Ken mematung melihat Elang dan Luna, sungguh pemandangan sangat indah dan hangat.
Tapi tunggu, kenapa pria tua itu tiba-tiba saja mengendong Elang.
"Tunggu, baby akan tidur denganku!"Ken menghentikan King.
"Bercanda? Dia tidur denganku, karena aku opanya."
"Kalian ini, biarkan baby tidur denganku."Max mengambil Elang dari King, dan diambil kembali oleh Ken begitu seterusnya.
Nathan dan Zoya yang melihat itu juga pusing sendiri.
"Stop! Pala gua pusing! Gua mau tidur sama ibu!"Elang memberontak dan berhasil lepas dari mereka bertiga.
"Tidak baby, kau tidur dengan daddy."
"Apa maksudmu! Dia tidur denganku."Max menyela perkataan ayahnya.
"Apa yang kalian bicarakan, biarkan pria tua ini yang menemani baby."
Elang yang melihat itu hanya berdecak, dia memegang tangan ibunya,"kita tidur aja ya bu, ngantuk kan?"
Luna menguap, dia mengangguk pelan, dia juga mengantuk sekarang.
"Adek mau ikut juga..."Nathan memeluk lengan Elang, melihat wajah Nathan yang begitu memelas membuat Elang tidak tega, menghela nafas sebentar sebelum mengiyakan permintaan Nathan.
"Naik."Elang mensejajarkan dirinya, tentu saja Nathan langsung memeluk leher Elang, akhirnya Elang mau tidur bersamanya.
Mengendong Nathan dan membawa ibunya pergi dari sana, meninggalkan ketiga pria yang tidak berhenti berdebat itu.
Zoya yang melihat itu juga segera berlari, dia juga ingin tidur dengan Elang dan Luna.
"Ck, aku akan membawa ba...kemana mereka?"King melirik kekanan dan kekiri, tidak melihat anak-anak yang lain, hal itu membuat dia marah,"dasar ini gara-gara kau!"padahal dia ingin tidur bersama Nathan dan Elang.
"Dasar tua bangka tidak tahu malu, pulanglah kekediaman mu!"Ken pergi meninggalkan King dan Max. Dia ingin melihat anaknya itu.
"Tuang bangka? Beraninya dia menghinaku seperti ini."
"Kau memang tua, tidak sadar diri."Max meninggalkan King yang mengoceh sendiri, sedikit aneh melihat King bisa secerewet ini. Gagal sudah dirinya tidur bersama bayinya.
"Kurang ajar, bagaimana bisa mereka berdua menghinaku, apa aku sangat tua?"Tanyanya pada bodygard yang ada disana.
Mereka serentak menggeleng, takut jika King akan berbuat sesuatu pada mereka.
"Sudah kuduga, aku masih muda."
Zain yang baru saja tiba disana hanya mengernyit, opanya ini sedikit narsis.
King yang melihat Zain segera mendekat, "opa tidur denganmu saja."
"...?"
Bukannya apa-apa, tapi Ken sungguh keterlaluan, dia memberikan kamar tamu yang beda dari kamar utama, rasanya menjengkelkan, anaknya itu sungguh tidak sopan.
* * *
Ken melihat pintu yang sudah terkunci itu, Elang mengunci pintunya dari dalam, hanya bisa menghela nafas, dia meminta maid untuk mengambil kunci, saat melihat, ternyata anak-anaknya mungkin akan segera tiba dialam mimpi, kasur yang berisi empat orang itu sedikit penuh, sungguh lucu, Nathan yang memeluk Elang dan Zoya yang memeluk Luna.
Ken menyelimuti mereka dengan benar, dia mencium pipi ketiga anaknya dan tatapannya beralih pada Luna, mengangkat sudut bibirnya tipis.
Sepertinya tidak ada tempat lagi, nanti dia akan membeli kasur yang lebih besar agar lebih must untuk mereka semua.
Menatap sofa yang tak jauh dari sana, mungkin dia akan tidur disofa saja, hari ini begitu singkat, entah harinya yang memang seperti itu, atau harinya yang begitu bahagia karena memiliki Elang, hingga ia lupa waktu.
Memejamkan matanya, dan menyelam kealam mimpi.
* * *
Pukul 00.20
Bayangan hitam itu melesat dan melompat dari pohon keatas balkon, dia melihat kesana kemari, mengawasi setiap sudut, tatapan matanya beralih menatap bodyguard yang ada dibawah yang hanya diam saja, seperti tidak ada yang terjadi, sepertinya dia tidak ketahuan.
Melihat kearah jendela yang tertutup rapat dengan tirai, tapi masih ada bayangan yang bisa dilihat, dia mengamati yang pemandangan yang ada didalam.
Sedikit mengetuk jendela itu dengan pelan dan tahu jika terkunci dari dalam, dia melihat sekilas dan mengeluarkan belatinya, dengan pelan merusak kunci jendela yang akhirnya terbuka, membuka jendela tanpa suara hingga akhirnya dia masuk kedalam.
Mata tajamnya melihat kearah kasur dan beralih menatap seorang pria yang tertidur di sofa, tidak ada pergerakan disana membuat dia semakin berani mengambil tindakan.
Berjalan seperti kertas hingga satu suarapun tidak terdengar.
Melihat tiga orang lainnya yang tidur dengan nyenyak, dia melihat satu orang lagi tapi tertutup selimut.
Mengangkat belatinya keatas, menarik selimut yang menutupi wajah orang yang tertidur itu.
Dia menyibakkan selimutnya.
Deg
Matanya membola saat melihat ada seorang laki-laki imut yang memakai kostum Dinosaurus, pipi chubby yang memerah itu begitu imut, dengan bibir yang sedikit terbuka karena terhimpit oleh bantal.
Dia menurunkan belatinya dan tanpa sadar menyentuh pipi yang sedikit berisi itu.
"Dia Elang?"
Bugh
Sedikit meringis saat ada yang memukulnya tiba-tiba, dia menoleh kebelakang saat ada pria yang mengambil belatinya.
"Siapa kau!"
Ken mencengkeram kuat pergelangan tangan penyusup yang masuk kedalam rumahnya.
Penyusup itu menendang tangan Ken yang memegang belatinya dan mengambil kembali belati yang terbang itu, dia segera berlari kearah jendela yang terbuka.
Ken yang melihat itu segera mengikuti penyusup itu.
Typo? Tandai!
Vote→comment →follow
Baru bisa up sekarang karena jaringan mati total (༎ຶ ෴ ༎ຶ)
Yang mau ikut group promosi watppad (Wa) komen di Langit ya, author akan masukin nomor kalian, nanti.
Lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Teen Fiction{SEASON 2 DARI LANGIT!} Not BL/BXB Update sesuai mood🙂 Dikehidupan pertamanya mempunyai kakak seorang lesbian membuat Lang harus menderita karena ulahnya, pernah mengalami buta dan ingin mati saja adalah keinginannya, tapi sayang keinginannya harus...