Gio menatap layar yang berada di depannya dengan air mata yang tak ada hentinya, ia menggigit bibirnya sekuat tenaga, hingga bibir itu mengeluarkan darah.
"Apa yang kau lakukan Gio ..."
"Lihat ... lihat yang kau lakukan, kau menyiksa orang yang tidak bersalah ..."
"Maafkan aku ..."
Andai saja ia tidak egois maka ini tidak akan terjadi.
"Maafkan aku Elang ... aku hanya memikirkan diriku sendiri, aku tidak memikirkan kehidupan orang lain, aku hanya menganggap kehidupan sebagai pelampiasan dendam saja, aku bodoh! Kau bodoh Gio! Bodoh!"
Ingin rasanya Gio mengambil pisau dan menusuk seluruh tubuhnya saat ini, sebagai balasan dosa untuk Elang dan Luna, orang yang telah ia lukai selama ini, orang yang ia anggap kambing hitam dalam drama ini.
Tapi sayang, tangannya di rantai oleh Ken, daddy-nya itu tahu betul jika rantai Dio dilepaskan maka Gio akan melakukan tindakan yang akan melukai diri sendiri.
"Maafkan aku ... biarkan aku mati saja, aku ingin menebus dosaku pada kalian ... bunuh aku Elang ... bunuh aku ..."
Gio rindu dengan semuanya, ia merindukan momen mereka dulu, ingin sekali memeluk Nathan, Zain, Zoya dan Elang.
Tapi ia sadar, tak pantas, kata itu telah ia sematkan di kepalanya, dia tidak pantas, ia hanyalah seorang bajingan yang hanya pantas untuk di benci, pantas untuk di lupakan, dan pantas untuk mati.
Gio menatap ke langit-langit, "Kapan kau akan menjemputku sayang? Jemput aku ... aku tidak pantas untuk hidup ..."
* * *
"Makan ini, bagaimana? Apakah enak?"
Tak ada jawaban dari orang yang berada didepannya, Adrian, pria itu tersenyum, ia mengusap air matanya, "Pasti enak, ini makanan kesukaan, Aksa."
Tangan Adrian bergetar saat memegang pipi Aksa, ia mengambil tissue dan mengelap sudut bibir Aksa.
"Aksa dengar abang?"
Aksa tak menanggapi, hanya menatap kosong ke depan seolah jiwanya telah lama lenyap, tubuhnya bertambah kurus dan wajahnya sangat pucat.
Adrian mencoba mengangkat Aksa dan duduk di pangkuannya, ia memutar kursi roda itu dan berjalan-jalan keluar.
"Lihat Aksa, tamannya indah. Ada kupu-kupu, Aksa suka pada kupu-kupu bukan? Aksa ingin abang menangkap kupu-kupu itu? Aksa bicaralah ... abang akan melakukannya untukmu, abang akan usahakan akan menangkap kupu-kupu itu untuk Aksa, jika Aksa meja bicara ..."
Tak ada tanggapan dari Aksa, Adrian menutup mulutnya rapat, di mana Aksa yang ceria dulu, Aksa yang dia kenal dengan riangnya, Aksa yang akan memanggilnya abang saat dia pulang bekerja, Aksa yang akan memeluknya di kala ia tidur, Aksa yang akan menangis kala ia bersedih, di mana adiknya itu, kemana dia?
"Maafkan aku ... andai saja aku dari dulu membawamu dan hanya tinggal berdua saja maka ini tidak akan terjadi ... Aksa, kau hidup ku, jangan tinggalkan aku ... aku tak sanggup jika kau pergi ... tapi aku juga tidak sanggup saat kau tidak menanggapi ku seperti ini, sayang ... bicaralah ... panggil aku abang, sekali saja ... ku mo-hon." Adrian mencium tangan Aksa berkali-kali, tubuh Aksa sangat kurus dan terlihat tulang saja.
"Ku mohon ... Aksa, jangan seperti ini, sadar sayang, kau masih punya aku, aku akan melakukan apapun yang kau mau, jangan seperti ini, kita bisa memulainya kembali, jadi lah seperti dulu, hanya ada kita berdua, tanpa memikirkan orang luar yang ingin menyakiti hatimu lagi, aku menyayangi, Aksa ... kau hidupku ..."
"A-bang ..."
Adrian menghentikan tangisannya, ia menatap Aksa dengan tak percaya, ia mendengar samar-samar suara Aksa, benar itu suara Aksa bukan, tidak ada orang lain lagi selain mereka berdua di sini.
"Iya, baby. Iya panggil abang ... abang akan selalu ada untuk kamu, maafin abang ... abang mencintaimu ..."Adrian mengecup pipi Aksa yang tirus itu, ia bahagia saat Aksa menjawabnya seperti ini, rasanya sudah sangat lama ia tak mendengarkan suara Aksa.
"Iya sayang katakan lagi,"
"Ab-ang ..."Pecah sudah tangis Adrian, adiknya benar-benar merespon ucapannya.
"Terima kasih, Aksa. Aku mencintaimu."
Air mata Aksa mengalir, ia tersenyum tipis, "Aku juga sayang sama abang ..."
Adrian memeluk Aksa dengan erat, hari ini hari dimana ia bahagia, ia akan mencatat hari ini, hari dimana adiknya mulai sembuh.
"Aku menyayangimu, baby."
Vote →Comment →Follow
Typo? Tandai!
![](https://img.wattpad.com/cover/368637111-288-k826238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Teen Fiction{SEASON 2 DARI LANGIT!} Not BL/BXB Update sesuai mood🙂 Dikehidupan pertamanya mempunyai kakak seorang lesbian membuat Lang harus menderita karena ulahnya, pernah mengalami buta dan ingin mati saja adalah keinginannya, tapi sayang keinginannya harus...