Elang membuka matanya, tiba-tiba saja perasaan sesak menghampiri dirinya, ah hapal dengan perasaan ini, menetralkan nafasnya sejenak sebelum sedikit menyadari jika dia mengulum sesuatu.
"Mimpi buruk?"
Elang membuang pacifier itu, dia menatap tanpa minat Ken yang ada dihadapannya, dan tunggu, kenapa dia berada diatas tubuh Ken.
"Selamat pagi daddy..."Nathan menguap, dia membuka matanya dan memeluk Ken.
"Jangan gosok matamu."Ken memegang tangan Nathan.
"Em? Adek, mau peluk juga." Dengan sudah payah Nathan memeluk Elang yang berada di dekapan Ken.
Zoya membuka matanya, dia menatap kekiri dan kekanan, karena Luna dalam pelukannya dia memeluk Luna.
"Ngantuk, daddy nggak usah sekolah ya... Mau dirumah aja."
Hanya gumaman yang Ken berikan membuat Zoya mengeratkan pelukannya pada Luna,"yes! Sama Lulun seharian! Mau tidur lagi."Dengan mudahnya Zoya tertidur.
Ken hanya menggeleng pelan, ada-ada saja anak perempuannya ini."Zoya jangan tidur lagi, bersihkan diri dan kita sarapan."
Elang bangkit dari rebahannya, menjauh dari Ken dan Nathan, dia memisahkan Zoya dan Luna.
"Apasih Lang? Mau peluk juga sini..."Zoya bergumam tidak jelas, matanya juga masih terpejam.
"Nggak! Jangan peluk ibu."Rasanya Elang ingin bermanja-manja dengan ibunya hari ini.
Luna menguap, dia membuka matanya dan membalas pelukan Elang, "Lalang, selamat pagi."
"Sudah bersihkan diri dan kita akan sarapan."Ucap Ken kembali.
Mereka tidak menanggapi Ken, hanya sibuk dengan masing-masing.
"Kalian ini, rasakan."
"Aaa! Daddy geli!"Nathan tertawa saat Ken menggelitiki nya.
"Udah, iya mau mandi ini..."Elang juga tidak luput dari gelitikan Ken.
Zoya yang tadinya memejamkan mata membuka matanya, dia langsung menarik Luna untuk pergi."Ayo Lulun kira kabur nanti diserang sama daddy!"
Luna yang masih mengantuk hanya mengagukkan saja dan berjalan sempoyongan mengikuti Zoya.
"Udah daddy...."Nathan sudah ingin mengompol sekarang, Ken yang tidak tega menghentikan kegiatannya.
"Mau bersihkan diri sekarang?"
"Iya..."
Elang dengan cepat menjauh dia tidak mau digelitiki oleh daddynya itu.
Diluar, Max, King dan Gio sedang membicarakan sesuatu, tentang penyusup yang masuk kekediaman mereka, mereka baru tahu setelah melihat Ken menghukum para bodyguard yang berjaga dengan memotong tiga jari mereka.
"Apa baby dan lainnya baik-baik saja?"Gio khawatir, tapi belum bisa masuk kekamar karena daddynya menguncinya.
"Ya, mereka baik-baik saja, kukira ini pasti ulah Jason."Ujar King, siapa lagi jika bukan Jason, hanya Jason ingin menyakiti bayinya itu.
"Benarkah?"Sedikit terkejut mendengar itu dari King
"Hm, lihat."Max memberikan bukti Cctv luar pada mereka, Cctv ini adalah Cctv tersembunyi, karena Cctv yang lain sudah dirusak oleh penyusup itu.
Gio melihat sekilas, dia meneliti, sepertinya dia agak mengenal orang yang berada di Cctv itu, postur tubuhnya mengingatkan dia pada,"Adrian?"
"Tuan, mereka sudah berada dimeja makan, menunggu tuan besar dan tuan muda."
Gio tersenyum dan berterima kasih pada bodygard itu, "kita sarapan dulu saja, nanti kita bahas lagi."
"Ya, aku juga ingin melihat cucuku."
Diruang makan, yang lainnya sedang menunggu kedatangan King, Max dan Gio.
Sambil menunggu Zoya bercerita singkat tentang dia yang libur hari ini.
"Aku juga mau libur dad."Zain menatap penuh harap daddynya itu, karena dia juga ingin bermain bersama adik-adiknya.
Ken mengangguk saja, itu terserah anaknya. Ken melirik kearah lain, lama sekali yang lain.
Max datang dan tiba-tiba mengendong Elang, sedangkan Gio mengendong Nathan dan King membawa Zoya ke pelukannya.
Tentu saja mereka heran dengan hal itu. Kenapa tiba-tiba opa dan para abangnya seperti ini secara bersamaan.
Mereka mengecek dengan teliti apakah ada luka atau tidaknya pada tubuh adik dan cucu mereka, setelahnya baru mereka menghela nafas tenang.
"Kenapa opa?"Heran saja Zain melihat itu, sepertinya terjadi sesuatu.
"Tidak ada, memangnya tidak boleh memeluk cucu opa?"
Zoya mengejek Zain,"boleh dong! Wlee kamu bukan cucu opa! Sini opa peluk lagi."
Sudahlah jika Zoya berbicara Zain malas, Zain tidak bodoh pasti ada sesuatu yang terjadi, dia akan meminta penjelasan dari Gio nantinya.
"Nggak usah cium! Mau makan ini!"Elang meronta dia turun dari gendongan Max dan duduk disamping Luna.
"Sudah kita makan saja."
Mendegar kata makan, mata Luna yang sedikit tertutup itu terbuka, dia langsung menunjuk ayam goreng kesukaannya pada Elang.
"Mau itu Lalang! "Luna bertepuk tangan saat Elang menuruti permintaannya, dia memberikan satu kecupan pada pipi Elang."Makasih Lalang!"
"Sama-sama bu."
Zain melirik Elang, menurut Gio, dia harus mencoba mendekati Luna untuk menenangkan hati Elang.
"Lulun ini untuk Lulun."Zain memberikan ayam bagiannya untuk Luna.
"Em? Wah Zain baik!"
Dipuji begitu tentu saja Zain salah tingkah, biasanya dia tidak akan seperti ini.
Beda dengan halnya Elang yang matanya menyipit, "ni anak aneh banget dari semalem."Tapi dia tidak akan merusak momen itu, yang pasti jika Zain melakukan hal yang tidak-tidak barulah dia akan beraksi, selagi ibunya diperlakukan baik, maka Elang juga akan baik pada mereka.
Vote →comment→ follow
Typo? Tandai!
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Fiksi Remaja{SEASON 2 DARI LANGIT!} Not BL/BXB Update sesuai mood🙂 Dikehidupan pertamanya mempunyai kakak seorang lesbian membuat Lang harus menderita karena ulahnya, pernah mengalami buta dan ingin mati saja adalah keinginannya, tapi sayang keinginannya harus...