Tak ada yang bicara hanya tangisan Elang yang terdengar di ruangan itu, Jason, Gio, Aksa mereka semua dibawa oleh King.
Mungkin King akan membereskan semua itu, tapi yang jelas, Gio sudah babak belur dihabisi oleh Elang.
Elang masih tidak menyangka, Gio yang di kenal sebagai orang baik tega melakukan hal ini.
"Aku akan memberikan dia ..."
"Apa peduli gua?" Elang menatap Ken, tak ada tampak binaran disana, Elang benar-benar kecewa.
"Elang ..."
"Apa peduli gua! Mau dia mati! Mau dia apapun itu gua nggak peduli! Elo semua pergi dari sini! Jangan pernah temuin gua sama ibu gua lagi!"
"Apa maksudmu?"
"Elang apa yang kau bicarakan?"
"Adek kenapa ngomong gitu?"
"Elang jangan ngomong gitu ..."
Terkejut saat Elang berkata seperti itu, kenapa kata-kata yang tidak mereka inginkan itu di ucapkan oleh Elang?
Ken, Nathan, Zoya, Max dan Zain benar-benar tidak percaya apa yang diucapkan oleh Elang.
Sedangkan Luna ia tengah di landa kebingungan, ia takut untuk berbicara, ia memeluk Lupi dengan eratnya, Elang terlihat sangat menakutkan sekarang.
"Jangan pernah temuin gua sama ibu lagi!"Elang menghapus jejak air matanya, "Pasti kalian semua juga sama kayak Gio anjing itu kan? Kalian cuma pura-pura baik sekarang? Udah ... gua ..." Elang terbatuk-batuk, dadanya sesak. "Gua udah capek! Gua mau hidup tenang dengan ibu! Pergi! Gua akan ganti semua apa yang pernah elo kasih ke gua! Gua janji itu! Pergi!"
"A-pa maksudmu, Lang? Jangan berucap seperti itu?" Ken mencoba untuk menyentuh Elang, tapi Elang mundur selangkah demi selangkah.
"Elang, jangan begini, kita tidak ada hubungannya dengan rencana Gio ..."Max juga ingin memeluk Elang tapi Elang malah melempari dirinya dengan vas bunga, jika saja reaksi Max tidak cepat, bisa dipastikan dia akan terkena Vas bunga itu.
"Adek kenapa ngomong gitu, bang Gio emang jahat tapi kita ..."
"Diem! Gua nggak mau denger omong kosong kalian lagi! Pergi sebelum gua hajar lo satu-satu!"
Elang bukan anak kecil, ia sudah muak hidup dengan berbagai alasan, orang yang ia percayai dengan teganya membuat hidup Luna menjadi seperti ini,sekarang dia tidak mempercayai siapapun selain Luna, cukup sudah, biarkan dia egois sekali ini aja, Ken dan yang lain memang sangat baik, Elang mengakui semua itu, tapi ia tidak lagi akan percaya semuanya, mereka tidak pantas di percaya!
Nathan ingin memeluk Elang tapi Elang lebih dulu mendorongnya.
"Nathan!" Zain membantu Nathan untuk berdiri.
"Lang, aku minta maaf jika Gio berbuat ini padamu, tapi tolong jangan seperti ini ... aku tidak bisa ..."Mata Ken berkaca-kaca, jujur ia tidak sanggup jika Elang harus pergi darinya.
"Jangan gini adek ... kita nggak jahat seperti abang Gio ..."Zoya ingin mendekati Luna tapi Elang menjatuhkan kursi itu hingga terjatuh dan hampir saja mengenai kakak Zoya.
"Jangan deketin ibu gua ... gua mohon, biarin gua pergi sama ibu gua ... gua mohon ... gua nggak mau ibu gua terluka lagi ..."Elang mengatupkan kedua tangannya, ia benar-benar tidak sanggup.
Ia mendorong mereka keluar, dan menutup pintu serta menguncinya.
Zoya dan Nathan mencoba memukul pintu itu, mereka tidak ingin Elang meninggalkan mereka.
"Elang kita nggak jahat ..."
"Iya kita nggak jahat .... kita nggak mungkin gitu"
Zoya dan Nathan terisak, mereka memeluk Ken yang tak berdaya sekarang.
