Setelah memastikan anak-anaknya naik kelantai atas, Ken menyuruh bawahannya memangil Jason.
Tak berapa lama, Jason datang dengan gaya angkuhnya, dia tanpa permisi duduk disofa dan menyilangkan kakinya.
Ken memang tidak suka orang yang tidak sopan, dia memalingkan wajahnya, ada rasa geram dihatinya.
"Ken aku tidak mau basa-basi, berikan anak itu kembali, aku tahu kau yang mengambil dia, untuk apa kau mengambilnya, dan jarang sekali kau ingin terlibat dengan urusan sepele seperti ini."Tegas Jason melihat apakah ada perubahan diwajah Ken atau tidak
Ken tidak berbicara, dia menatap sejenak sebelum mengeluarkan pistolnya,"pergi atau mati?"Mengarahkan pistol itu pada Jason.
"Kau!"
"Sial! Ingat aku akan datang kembali! Dan setelah itu aku akan mengambil anak itu tanpa memperdulikan dirimu!"Jason berdiri dan beranjak dari sana, meninggalkan kediaman Ken, dia masih mau hidup, dia hanya datang sendiri sekarang, sepertinya dia terlalu gegabah.
Ken juga tidak mau membunuh Jason sekarang, ini belum waktunya, dikediaman ini ada anak-anak, bisa saja mereka keluar dan saat itu melihat hal yang tidak bisa mere lihat.
Walaupun Ken bisa melakukannya tapi pantangan terbesarnya adalah membuat anak-anaknya tahu jati dirinya, seperti Nathan dan Zoya, Ken tidak ingin mereka tahu jika ayah mereka kejam, Jason? Dia tidak apa-apa bagi Ken.
Dan sepertinya Ken merasa ada orang yang melihatnya, dia mencari orang itu, tapi tidak melihat siapa-siapa, sepertinya mungkin akan terjadi sesuatu pada kucing kecilnya itu.
Orang yang tengah dibicarakan Ken sekarang tengah berlari, dia pergi ke kamarnya, menutup kamarnya dan menguncinya.
"Sial! Bego lo Lang! Lo dibohongin sama Ken! Dia bilang bukan suruhan Jason! Tapi dia kenal sama Jason!"Elang tidak mendegar apa yang diucapkan oleh Jason dan Ken, tadinya dia ingin pergi ke dapur untuk mengambil air untuk ibunya, sempat terjadi cekcok antara dia dan Gio, tapi Elang tidak menuruti Gio dan malah pergi.
Tidak menyangka jika bisa melihat Jason disini.
"Kenapa lo selalu gini sih! Ditipu! Terus aja ditipu sama orang! Nggak kehidupan pertama gua! Kehidupan kedua gua juga sama! Elo bodoh Lang! Elo bodoh! Nggak bisa liat mana yang bener-bener baik mana yang enggak! Gua harus bawa ibu keluar dari sini! Ibu nggak aman! Ken gua nggak akan maafin lo! Lo pasti kerja sama, pasti kerja sama dengan Jason!"
Elang menghirup udara sebanyak-banyaknya, "oke tenang Lang, lo harus mikirin cara kabur dari sini tanpa ketahuan!" Elang merencanakan apa yang dia pikirkan sebelum kembali memutuskan untuk pergi dari sini, dia tidak boleh gegabah, satu langkah saja salah maka Ken akan tahu dan pasti dia akan memberikan dirinya, begitu juga dengan Luna.
Setelah itu, dia bersikap biasa, dia akan kembali kekamar Nathan, jika tidak mereka pasti curiga kenapa dirinya lama sekali mengambil air.
* * *
Makan malam sudah dimulai, tapi keluarga William dari tadi heran, melihat Elang yang dari tadi hanya diam, sepertinya ada yang dia pikirkan.
"Lalang mau itu!"Luna makan dengan lahap sekarang, mereka semua tahu jika Luna sangat menyukai ayam, maka dari itu makanan diatas meja rata-rata benyak dengan hidangan ayam.
Elang juga mengiyakan, hari ini Luna harus makan banyak, dia tidak tahu kapan akan membelikan Luna makanan seenak ini lagi nantinya, jadi Elang akan menambah beberapa lauk tanpa meminta persetujuan dari Ken.
"Kau juga harus..."
"Gua bisa makan sendiri!"Elang langsung menyuapi dirinya saat Ken ingin menyuapinya, sudah cukup dia berbaik hati kali ini, dia sangat kecewa pada Ken, dia pikir Ken adalah tempat perlindungan, tapi kenyataan malah sebaliknya.
Ken mengernyit, dia tidak lagi berbicara, sepertinya mood bayinya sekarang sedang tidak bagus.
