Lang tersenyum penuh arti, dia tertawa setelahnya, akhirnya, setelah lama menunggu dia berada disini, tempat yang tidak ia ketahui, semuanya berwarna putih, tempat dimana ia akan bertemu dengan Elang. Bukankah ancaman dirinya berhasil.
"Elang!"
"Lo dimana! Cepetan keluar! Elang!"
"Gua udah sampe sini! Elo dimana! Keluar!"
"Munculin muka lo!"
"Lang ..."
Lang berbalik, ia bisa melihat dengan jelas, benar-benar Elang, di tampak menggemaskan walaupun wajahnya pucat.
Lang ingin memukul Elang, mustahil, dia tahu ini tidak akan berhasil, tetapi dia benar-benar geram dengan Elang yang selalu saja membuat dirinya ketakutan.
"Elo orang paling bodoh! Paling bebal! Paling bangsat yang pernah gua tahu!"
"Kenapa elo ninggalin ibu!"
"Kenapa elo ninggalin perasaan ketakutan ini!"
"Kenapa!"
"Jawab!"
Elang tersenyum seperti orang bodoh, hal itu sangat menjijikkan di mata Lang, apa benar Elang itu adalah pemuda bodoh.
"Kenapa elo nggak jawab! Jawab bego!"
"Elo nggak tahu rasanya! Setiap hari gua ketakutan! Gua nggak tahu apa yang gua takutin! Apa! Kasih tahu gua apa masalah yang elo punya! Jawab!"
"Jelasin ke gua! Elo punya masalah apa! Jawab!"
"Lang aku ingin ibu ku ..."
Lang melebarkan matanya, kenapa Elang berbicara seperti itu, ia ingin mencekik leher Elang tapi ia tidak bisa,"Maksud elo apa! Maksud lo apa elo pengen ibu!"
"Lang, aku ingin bersama ibuku ..."
"Maksud elo apa bangsat!"
"Elang! Elang!"
Lang berteriak sekuat tenaga, tapi tetap saja bayangan Elang memudar, ia tidak dapat lagi melihat Elang.
Lang terbangun dengan terengah-engah, ia memegang dadanya yang sakit, mengingat saat Elang berbicara seperti itu, Lang semakin takut.
"Adek, adek nggak apa-apa?"
"Iya, ini minum dulu!"
"Apa itu mimpi buruk?"
"Lalang kenapa?"
Rentetan pertanyaan datang dari mereka, baik Zoya, Zain, Nathan, Max dan Luna mengkhawatirkan Elang yang baru saja mengigau tidak jelas, bahkan dia meninju-ninju udara, mereka sudah ingin membangunkan Elang, tapi Elang seakan tidak mau bangun.
Lang tidak memperdulikan apapun, ia memeluk Luna, kenapa Elang berbicara seperti itu, ini tidak benar, pasti ada yang salah.
"Emm? Lalang kenapa? Lalang sakit?"Luna juga membalas pelukan Elang, tubuh Elang ia rasakan bergetar, sepertinya Elang benar-benar sakit sekarang.
"Zozo, Lalang sakit ..."
"Sakit?" Zoya langsung meletakkan tangannya ke dahi Elang, tapi dia tidak merasakan jika Elang demam atau apapun itu.
"Adek sakit apa?" Nathan juga melakukan hal yang sama, ia meletakkan tangannya di atas punggung tangan Zoya.
"Bukan disitu Nathan, tapi disini."Zoya membenarkan tangan Nathan.
Nathan mengangguk saja, ia kembali merasakannya, Elang tidak demam sakit.
"Baby, kau baik-baik saja?"Max khawatir jika Elang sakit, apalagi sekarang memang sedang berada di rumah sakit, jadi kapan saja bisa terjangkit penyakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Teen Fiction{SEASON 2 DARI LANGIT!} Not BL/BXB Update sesuai mood🙂 Dikehidupan pertamanya mempunyai kakak seorang lesbian membuat Lang harus menderita karena ulahnya, pernah mengalami buta dan ingin mati saja adalah keinginannya, tapi sayang keinginannya harus...