"Daddy jelasin ke Elang kalo kita nggak jahat ..."
"Iya daddy, bang Gio jahat! Dia udah buat Lalang gini! Daddy jangan biarin adek pergi ..."
"Daddy Zoya ngga ... Zoya nggak mau pisah sama Lulun ..."
Keterlaluan! Apa yang Gio lakukan benar-benar di luar nalar, lihatlah akibatnya sekarang, Elang tidak mempercayai mereka, padahal mereka tidak tahu apapun.
"Elang! Buka! Minggir biar aku dobrak!"Zain mencoba menyingkirkan Maz dan Ken tapi tetap saja mereka menghalanginya.
Ken menghela nafas sejenak, setelah itu baru ia berucap."Biarkan Elang tenang dulu, Elang benar-benar dalam kondisi tidak baik sekarang, kita tunggu dulu sebentar." Melihat emosi Elang sekarang, Ken dapat mengetahui apa yang terjadi nantinya, mereka tetap akan diusir dan akhirnya Elang akan melukai dirinya sendiri.
"Kita tunggu disini, Elang masih syok ..."
"Tapi daddy ..."
Ken mengendong Nathan dan Max menenangkan Zoya, mereka tidak berhenti menangis sampai saat ini.
Kecewa pada Gio, abang mereka yang mereka percayai selama ini, abang yang menjadi panutan mereka dan abang yang paling sempurna di mata mereka.
Sungguh, mereka sangat kecewa dan membenci Gio, kehidupan Elang dan Luna itu bukan sebuah permainan, mereka juga manusia, hidup mereka bukan di atur oleh seseorang seperti Gio.
Max membenci adiknya itu, ia akan melakukan apa yang telah Gio lakukan pada Elang, lebih baik adiknya tiada dari pada hanya bisa membuat orang lain terluka seperti ini. "Aku akan membunuhmu, Gio."
Di dalam ruangan sana, Luna memeluk Elang dan mengusap air mata anaknya itu, "Lalang jangan nangis ... Lulun sedih ..."
Elang menggenggam tangan Luna, "Maafin Elang bu ... sekali lagi, sekali lagi Elang udah buat ibu terluka lagi ... Elang emang bodoh! Ibu boleh pukul Elang ...."Elang memegang tangan Luna dan menampar pipinya sendiri, ia memukul kepala menggunakan tangan Luna.
Luna bertambah menangis, ia mencoba menarik tangannya, "Lang jangan pukul ... nanti sakit ... jangan ...."
Setelah bisa melepaskan tangan Elang, Luna memeluk Elang kembali, "Lulun sayang Lalang .... jangan sakit Lalang ... mereka jahat ... Lalang udah buat sedih ..."
Tolong! Sekali ini saja, Elang hanya ingin bahagia bersama ibunya, Luna.
Jangan ada lagi masalah, biarkan dia hidup bersama Luna berdua saja, Elang sudah muak, ia tidak peduli dengan mereka.
Ia tidak peduli jika Ken menyayanginya.
Ia tidak peduli jika Max menganggap ia cintanya.
Ia tidak peduli jika Zain menganggapnya sebagai adik kesayangannya.
Ia tidak peduli jika Zoya menginginkan dirinya menjadi bayi panda yang lucu dan menjadi miliknya
Dan Ia tidak peduli jika Nathan menginginkan dirinya menjadi adik walaupun umur mereka tidak terlalu jauh.
Kenangan itu ...
Bolehkah sekali ini saja?
Elang hanya ingin membahagiakan Luna.
Bisakah?
"Ibu ... Elang mau hidup sama ibu aja ..."
Vote →comment→ follow
Typo? Tandai!
Kalian ini ya, nggak tega aku, yaudah aku up, tapi satu aja ya untuk hari ini, besok aku up lagi ok! Soalnya memang tadi emang benar-benar ada kerjaan urgen aku😅
Silahkan di komen dan di vote semua!
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Roman pour Adolescents{SEASON 2 DARI LANGIT!} Not BL/BXB Update sesuai mood🙂 Dikehidupan pertamanya mempunyai kakak seorang lesbian membuat Lang harus menderita karena ulahnya, pernah mengalami buta dan ingin mati saja adalah keinginannya, tapi sayang keinginannya harus...