Elang juga membiarkan tangan Zoya dari tadi terus saja menoel pipinya, hingga tangan itu berhenti karena peringatan Ken, dia tidak tega melihat pipi Elang memerah, apalagi sekarang sedang makan, tidak dengan Zoya yang sudah selesai makan, karena memang dia makan dalam porsi sedikit, biasa perempuan, diet untuk menjaga postur tubuhnya, Ken juga tidak mempermasalahkannya asalkan Zoya tidak berlebihan, padahal Zoya kurus, tapi kenapa dia mau diet lagi.
"Maaf dad, makan lagi ya Lang."Zoya mengelus rambut Elang, dia sangat tidak bisa menahan tangannya, karena ya itu! Benar-benar sangat lucu, wajah yang penuh nasi dimulutnya itu naik dan turun, tidak lepas pandangan wajah Elang dari matanya, apalagi Luna yang sama seperti Elang.
Zain dari tadi juga berbicara, tapi aneh, kenapa Elang tidak menanggapinya, dia hanya diam dan cuek saja, tidak seperti sebelumnya, jadi dia hanya bisa diam karena Elang tidak menjawab ucapannya.
Selesai makan seperti biasa mereka akan duduk lebih dulu agar tidak terlalu kenyang nantinya untuk tidur.
Luna bermain dengan Nathan, mereka bermain menyusun puzzle, sesekali Elang juga memberikan pecahan puzzle dan memberikannya pada Luna.
"Sudah malam sebaiknya kita tidur."Ken melihat jam, sekarang sudah pukul sembilan lewat tiga puluh malam, ini bukan waktu tidur dirinya, tapi dia tidak akan membiarkan anaknya tidur terlalu malam.
"Ayo! Adek ayo tidur sama kita lagi! Ayo Lulun!"
"Dad mau ikut!"Zoya memegang tangan daddynya, dia juga ingin tidur bersama para bocah-bocah lucu itu.
Ken mengusap kepala Zoya dan tersenyum, "tentu kenapa tidak..."
"Nggak!"
Mereka semua melihat kearah Elang yang tiba-tiba saja berbicara dengan nada yang sedikit keras.
"Kenapa Lang? Zoya nggak boleh tidur sama Elang ya?"Zoya sedih, padahal dirinya baru saja ingin memeluk Elang dalam tidurnya, pasti lucu jika Elang dan Nathan dan dia ada ditengah-tengah.
"Ehm, maksud gua, gua mau tidur sama ibu gua, boleh ya , gua kangen tidur sama ibu."
Ken mengernyit sebentar, "bawa saja Lun..."
"Nggak! Gua mau tidur sama ibu gua berdua aja, please, gua kangen sama ibu gua..."Elang memelas, dia memeluk Luna dengan erat, Luna juga membalas pelukan dari Elang.
"Iya! Lulun juga mau tidur sama Lalang!"Ucapnya menuntut.
"Tidak..."
"Gua mohon..."Mata Elang berkaca-kaca, Ken yang melihat itu mengalihkan pandangan, dia tidak tega.
Menghela nafas sebentar,"baiklah tapi ubah bahasa mu itu dan cium."
Elang melotot, dia ingin menolak tapi dia berpikir sebentar, dia harus menjalankan rencana ini.
"Oke!"Elang mencium Ken, bukan hanya Ken saja yang kaget, Zoya, Nathan, Gio dan Zain tidak kalah kaget, biasanya Elang tidak akan pernah mau mencium Ken langsung.
"Kalo gitu gua pergi dulu!"Elang membawa Luna pergi dari sana.
Ken yang masih termenung segera tersadar karena panggilan dari Nathan.
"Daddy..."
"Tidak apa-apa, malam ini saja."Mungkin Lang benar-benar rindu tidur bersama ibunya. Ken membawa Nathan ke kamarnya.
Zoya mendesah kecewa, "besok aja, pokoknya gua akan tidur sama bayi-bayi gua!"Dia bersenandung sebelumnya mengucapkan selamat malam pada Gio, dan untuk Zain, dia hanya berlalu saja.
"Kita tidur sekarang?"Tanya Gio yang melihat Zain dari tadi diam.
"Iya bang, Zain juga sudah mengantuk."
"Baiklah, tidur bersama abang."Zain tidak menolak, Gio merangkul Zain menuju kamar Gio.
Vote →comment→ follow
Typo? Tandai!
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Teen Fiction{SEASON 2 DARI LANGIT!} Not BL/BXB Update sesuai mood🙂 Dikehidupan pertamanya mempunyai kakak seorang lesbian membuat Lang harus menderita karena ulahnya, pernah mengalami buta dan ingin mati saja adalah keinginannya, tapi sayang keinginannya harus...