Luna membuka matanya, dia tersenyum saat mengenal tempat yang berada di depannya, tempat bermain dirinya bersama Elang.
"Ibu ..."
"Lalang!"
Elang mengangguk, "Ibu apa kabar?"
"Lulun baik! Lalang liat! Kepala Lulun botak lho!"Luna memperlihatkan kepalanya pada Elang.
Elang mengigit bibirnya dan menangis, "Ma-afin Elang, bu ... Elang egois ..."
"Lalang kenapa nangis? Lulun nggak suka Lalang nangis, Lulun sedih ..."Luna ikut sedih melihat Elang.
"Elang nggak nangis, Elang cuma seneng ibu ada di sini, tapi Elang nggak mau ibu menderita lagi ... ibu ikut Elang ya? Ibu nggak akan ngerasain sakit lagi ... ibu nggak akan lagi ngerasa sakit di kepala ibu lagi ..."
"Ikut kemana Lalang? Lulun akan ikut kemana Lalang pergi, jangan tinggalin Lulun ..."Luna ingin memeluk Elang tapi tidak bisa.
"Iya bu ... ibu ikut Elang ya, kita bisa berdua selamanya,"
"Tapi Lalang dua ikut tidak? Zozo dan Nathan juga ikut? Zain-Zain juga ikut tidak Lalang?"
"Enggak, bu ... kita berdua aja, kita bisa main setiap hari, kita nggak akan ngerasa kelaparan kayak dulu lagi ... nggak akan yang ada nyakitin ibu lagi ... kita bisa bahagia ..."
"Bahagia? Lulun mau bahagia! Lulun nggak mau sakit lagi! Lulun sakit kepala sakit Lulun kepala sakit sakit sakit ..."Luna berkata dengan berbelit-belit dan menunjukkan kepalanya.
"Iya ... kalo ibu ikut sama Elang ibu nggak akan sakit lagi, bu ... ibu mau kan?"
Luna memajukan bibirnya, "Tapi kenapa Lalang dua nggak ikut? Zozo dan Nathan juga? Kenapa mereka nggak ikut Lalang? Lulun mau ajak mereka juga ... kita bisa bahagia bersama ..."
Elang menutup mulutnya, ia membuang muka, "Biarkan mereka bahagia di sana bu ... tempat kita bukan disini, kita hanya berdua bu ... ibu bilang mau sama Elang selamanya, ibu mau kan?"
Luna menangis dia menggeleng,"Mau ajak Lalang dua! Dia bilang sayang sama Lulun juga, Lalang ajak ikut Lalang ikut ajak!"
Elang menatap mata Luna dalam, "Ibu nggak sayang sama Elang?"
"Hmm? Sa-yang Lulun sayang sama Lalang! Tapi Lulun juga sayang sama Lalang dua! Ajak Lalang dan Lupi! Ajak Lalang dan Lupi aja kalo gitu!"
"Nggak bisa bu ... cuma kita berdua aja ... kita nggak bisa ajak Lang ..."
Elang mengulurkan tangannya, "Ikut bersama Elang bu ... ibu mau kan?"
Luna menatap tangan Elang dengan air mata yang tidak pernah berhenti mengalir.
"Ibu jangan tinggalin Lang!"
"Lalang?"Luna melihat kebelakang, dia mendengar suara Lang, "Lalang, Lalang dua panggil Lulun ... tapi Lalang dua nggak ada ..."
"Mereka tidak ada di sini bu, ibu mau kan ikut Elang?"
"Lulun jangan pergi!"
"Lulun nggak sayang sama kita?"
"Lulun jangan meninggalkan kami!"
"Lulun jangan tinggalkan kita .."
"Ibu ..."
Luna melihat kebelakang, dia mendengar suara Lang, Zoya, Nathan, Zain, Max, Ken dan King.
Mereka terdengar sedih, Luna tidak suka mendengarnya.
Elang mengulurkan tangannya, "Ayo bu ... bersama Elang ..."
"Lalang ..."
* * *
"Ibu jangan tinggalin Lang ..." Lang bersujud di lantai, menangis dengan kerasnya, di dalam ruangan sana, Luna sedang berjuang untuk hidup, kondisinya memburuk, Luna drop dan sedang kritis, hanya tuhan lah yang tahu kondisi Luna akan hidup atau tidaknya.
"Elang gua mohon ... jangan bawa ibu gua ... kali ini aja ... gua nggak sanggup kalo hidup tanpa ibu, mending gua mati aja ... Elang ..."
Zoya terduduk di lantai, dirinya berdoa dalam hati, "Lulun jangan tinggalin kami ..."
"Nathan akan ajak main Lulun, setiap hari kita akan main bersama, tapi jangan pergi ..."
"Lulun katanya janji ... katanya janji akan membuat ku tersenyum ... tapi kenapa kau membuatku menangis?" Zain menangis begitu kerasnya.
Max, Ken dan King tidak bisa berkata-kata, bibir mereka seolah di lem dengan begitu kuatnya, hanya air mata yang mengenang di pipi mereka.
"Jangan pergi Luna, kau tidak lihat mereka bersedih ..."Max
"Luna jangan seperti ini ... aku tahu kau akan sembuh ..." King
"Luna ... ku mohon jangan pergi, bukankah kau menyayangi mereka? Kau tidak menyayangi mereka bukan hingga kau pergi seperti ini? Jangan meninggalkan orang yang mencintai mu setulus hati Luna, begitu juga denganku ... aku mulai mencintaimu ... jangan tinggalkan aku dengan luka yang begitu dalam ini ... demi anak-anak dan aku ..."Ken
Lang menatap langit-langit, "Tuhan ... gua emang banyak dosa ... gua mungkin nggak pantes buat mohon sama lo Tuhan ... tapi kali ini gua mohon ... gua bener-bener mohon ... jangan ambil ibu gua ... kabulin doa gua kali ini aja ... gua akan terima konsekuensinya, tapi kembaliin ibu ... jangan ambil dia ... gua mohon ... kali ini aja ... tolong kabulin doa gua ..."
"Ibu jangan tinggalin Lang ..."
Vote→ Comment →Follow
Typo? Tandai!
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Teen Fiction{SEASON 2 DARI LANGIT!} Not BL/BXB Update sesuai mood🙂 Dikehidupan pertamanya mempunyai kakak seorang lesbian membuat Lang harus menderita karena ulahnya, pernah mengalami buta dan ingin mati saja adalah keinginannya, tapi sayang keinginannya harus...