Chapter 84

2.4K 281 117
                                    

"Perusahaan sedang membutuhkan dana."

Jeongguk menatap ke arah Jimin tanpa ekspresi, raut wajah yang semula datar kini sedikit menunjukkan ketertarikan dengan keningnya berkerut samar. Hening terasa, tak ada yang berbicara selain bunyi keamanan menyala— mengisi ruang kosong di sana, padahal ada lima kepala yang melingkar sedang melangsungkan obrolan.

Kemudian, Jimin melanjutkan "Aku membutuhkan 900 juta won" (setara 10 M)

Mendengar itu Jaehyun terhenyak, lekas melangkah maju guna membisikkan sang majikan sesuatu "Sir, 900 juta nominal yang terlalu besar untuk diberikan cuma cuma, transaksi juga akan terlacak oleh perusahaan, ini pemerasan. Kita sebaiknya tidak gegabah dalam mengambil keputusan."

"900 juta won? untuk apa itu?"

Taehyung bertanya cukup spontan, Jaehyun beserta sang majikan bahkan serentak menoleh ke arah Taehyung berada. Jeongguk mengibaskan tangan pada si pekerja, meminta dirinya kembali ke tempat asal dan membiarkan suaminya kini yang berbicara.

"Semua ini aku lakukan agar Jeon Corp tidak pailit, aku membutuhkan investor. Perusahaan mengalami kesulitan mengembangkan produksi akibat kekurangan dana. Dan.. kami mengusahakan agar perusahaan ini dapat berjaya sampai nanti tiba waktunya." Jimin melirik istrinya, berusaha meyakinkan dengan menggenggam tangannya.

"Perusahaan itu sudah lama berjaya bahkan sebelum kau mengambil kendali atas namanya, aku tidak pernah mengambil sedikitpun bagian yang berasal dari hak ku. Kau bersama istrimu mengelola Jeon Corp setelah hilangnya wanita itu, lalu sekarang kau datang mengemis uang kepadaku?"

"Jeon, sejak awal kau sepakat memberikan hak perusahaan ayah kepadaku penuh. Jadi jangan berbicara omong kosong seolah aku di sini yang egois."

Jimin tersulut, sedikit menaikkan nada bicara sedang sang kakak masih tenang tanpa suara. Taehyung menyentuh paha suaminya yang pada saat itu Jeongguk menggenggam tangannya lembut lalu bergerak mengecupnya sayang.

Menenangkan

"Jeon— "

"Aku tidak mengerti bahasa hewan."

"Ap— " Haewon mencegahnya berdiri, menarik lengan sang pria selagi mengusap bahunya berusaha membuat agar suaminya tenang. Jimin mendengus kasar, kembali duduk di samping istrinya dan memalingkan wajah dari mereka "Tenanglah, kita di sini sedang memerlukan bantuan."

Sejak awal Haewon sudah mengingatkan agar suaminya dapat mengatur emosi lebih baik jika sudah berhadapan dengan suami Taehyung, pria Jeon merupakan orang yang angkuh, cara dia berbicara tak pernah tidak menyinggung siapapun yang dia ajak bicara, dia cukup arrogant untuk dimintai bantuan. Terlebih jika semua itu datang dari suaminya, Jeongguk begitu menaruh dendam yang sangat besar terhadap Jimin sedari lama.

Di seberang pria itu masih saja bungkam, tegasnya dia belum sama sekali membuat keputusan, memilih abai dengan menyandarkan kepala di pundak kekasihnya damai, Jeongguk menjelajah harum di tubuh Taehyung dengan penciuman.

Sesaat mereka sama sama mendinginkan pikiran, tiba tiba saja beberapa pria masuk dan mulai berjaga di sekitar, Jimin belum menyadari kehadiran orang selain mereka— namun sang istri, Haewon cukup peka jika keberadaan pria tersebut bukanlah datang tanpa alasan, melihat bagaimana setiap dari mereka memberikan atensi kepadanya Haewon meremat lengan suaminya.

"Perusahaan sedang mengalami penurunan drastis, semalam perbincangan bersama para kerabat membuat Jimin menjadi tertekan. Suamiku tentu sedang mengusahakan yang terbaik, dia tidak pernah lalai dalam tugasnya." terang Haewon menjelaskan.

Bahu sang wanita melayu, paman Kim, satu satunya keluarga dengan sanak saudara paling besar membawa obrolan hal mendasar tentang masing masing perusahaan. Keputusan Jimin mengambil alih nama Jeon Corp banyak mengalami kemunduran, selama ini Jeongguk bahkan tak peduli meski dirinya tahu apa yang sedang terjadi, sudah sangat lama sejak mereka kecil nama sang ayah selalu berada di urutan pertama bertahan dengan waktu yang tidak sebentar sampai tiba dia meninggal— ibu mertua masih sanggup mempertahankannya.

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang