Kisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan
Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...
Taehyung memutar langkahnya, dengan cepat berbelok ke arah ruang keluarga lalu membaringkan tubuhnya di tumpukan bantalan di sana "Aku tidak" katanya kemudian bersikap seolah dia memang benar benar akan bersantai setelah usai melaksanakan kegiatan mandinya
Dalam hatinya dia ingin menjerit, tertangkap basah saat akan melakukan sesuatu yang jelas dilarang oleh suaminya rasanya tidak mengenakan. Seperti sekarang, dia berniat ingin menyiapkan minuman hangat untuk tiga putra Jeon yang masih bermain air di luar rumah— namun urung. Rupanya pria Jeon mengawasi kegiaan mereka sedari tadi, dia pikir dia akan memberi sedikit waktu lebih lama untuk ketiganya bermain bersama tetapi sang tuan rumah telah lebih dulu mengambil tindak waspada dengan memasang matanya untuk mengatur waktu main ketiga putranya
— waktu habis, bawa mereka naik. Kunci pintu hingga saya kembali. Im on my way"
Lalu setelah perintah tersebut diterima, para pengasuh segera berlari keluar dengan masing masing handuk mereka bawa di tangan. Diikuti Jaehyun yang tergesa mengikuti dari belakang — pria terpercaya itu tampak dibuat sibuk dengan walkie talkie yang dia keluarkan "Lima menit dari sekarang"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tuan kecil, waktu bermain sudah habis. Sir Jeon berada dalam perjalanan pulang sekarang"
Ketika nama sang pemimpin disebutkan, perhatian satu putra Jeon teralihkan. Ethan menoleh ke arah mereka yang menunggu di tepian— "Papi akan pulang?" kemudian para pekerja serentak mengangguk. Ethan melepaskan pegangan kakaknya, menjauh dari dua saudaranya yang tampak acuh akan panggilan dari pengasuhnya
"Zack, Hans come on don't being a brat today. Papa pasti sudah menunggu kita di dalam" Ethan menggerakkan kakinya, mengayun di bawah air untuk membawa tubuhnya mendekat pada Jaehyun yang sudah siap merentangkan tangan "Berhati hati, cidera anda masih belum pulih. Saya khawatir itu akan mengakibatkan kram ketika malam nanti" Jaehyun berucap, lantas membawa anak itu naik kemudian memberikan pada gendongan pengasuh yang langsung melilitkan handuk di tubuhnya
"ccaptain.. toyongg bbantu hans.. ingin naik" Hans mencoba mencari bantuan, namun si putra sulung tampak tidak mendengar dan memilih untuk berenang lebih jauh. Si kecil menoleh ke arah Ethan yang sudah diamankan, dia kemudian mengepakkan kedua tangan dan kakinya, memukuli air kolam dan menarik perhatian Jaehyun serta pekerja lainnya "ccomeone help me pwease ? hans ttakut pwapi ppuyang"
"Tent—"
"Tidak"
Baru saja kaki itu akan melangkah, pun Hans sudah memekik girang bersiap akan diberi bantuan— namun ucapan seseorang membuatnya urung dan menarik niatnya kembali. Ethan di sana, menatap sang adik datar kemudian beringsut turun dari pangkuan
"Tuan kecil apa yang —"
Ethan pergi ke tepi kolam, berlutut di sisinya kemudian memainkan air dan melempari balita itu dengan percikan air buatannya "Kemari, gerakan kakimu kau tidak akan jatuh. Pelampung itu akan menjaga keseimbangan mu, kemari tangkap tangan ku di sini" sang kakak terus memberikan dorongan, tangannya tak juga dia lepaskan untuk menarik perhatian si kecil yang mulai menatap kedua kakinya dari bawah air