Kembali-12

3.5K 506 70
                                    

Elang mendelik, tatapan yang dihunuskan oleh pemuda yang belum lama Nathan kenalkan namanya pada dirinya.

Apa itu? Kenapa tatapannya seakan mengatakan jika dia tidak suka keberadaan dirinya.

Keluarga William sedang makan malam sekarang, dan disinilah berkumpul Elang, Luna, Ken dan pemuda yang menatapnya sinis, Zain, itu yang Elang tahu.

"Lucu kan bang adik aku? Liat bang kalo dikit lagi gendut pasti lucu."Nathan ingin mengguyel-nguyel pipi Elang tapi langsung ditepis oleh sang empu.

"Kau! Jangan menyakiti adikku!"Zain menatap tidak suka, Elang ini sedikit kasar, dan apa itu? Apasalahnya jika adiknya memegang pipi nan tirus itu, walaupun dalam pikirannya membenarkan perkataan adiknya jika Elang itu lucu, tapi setelahnya dia menggeleng pelan, dia harus waspada!

"Apasih lebay tahu nggak, gua juga nggak nyakitin adik lo ini, udahlah."Elang kembali menyuapi Luna yang dari tadi hanya menikmati makanannya saja.

Sungguh Zain kesal sekarang, kenapa adik barunya ini menjengkelkan, tunggu adik? Tidak-tidak, dia bukan adiknya.

"Makanlah sebelum makanan kalian dingin, dan jangan berisik tidak baik."Ken menyuapi Nathan makanan, posisi Nathan? Tentu saja dipangkuan sang daddy.

Dari semua yang ada disana hanya Zain yang mendumel kesal dalam hatinya, "Awas saja jika dia menyakiti Nathan!"Hanya gumaman pelan yang bisa ia keluarkan dari bibirnya itu.

"Enak! Lulun mau itu, boleh nggak Lalang?"Dengan mulut penuh Luna menunjuk ayam goreng crispy diatas meja.

Elang diam dan memandang Ken, melihat Ken mengangguk, Elang akhirnya mengambil permintaan Luna.

"Kau juga makan."Ken menyodorkan sesuap  pada Elang, dia hanya melihat Elang dari tadi mengurus Luna tapi tidak memperhatikan dirinya sendiri.

"Nanti..."

"Cium?"

Astaga! Rasanya Elang ingin meninju rahang tegas nan kokoh itu, dimana letak harga dirinya jika terus saja dicium oleh pria yang bernama Ken Hill William ini.

Dia itu laki-laki! Ingat laki-laki! Mana bisa dia diperlakukan seperti ini, terasa seperti bayi saja.

Dengan wajah yang menahan amarah Elang menerima suapan itu, jangan sampai pipinya ternoda lagi oleh pria yang mengaku-ngaku sebagai daddynya ini.

"Hallo semuanya! Princess Zoya datang!"

"Adikku! Dimana kalian!"

"Kakak!"Nathan berteriak, matanya berbinar melihat, Zoya Hill William, kakak ketiganya yang baru saja pulang dari luar negeri, apalagi jika bukan jalan-jalan bersama teman-temannya, dan satu rahasia lagi, dia adik dari Zain yang berarti kembarannya, mungkin bisa dikatakan jika kakak keempatnya, secara Zain lahir lebih dulu bukan?

"Adikku! Eh?"Zoya yang membawa paper bag ditangannya itu terjatuh.

Ia menganga tidak percaya, dia berjalan mendekati Elang,"ini siapa! Ih lucunya! Ini anak dari mana? Aduh lucu banget!"Zoya mengguyel-nguyel pipi Elang, dia berpindah pada Luna.

"Ini juga ini cewek dari mana? Kok mukanya imut!"

"Lepasin!"Elang menepis tangan Zoya yang mencubit pipi ibunya itu, kenapa tega sekali, lihatlah pipi ibunya menjadi merah.

"Ih lucu!"Zoya berjingkrak kesenangan, dia melompat-lompat dan memeluk Elang dengan ganasnya.

"Lucu apanya!"Decih Zain sambil mengigit potongan ayamnya. Percayalah jika Zain tidak suka pada kembarannya sendiri, karena sifatnya yang terlalu bar-bar, jadi dia menganggap adiknya adalah orang lain!

KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang