Chapter 67

2.3K 287 114
                                    

"Terima kasih karna sudah membiarkan kami bermalam di sini, tolong sempatkanlah untuk datang ke rumah kami jika kalian luang"

"Tidak masalah Haewon, tetap kenakan mantel kalian. Hujan masih terus turun saat ini, segeralah tiba dengan selamat sebelum rintik hujan semakin deras dan membuat jalanan licin."

-

Akhir minggu diisi oleh lebatnya air yang turun dari langit, sudah hampir sepekan kondisi cuaca masih belum menunjukkan tanda tanda matahari akan muncul. Seluruh orang kesulitan menjalani aktivitas harian, bahkan cuaca yang buruk mendatangkan banyak kemalangan terjadi diakibatkan tiupan angin tak sekali merusak tiang jalan bahkan pepohonan liar.

Pada pagi ini, gerbang untuk pertama kali dibuka lebar mengantarkan satu keluarga pergi meninggalkan rumah mewah yang sempat ditempatinya malam itu. Hanya dalam waktu satu hari, mobil yang sebelumnya rusak telah diperbaiki hingga mampu dikendarai oleh mereka dengan baik.

Taehyung tampak menyaksikan kepergian keluarga Haewon dari pintu- bersama seseorang terkasihnya. Pria Jeon tak sekalipun berucap ramah kepada mereka yang kini telah benar benar pergi dan semoga tak kembali, meski suaminya telah memberikan maaf pada Jimin namun Jeongguk tak akan mau untuk berdamai seperti dulu.

Dia hanya melakukan atas dasar permintaan kekasihnya

Menjadi baik sebab pria itu adalah saudara kandungnya

Dan bersamaan dengan itu, tiga mobil masuk sebelum gerbang benar benar ditutup. Wajah yang semula berseri kini perlahan luntur oleh derung mobil yang tidak Taehyung kenali, beberapa penjaga tampak berlarian menyambut kedatangan orang tersebut. Diikuti genggaman tangan melepas- dari arah samping sang tuan melepas mantel lantas mengaitkan benda hangat tersebut di tubuh kekasihnya.

Jeongguk memberi gestur agar mereka digiring masuk melalui pengecekan yang tak mudah orang lalui. Dibalas anggukan mengerti oleh sang pekerja, mereka yang baru saja akan menghampiri segera mengurungkan niat sesaat beberapa pria menghadang jalan mereka untuk masuk.

Diikuti tatapan keheranan Taehyung, kekasih dari majikannya itu terlihat begitu penasaran hingga tarikan pada pinggangnya membawa keduanya masuk ke dalam rumah. Pintu terkunci otomatis sesaat langkah pria Jeon melewati garis pintu, Jeongguk dengan lembut membawa suami kecilnya menjauhi teras luar, seketika kehangatan muncul secara tiba tiba- dalam langkahnya Taehyung berbicara "Tuanku.. siapa mereka?"

"Saya akan bekerja di rumah hingga kondisi di luar membaik, selama curah hujan tetap tinggi kau tidak diperbolehkan untuk keluar meski hanya untuk menemui wanita penjual susu. Para benalu akan saya kunci beserta dirimu sekaligus."

"Tetapi putraku-"

"Akan sangat membuatku marah jika tingkah mereka harus memancingmu ikut ke dalam permainan bodoh mereka-" Jeongguk menghela napas, bertemu tatap pada manik si kucing dan menaikkan dagu itu lalu berbicara "- jangan pernah berpikir jika saya bodoh untuk melupakan kejadian hari itu, saya tidak akan pernah membiarkan hal serupa terjadi lagi. Apa kau mengerti Jeon Taehyung?"

Taehyung mengedipkan mata berulang, ucapan sang tuan telak membuatnya tak bisa mengelak dan hanya bisa mengangguk patuh. Sepertinya ayah dari ketiga anaknya ini telah benar benar mengetahui pikiran kekanakan Taehyung yang seringkali membuat kepala suaminya hampir dibuat pecah. Namun begitu, tetap Jeongguk tak pernah sekalipun memarahinya selain mendiaminya.

Oh Tuhan, itu kedengaran lebih buruk.

"Sir, tersisa lima menit untuk para tamu dapat masuk. Dimana tempat yang anda inginkan ketika pertemuan ini dilangsungkan sir?" satu pekerja membungkuk tak jauh dari keduanya berdiri, Taehyung menoleh mendapati mereka saling menundukkan pandangan setiap kali perawakan sang tuan berada di hadapan mereka.

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang