Chapter 70

2.6K 297 105
                                    

Jeongguk hanya perlu diakui

Dia hanya perlu dicintai..

"— tolong letakkan itu di meja"

"Baik tuan muda"

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

Gerak tangan terhenti oleh vokal seseorang muncul dari belakang, tubuh yang baru saja berlutut— hendak menyentuh kaki sang majikan diurungkan akibat teguran dari pemimpinnya menggetarkan nyali mereka. Taehyung menaikkan pandangan "Tuanku.."

Kemudian pasang mata sang elang menajam ke arah mereka yang membeku di tempatnya terdiam, manik kucing Taehyung bergulir menyadari kegugupan para maid ketika jemari mereka saling meremat. Tuan—nya baru saja usai membersihkan diri, dia biarkan kekasihnya beristirahat sementara Jeongguk bersiap dengan seragam kantornya sendirian.

Jika biasanya ada Taehyung yang menyiapkan, kini mengingat kondisi kaki suaminya belum pulih membuat Jeongguk meminta agar dia tidak banyak untuk bergerak.

Memanggil para pekerja seharusnya bukanlah tindakan salah, namun melihat raut wajah datar itu terpajang membuat Taehyung berpikir jika mungkin ini semua menjadi hal yang salah. Dia hanya meminta bantuan kepada mereka agar membersihkan luka bakar yang diperolehnya dari kejadian kemarin— sekaligus membawakan sarapan untuk sang tuan dapat mengisi perut kosongnya sebelum pergi bekerja.

"Mereka hanya mencoba membantu— "

"Tinggalkan." Telunjuk Jeongguk terangkat "Biar saya yang melakukan."

Yang kemudian serentak kepala mereka terangkat untuk bersitatap dengan Taehyung meminta persetujuan. Tenggelam dalam pikiran sendiri tentang tindakan dari suaminya, Taehyung lantas mengangguk. Memberi ijin pada mereka yang perlahan bangkit dan segera berbalik guna memberi bungkukan sopan pada pria Jeon.

"Kalian.. pergilah, terima kasih banyak" Taehyung berucap, tersenyum ramah pada mereka yang lekas pergi meninggalkan keduanya di sana

Sibuk melihat ke arah dimana para maid berjalan menuju pintu, Taehyung tak menyadari hingga dibuat begitu terkejut ketika sang tuan telah berlutut dan hendak meraih kakinya. Baru saja tangan Jeongguk terulur— namun laki laki manis itu segera menggeleng dan menarik kakinya menjauh

"Tuanku itu tidak perlu.. suamiku bahkan sudah siap dengan pakaian kantor, ini akan sangat merepotkan dan aku khawatir jika bau dari salepnya akan menempel pada bajumu"

Tangan yang masih terulur itu tak bergerak, pria Jeon terdiam memandangi bagaimana tangan yang semula berniat menyentuh kaki tersebut harus urung ketika pemiliknya menarik jauh lebih dulu benda itu menjauh dari jangkauannya. Kini hanya ada angin yang menerpa permukaan tangannya, kosong. Jeongguk tak menyukai hal itu.

Maka pria Jeon jelas melirik pada manik kucing sang kekasih— menuntut, tanpa berbicara. Pasang mata sang elang yang menyala jelas membuat submisifnya tak mampu berkutik selain menyerahkan luka kaki itu kepadanya, membiarkan bagaimana telapak besar Jeongguk menggenggam pergelangan kaki Taehyung.

Jeongguk tanpa membuang waktu segera mengoleskan obat oles pada luka yang terpajang di kaki kekasihnya. Bertindak begitu lembut tanpa bertujuan menyakitinya, Taehyung tanpa sadar tersenyum hangat.

"Perlu berapa kali saya katakan jika kau begitu berharga?

Taehyung melipat bibir "Aku.. hanya tidak ingin merepotkan"

Hening beberapa saat, Jeongguk selesai pada kegiatan mengobati luka sang kekasih. Menutup salep dan menaruhnya apik, atensi sang tuan kembali terarahkan pada kaki Taehyung kini. Memandangi baik baik selagi tangan secara tak sadar mengusap pahanya lembut, dari atas ranjang suami kecilnya tampak tersenyum.

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang