Chapter 31

2.9K 309 72
                                    

Kelopak mata Taehyung mengerjap terbuka, dia terusik dalam tidurnya. Bukan merasakan sesuatu yang telah mengganggunya, melainkan merasakan dinginnya ranjang kasur tanpa kehadiran sosok pria yang biasa menemani. Melihat sekeliling kamar— atensinya tidak menemukan keberadaan pria tersebut dimana

"Suamiku?"

Dia mengepalkan tangan, berharap jawaban dia terima setelah panggilan yang pertama dilayangkan. Namun sudah hampir satu menit yang dia dengar hanyalah bunyi berisik angin saling berlarian di luar. Taehyung mengerutkan kening, menoleh ke arah sisi kasurnya yang belum tersentuh oleh suaminya

Kemana pria Jeon pergi?

Tidak biasanya dia dibiarkan sendiri

Jam menunjukan pukul dini hari, keadaan rumah telah sepenuhnya menjadi gelap tak terang lagi. Lorong lantai tampak sepi tanpa adanya derap langkah para pekerja yang biasa sibuk kesana dan kemari, ini waktunya beristirahat. Saat saat dimana mereka selesai menaruh segala pekerjaan mereka di tempatnya dan kembali ke kamar untuk menghilangkan rasa penat setelah seharian bekerja

Taehyung berjalan menuruni tangga, memeluk tubuhnya sendiri ketika dirasa angin saling berhamburan menerpa tubuhnya yang terbuka. Dia melirik ke arah satu tangga, tempat dimana ruangan suaminya tertuju

Mungkinkah dia berada di sana?

Dia sudah mencarinya hampir ke setiap sudut kamar, tak memiliki keberanian yang cukup jika harus berjalan naik ke lantai paling atas. Sudah pasti rooftop terkunci, mustahil jika dibiarkan terbuka. Maka tujuan yang akan dia kejar adalah ruang pribadi suaminya

Taehyung harap pria itu berada di sana

"Tuanku.." panggilannya begitu lembut, pintu terbuka begitu sidik jari miliknya dikenali sebagai pertanda. Mendadak pikirannya berlarian saling berpecah, belum sempat dia masuk namun suara hatinya mengatakan jika ada sesuatu yang sedang terjadi di dalam

Maka dengan tenang Taehyung melangkah untuk masuk, kepalanya timbul sesaat yang dia lihat hanya cahaya redup dari lilin aroma terapi yang dibiarkan menyala mengelilingi setiap sudut ruangan. Baunya menenangkan, harum yang biasa dipakai untuk membuat tuan—nya tenang dalam kesendirian

Apa yang dia lewatkan?

Jangan mengatakan jika tuan—nya menjadi tak tenang kala dia terlelap

Taehyung ingat, Jeongguk masih harus menyelesaikan kedua putranya untuk berdamai. Ada perbincangan serius yang mereka lakukan, dia tidak sempat menyaksikan. Tubuhnya terlalu lemas untuk terus dipaksakan, maka setelah pelukan si putra bungsu dia terima— pada saat itu pula Taehyung tenggelam ke alam mimpi bersama Hans

Namun sekarang

"Tuanku.."

"Kau terbangun?"

Taehyung tertegun, menatap sang tuan dengan mulut terbuka tak percaya. Di sana Jeongguk terduduk, pada sofa panjang dia bersandar dengan beberapa botol minuman telah dia habiskan. Ditepuknya paha untuk sang kekasih mendekat, Taehyung menelan ludah berat namun tetap berjalan meski lambat dan penuh kehati harian

Apa yang membuatnya menjadi seperti ini?

Jeongguk meraih tangan kekasihnya, mencium punggung tangan miliknya lembut seraya menarik pinggang Taehyung agar bisa dia peluk. Pria Jeon mendaratkan kecupan di keningnya singkat kemudian menjelajahi setiap bagian wajah hingga tiba pada bibirnya untuk dia bawa pada lumatan panjang

Taehyung menyambut ciuman hangat yang diberikan tuan—nya. Penuh rasa cinta hingga kedua belah bibir mereka terasa meleleh akibat panasnya detak jantung keduanya saat ini. Dapat Taehyung rasakan gerombolan kupu kupu berterbangan di dalam perutnya, begitu Jeongguk menyela ciuman hanya untuk mengatakan "Saya mencintaimu" lalu melanjutkan kegiatan yang baru saja tertunda

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang