Kembali-84

1.4K 219 10
                                    

Kondisi Luna bertambah hari bertambah baik, ia sudah mulai bersemangat dan mulai makan yang banyak. Elang bersyukur sekali dengan kondisi Luna saat ini, semoga saja Luna benar-benar sembuh dari penyakit yang mematikan itu.

Dan satu lagi rahasia yang harus di ketahui, rambut mereka sudah sama-sama tumbuh! Walaupun belum sepenuhnya panjang, mungkin hanya 2 cm saja.

Tapi sepertinya Elang agak menyesal sekarang membiarkan Luna menjadi istri dari Ken, orang tua itu terus saja ingin mendekati ibunya, dan Elang cemburu.

Lihat saja sekarang, Ken menyuapi Luna makan, biasanya ia yang menyuapi ibunya makan, tapi Ken malah sengaja ingin membuat Elang panas dingin seperti ini.

"Ibu, jangan deket-deket sama, dia. Sama Elang aja."Elang menarik kursi yang diduduki ibunya itu untuk duduk di dekatnya.

"Ehm? Kenapa Lalang? Lalang juga mau di suapi juga ya? Oke! Lulun akan suapi Lalang?"Luna mengambil sendok di tangan Ken dan mengambil sesendok nasi, lalu menyuapi Elang.

Ken terkekeh pelan, lucu sekali anaknya ini, mungkin Lemah merasa posisinya akan terancam sekarang.

Ken mengerutkan keningnya saat tidak melihat anak-anaknya yang lain, di mana Max, Gio, Zoya dan Nathan? Untuk King ia tidak mempersalahkan nya, untuk apa juga ia mencari orang tua itu, biarkan saja.

"Lang, dimana yang lain? Kenapa mereka belum turun?"

Tidak seperti biasanya anak-anak'ya seperti ini.

Elang diam, ia berpikir sebentar, tadi sebelum mereka pergi, Zoya menyebutkan jika ada kejutan untuk mereka, entahlah ia juga tidak tahu kejutan apa yang disiapkan oleh Zoya dan Nathan, bahkan Zain dan Max ikut-ikutan sekarang.

"Kami di sini daddy!"

"Lulun!"

Nathan dan Zoya baru saja masuk, mereka berlari dengan cepatnya ke arah meja makan itu.

"Jangan seperti itu, bagaimana jika jatuh?"Ken memeluk Nathan, anak-anaknya ini, sungguh luar biasa.

Nathan tersenyum, ia  memberikan kode pada Zoya.

"Liat kita punya apa! Tara!" Zoya mengeluarkan penutup mata.

"Aku juga ada!"

Zain, Max, Gio  dan King juga baru masuk, mereka segera bergabung dengan yang lain.

"Kenapa emangnya sama penutup mata?"Tanya Elang setelah menelan makanan yang berada di dalam mulutnya.

"Ya untuk nutup mata lah, adek!"Ujar Nathan.

Elang memutar matanya malas, tentu saja penutup mata untuk menutup mata, tapi masalahnya untuk apa penutup mata itu, kenapa Nathan dan Zoya membawanya.

"Daddy harus pake ini! Lulun sama Lalang juga! Kita mau kasih surprise buat kalian!"Zoya tak berhentinya tersenyum, ia memeluk Luna dengan gemas."Lulun ayo pake!"

Luna mencebik bibirnya, "Gelap Zozo, Lulun tidak suka."

"Tenang aja, nanti Lulun, Zozo pegangin kok. Pokoknya Lulun pake ya! Nanti Zozo kasih lolipop!"

Mata Luna berbinar, lolipop? Dia sudah lama tidak memakan itu, "Mau! Mau! Mau! Lulun kau pakai! Tapi lolipop'nha dua ya!"Luna menunjukkan dua jarinya pada Zoya.

"Okey! Pakai ini dulu ya!"Zoya memakaikan penutup mata itu pada Luna.

"Adek juga pake!"Nathan juga memakainya pada Elang.

Elang hanya bisa pasrah jika begini, selagi ibunya senang ia tak akan keberatan.

"Daddy juga."Zain memberikan penutup mata ditangannya ke ayahnya itu.

KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang