Kembali-74

1.8K 265 26
                                    

"Bagaimana Ken?"King bertanya dengan lelah, akhir-akhir ini mereka semua stres saat memikirkan penyakit Luna.

Ken menggeleng, laporan hasil pemeriksaan Luna tidak berkembang,  tidak ada perubahan.

Helaan nafas terdengar dari sela-sela bibir mereka, mereka sudah berusaha tapi akan mereka usahakan kembali dengan sekuat tenaga, agar Luna bisa sembuh dari penyakit yang berbahaya itu.

Kenapa ini terjadi pada keluarga mereka, seakan roda kehidupan ini terus saja berada di bawah dan tidak berputar lagi.

Melihat anak-anaknya yang sedih itu adalah hal yang terburuk bagi Ken, sebagai seorang ayah, Ken juga merasa sakit melihat itu, ia rindu dengan anak-anaknya yang ceria.

"Luna akan sembuh Ken! Kita tidak bisa bersedih seperti ini! Jika bukan kita yang bergerak untuk mencari pengobatan Luna maka siapa lagi! Jangan terdiam seperti itu! Kau tidak boleh seperti ini! Itu hanya penyakit kecil! Jika kita berusaha maka kuman itu akan hilang!"Tidak boleh! King tidak akan membiarkan anak serta cucunya berpikiran buruk seperti sekarang, Luna itu pasti sembuh! Dia yakin itu, jadi mereka harus menyemangati Luna, King yakin jika ada keajaiban di dunia ini, dan keajaiban itu akan datang ketika mereka yakin!

Benar, apa yang diucapkan King benar adanya, Luna pasti akan sembuh, mereka sudah mengobati Luna sekarang, seharusnya ia tidak memikirkan hal yang buruk akan terjadi, tapi harus memikirkan kesembuhan Luna, kenapa ia menjadi lemah seperti ini, Ken mengepalkan tangannya, tidak ada yang tidak mungkin.

Keajaiban itu ada, jika tidak ada maka ia akan membuat keajaiban itu ada!

Mustahil? Tidak ada yang mustahil dalam dunia ini, selama mereka berusaha maka pasti akan ada jawabannya.

Ken akan melakukan apapun itu demi anak-anaknya, dan demi Luna, wanita yang menjadi cinta bagi anak-anaknya.

Lebih baik ia melihat Luna dan anak-anaknya saja sekarang.

* * *

Elang harus berusaha semaksimal mungkin agar Luna dapat memakan makanannya sekarang, jika Luna terus muntah maka dia akan terus memberikan Luna makanan, perut Luna kosong sekarang, Elang tidak mau jika Luna akan kembali sakit perut, seperti yang selalu ibunya itu keluhkan.

"Tidak enak Lalang ... pahit!"Rasanya seperti obat yang ia telan, Luna tidak mau memakan makanan itu.

"Ibu, makan ya, dikit aja nggak apa-apa kok, Elang janji nggak akan paksa ibu makan kalo ibu dengerin Lang ..."

Memang makanan itu terasa hambar, selain itu, makanan itu adalah makanan yang sehat, wajar jika Luna tidak suka.

"Iya Lulun! Liat ..."Zoya memegang tangan Elang dan menyuapi dirinya sendiri,"Zozo juga makan!"

Nathan yang melihat itu tidak mau kalah," Adek, aku juga mau! Ini enak kan! Aaaa"Ia melebarkan mulutnya agar Elang menyuapinya.

Luna yang melihat itu berhenti merengek, sepertinya itu benar-benar enak, ia membuka mulutnya, "Mau juga Lalang ..."

Akhirnya, Elang bersyukur jika Luna ingin makan seperti ini, walaupun hanya sedikit saja, itu sudah cukup.

Elang melihat Zoya dan Nathan, ia bergumam mengucapkan terimakasih, mereka begitu perhatian pada ibunya, selama Luna sakit, mereka selalu menghibur Luna.

Ekspresi Luna aneh, baru saja ia menelan makanan itu dia langsung memuntahkannya.

"Ibu!"

"Lulun!"

Rasanya mual, perut Luna seperti melilit dan tidak bisa menahan itu. Matanya berkaca-kaca karena hidungnya pedas, "Lalang sakit ..."Luna memegang kepalanya yang tiba-tiba saja sakit.

Terjadi lagi, Luna mimisan!

Max yang sigap segera memanggil dokter.

King dan Ken yang baru saja masuk terkejut melihat Luna kesakitan seperti itu lagi.

Zain juga membantu membersihkan muntahan Luna, ia mengelap mulut Luna dengan tissue basah.

Selalu seperti ini, bagaimana Luna akan sembuh jika makan saja ia tidak bisa.

Elang mengusap punggung Luna, ia takut sekarang, rasa takut itu tidak pernah lepas darinya, ia memegang kepala Luna, ingin menenangkan ibunya itu, "Ibu jangan ..."Elang terdiam, matanya membola saat ini, tangannya bergetar serta air matanya mengalir deras.

"Ibu  ... kenapa rambut ibu ... lepas?" Di tangannya ada banyaknya rambut Luna.

Vote →Comment→ Follow

Typo? Tandai!

KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang