Chapter 82

2.9K 301 115
                                    

2 years later
Jeon Zack 12 y.o
Jeon Ethan 10 y.o — Jeon Hans 8 y.o




...berhenti...tolong..."

Dada berdebar hebat dengan napas keluar masuk tak beraturan, mengundang nyeri luar biasa hadir pada sekujur badan. Mata yang sudah tak sempurna melihat dia paksakan tetap terbuka, pusing menjalar hingga kepala tak lagi bisa dia rasakan ada. Berlari untuk menuju sesuatu yang tidak pasti, ntah apa yang sedang dicari, ataukah sesuatu yang tengah mengejarnya hingga dia tidak boleh berhenti.

Berulang kali tungkainya melemah hampir tersandung, bernapas terengah namun tak dia pedulikan dan terus berlari, lari dan terus lari hingga dia menemukan tempat yang dia cari.

"Siapapun tolong aku!"

Lalu dia berhenti, tepat ketika kaki itu tak sanggup berlari dia terjatuh hingga mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri. Bernapas jauh lebih sulit dibandingkan harus bergerak pergi, dia membulatkan mata, iris mata yang kemerahan kini memenuhi sekitar matanya ketakutan. Dia menggeleng—

"Kang Jaewon."

Jaewon menggeleng, hujan membuat rasa perih semakin menusuk indera penglihatannya yang perlahan menjadi kabur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaewon menggeleng, hujan membuat rasa perih semakin menusuk indera penglihatannya yang perlahan menjadi kabur. Penampilannya sudah berantakan, luka telah tak terhitung dia abaikan, memegangi lutut kirinya yang sudah robek, Jaewon mencoba untuk bangun.

"We found you."

Sudah sejak sepekan, semenjak rencana pesta diadakan dengan tujuan untuk mempererat hubungan pekerjaan, tepat pada malam ini mobil silih berganti memasuki halaman parkir untuk bergabung pada acara yang lama dinanti.

Ada banyak undangan bak acara bergengsi yang diadakan pada akhir tahun ini, orang orang ternama sudah memunculkan jati diri hingga ikut memeriahkan suasana. Para kolega hingga pebisnis luar negeri turut menjadi bagian dari kemeriahan pesta, salah satu tamu undangan pemilik marga Jeon mendapat sambutan meriah kala berhasil memberikan sepatah kata yang baginya tak seberapa dia ucapkan.

Pria dengan balutan jas hitam rapi dipadu jam tangan yang melingkar di pergelangannya memberi kesan wibawa tinggi pada pangkat yang dimilikinya, pria Jeon turun setelah tuntas berbicara. Tampilannya bersama seseorang di sampingnya membuat banyak pasang mata menyorot ke arah dimana pasangan tersebut berada.

Laki laki manis berambut pirang malam ini tampil begitu mencolok pada pakaian mahal yang dikenakannya berwarna putih, senada dengan milik sang tuan yang tak kalah mendapatkan perhatian. Malam itu ada banyak dari mereka terpana untuk tak sabar menyapa nya di meja jamuan.

"Tuanku.."

Jeongguk menghentikan obrolannya, beralih mendekat pada kekasihnya untuk menggapai suara yang sedikit teredam oleh musik serta obrolan orang di sekitar "Ada apa sayang?"

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang