Kisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan
Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...
"Kami sudah mengobati Ethan, dan untuk zack—" Jaehyun melirik kearah tiga pengasuh di dekat pintu. Mereka melipat baju hingga sikut, menunjukkan goresan kuku yang dibuat oleh sang putra Jeon berikut luka kecil akibat cubitan yang tak main main "— sempat mendapat penolakan. Tetapi kami melakukan dengan sedikit paksaan tuan muda. Kami khawatir luka nya akan infeksi bila dibiarkan"
Taehyung membuang napas lelah, zack sebelumnya memang selalu diobati oleh suaminya. Jika tidak oleh Jeongguk, maka dia akan memberontak sebab takut akan segala jenis obat. Ntah kenapa sangat sulit untuknya dapat diobati, bahkan oleh Taehyung sekalipun si putra sulung akan jelas menolak
"Maaf, atas perlakuan putraku kepada kalian"
Mereka serentak menggeleng, Jaehyun melihat pancaran kegelisahan dari wajah sang majikan "Tuan muda, kami baik baik saja. Tidak perlu khawatir, kami mengerti"
"Bagaimana dengan hidung mu Jae?"
Jaehyun mengusap hidung bangir yang tadi sempat bocor dengan darah merah mengucur lumayan deras dari sana. Si pekerja mengangguk "Saya baik tuan, hanya mimisan kecil. Bukan hal yang parah"
Meski ini baru pertama kali dirinya mendapat serangan dari si putra kedua, namun mereka telah berdiskusi akan penyebab amarah Ethan dikarenakan apa. Tak ada yang memperhatikan sebelumnya, yang mereka ingat balita mungil itu tak sedikitpun berucap kata selain kalimat maaf yang dilontarkan di hadapan sang pemimpin keluarga
Bahkan ketika diobati anak itu hanya diam tak berkutik, luka di keningnya cukup boros mengeluarkan darah. Beruntunglah sang ayah tidak memberikan hukuman terlebih dahulu untuknya, hingga mereka bisa dengan segera meraih keduanya untuk mengobati luka luka di wajah
"Mereka di dalam?"
Jaehyun mengangguk, bergeser ke tepi agar Taehyung dapat masuk untuk melihat kondisi para putra Jeon di dalam sana. Dan begitu kakinya melangkah masuk— mereka sigap berpamitan untuk pergi. Meninggalkan kondisi kamar dengan situasi hening tanpa canda tawa dari si putra majikan
Taehyung berjalan perlahan, menemukan dua buah hati yang terbaring di atas ranjang— berpelukan. Hatinya tersentuh, desir hangat terasa menusuk hingga pikirannya kembali dipenuhi oleh kejadian tadi yang sempat membuatnya tak dapat menenangkan diri. Pada akhirnya dia memilih untuk menyusul suaminya, keadaan ayah dari anak anaknya cukup memprihatinkan dengan demam yang semakin meninggi
Dan kini, dia di sini. Setelah mendapat ijin dari si pemilik, Taehyung dibiarkan turun hanya untuk memastikan jika kedua putra—nya masih dalam keadaan baik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka anak anak yang hebat
Suaminya tidak mengatakan apapun, mungkin sakit yang dideritanya membuat pria Jeon nyaris tak bisa marah hingga yang dilakukan hanyalah berbaring dan memejamkan mata. Sama hal nya dengan dua balita di depannya, wajah terlelapnya begitu serasi. Ukiran wajah mereka selalu mengingatkan Taehyung pada hal hal yang berbau kebahagiaan