurkan tangan, membawa tubuh putra pertama Jeon berpindah tangan pemilik untuk dia dudukkan di atas paha nya. Zack sigap memeluk ayahnya, menangis pada jas pria tersebut seraya terus mengatakan jika dia tidak ingin pergi "Stop crying" tegasnya mengusap pipi sang anak lalu membuatnya duduk tegap menghadap nya

"Katakan dengan suara lantang, tanpa menangis. Kau ingin apa?" lalu zack terdiam, masih mencoba mengatur napas selagi menahan isakan lain keluar secara bergantian. Dia menatap manik elang milik sang ayah. Terlalu menuntut hingga membuatnya takut, zack tampak tak berani melawan hingga pada saat tangisnya mereda yang dia lakukan hanyalah menggeleng kemudian memeluk Jeongguk erat

Usapan dia terima di punggung mungilnya, Jeongguk membiarkan anak itu menenangkan diri sebentar "Zack ingin ikut bersama papi.. tidak ingin ditinggal" cicitnya kemudian. "Begitupun saya, sangat ingin meninggalkan mu selamanya —" lalu pukulan diterima di lengannya, Taehyung menatap kearah pria—nya sinis dan Jeongguk hanya dapat menghela napas berat sebelum menarik diri dari pelukan zack

"Dengar, kini kau memiliki kewajiban di sekolah. Apa yang pernah papi katakan sebelumnya?" si putra sulung menunduk, memainkan dasi milik Jeongguk dan mengerucutkan bibir— cemberut "Tidak boleh menjadi anak pemalas, papi tidak suka" cicitnya pelan

"Jika begitu pikirkan, saya tidak menuntut. Jika tetap tidak ingin pergi maka tidak usah pergi, jika ingin maka ucapkan tanpa menangis"

Kepala kecil itu terlihat berpikir, menimang nimang antara keinginan serta keperluannya saat ini. Dia begitu takut pada amarah pria Jeon, bahkan untuk membuatnya kecewa saja zack sangatlah menghindari hal itu. Maka dirinya mengangguk pelan seraya menjawab "Zack akan pergi sekolah papi.."

"Good boy, saya berjanji jemputan akan datang tanpa kata terlambat"

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang