Dobrakan pintu yang berbunyi keras mengagetkan orang-orang yang berada di dalam ruangan Luna.
Zoya yang ingin memasukkan kue ke dalam mulutnya juga tidak jadi karena kue itu terlebih dahulu jatuh.
"Gio!"
King berjalan mendekati Elang, mengambil kue yang ia pegang dan ia buang kelantai dengan kasarnya, gerakan itu sungguh cepat, Elang saja seperti tidak tahu apa yang terjadi, bahkan sekarang ia masih linglung karena masih terkejut.
Ken mencekik leher Gio dan menekannya ke dinding, anak-anak yang melihat kejadian itu berteriak dengan kerasnya.
"Daddy! Kenapa daddy sakitin abang Gio!"
"Daddy, lepasin bang Gio!"
"Apa yang kau lakukan!"
Max tidak tahu apa yang dilakukan oleh ayahnya itu, tapi setidaknya jangan melakukan sesuatu di depan anak-anak, Ken sendiri yang mengajarkan jangan membuat adik-adiknya melihat tindakan kekerasan ini, tapi dirinya malah melakukan itu hari ini, lagi pula untuk apa dia mencekik Gio.
King berseru dengan lantangnya, "Ken bawa Gio! Anak ini harus menjelaskan apa yang terjadi! Benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan oleh otak kecilnya itu!"
Zoya memeluk Ken sambil berurai air mata, daddynya begitu tega menyakiti Gio, dalam hati kenapa harus menyakiti Gio. "Daddy! Lepasin! Kenapa daddy sakitin bang Gio! Bang Gio udah nggak bisa nafas!"
"Kau tidak waras! Kenapa kau menyakiti anakmu sendiri! Lepaskan dia!"Zain menarik tangan Ken dari leher Gio, ia pernah merasakan rasanya di cekik, tahu betul jika itu menyakitkan, bahkan rasa dadanya akan meledak jika saja terlambat untuk melepaskan cekikikan itu.
"Diam! Max bawa anak-anak pergi! Jangan biarkan mereka mengikuti kami!" Ken menggeret Gio seperti kucing yang di cekik lehernya, pemandangan itu benar-benar begitu menyedihkan.
"Daddy! Lepasin bang Gio! Daddy kenapa jahat!"Nathan ingin turun dari kasur, tapi Max tidak membiarkannya, pasti ada suatu alasan bagi Ken bisa berbuat seperti ini, jadi tentu ia akan menuruti permintaan Ken, ayahnya selalu berhati-hati, jika Gio mendapatkan hukuman seperti ini, maka ada yang tidak beres dengan Gio hingga ayah mereka bisa semarah ini.
"Lalang ... dia kasihan, kenapa dia seperti tuan Jason?"Luna memeluk Elang ketakutan, ia seperti dejavu dengan pemandangan ini.
Elang tidak membiarkan itu terjadi, dia beranjak turun dan menendang tangan Ken, Gio juga ikut terlepas dari cekikikan Ken yang membuat ia kesulitan bernapas.
"Lang, jangan membela dia, dia telah melakukan kesalahan yang fatal!" Ken tidak bisa mentolerir lagi perbuatan Gio, tak habis pikir, penasaran kenapa Gio melakukan semua ini, sungguh di luar nalar.
"Ya apa masalahnya! Kenapa enggak kasih tahu baik-baik! Enggak liat kalo dia kehabisan nafas! Kalo mati gimana! Dia anak elo!" Elang tidak akan membiarkan itu, Gio adalah orang yang baik, dia selalu menyayangi adiknya dan Luna, kenapa Ken tega melakukan itu sendiri pada anaknya.
"Bang ..." Zain membantu Gio untuk berdiri, diikuti oleh Zoya, mereka memeluk Gio, melindungi Gio dari ayah mereka.
"Daddy jahat! Kenapa nyakitin bang Gio! Bang Gio salah apa!" Tatapan tidak percaya Zoya tunjukkan pada Ken, orang yang ia anggap sebagai pelindung utamanya ini malah tega menyakiti abang tersayangnya."Abang, nggak apa-apa kan?" Paniknya.
Gio menggeleng pelan, ia melihat daddynya dengan aneh, kenapa daddynya melakukan ini, atau jangan-jangan, daddynya sudah tahu apa yang ia lakukan.
King meninju rahang Gio, penghianat seperti Gio harus di beri pelajaran, setega itu ia melakukan rencana yang entah apa tujuan dan maksudnya, rencana menyakiti Elang dan Luna.
"Opa!"
"Abang!"
"Kenapa opa sakitin abang seperti daddy!"
Lagi-lagi mereka semua dikejutkan dengan tindakan tiba-tiba dari King, sungguh mereka bingung apa yang terjadi saat ini.
"Jangan membela brengsek ini Elang! Jangan membela dia! Penghianat satu ini harus diberikan hukuman! Dia adalah dalang dari semua ini! Dia adalah dalang dari penderitaan Elang dan Luna!"
Elang yang ingin membantu Gio tertegun sejenak, ia mendengar perkataan King yang tidak masuk akal, penderitaan dirinya dan Luna, tak bodoh untuk mencerna terlalu lama perkataan itu, ia segera menatap Gio yang sekarang dengan polosnya menatap mereka, seperti bayi yang tidak mengerti apa-apa, terpojok dalam percakapan yang tidak ia ketahui.
"Maksudnya apa? Maksudnya apa penderitaan gua dan ibu!"Jika sudah menyangkut ibunya, Elang tidak akan pernah bisa menerima itu, jika Gio memang ada sangkut pautnya dengan kejadian ini, maka ia juga tidak akan segan-segan untuk membuat Gio tidak terbentuk lagi, ia akan membalas semua itu.
King menjawab dengan emosinya, "Dia yang melakukan itu! Dalang semua ini, teganya dia merencanakan kehancuran keluarga Jason! Dia titik balik dari penderitaan kau, Elang! Dia adalah dalangnya! Keluarga Jason hancur atas rencananya yang gila! Bahkan dia lah yang membuat Luna menderita selama ini karena terus di salahkan oleh Jason! Entah untuk apa bocah sialan ini melakukan itu! Untuk apa Gio! Untuk apa kau melakukan hal keji seperti ini! Kau bukan hanya menghancurkan pernikahan Jason! Tapi kau juga menghancurkan hidup Luna! Elang bahkan lahir dalam keadaan seperti ini! Menderita karena perbuatan mu bertahun-tahun lamanya! Kenapa kau melakukan ini bajingan!" King menendang perut Gio hingga pria itu terbentur ke dinding.
Bagaikan tersambar petir, perkataan King begitu mengagetkan mereka, begitu juga dengan Elang, jadi selama ini penderitaan Luna dan Elang adalah perbuatan Gio, Luna begitu menderita karena perbuatan Gio, dia tega membuat keluarga Jason terpecah belah dan dirinya dan Luna menjadi kambing hitamnya.
"Kurang ajar!" Raut wajah yang tadinya baik-baik saja berbuah dalam sekejap, Elang menendang Gio dan meninjunya berkali-kali, "Kenapa elo lakuin semua ini! Kenapa elo lakuin ini ke Elang sama ibu! Apa salah mereka! Kenapa elo tega buat ibu menderita! Ibu gua salah apa! Ibu gua salah apa brengsek! Kenapa elo jadiin kita kambing hitam buat rencana busuk elo itu! Apa salah ibu! Apa salah ibu gua! Jawab bangsat! Kenapa elo lakuin semua ini!"Bagaikan di rasuki oleh sesuatu, Gio dihajar habis-habisan oleh Elang.
Gio yang dari tadi tidak tahan dengan semua ini segera membalikkan keadaan, ia menangkap pergelangan tangan Elang dan menendang tubuh Elang dengan kerasnya.
"Elang!"
"Abang! Kenapa sakitin adek!"
Mereka menatap tidak percaya, Gio berubah dalam sekejap, apakah ini memang sikap aslinya, kasar dan selama ini dia hanya berpura-pura baik saja di depan mereka.
Dengan menyeka sudut mulutnya yang mengeluarkan darah, Gio mengumpat,"Mereka pantas mendapatkan itu! Mereka pantas apa yang mereka dapatkan! Ini tidak sebanding apa yang mereka lakukan pada dia! Mereka pantas! Bahkan jika itu bertahun-tahun lamanya dosa mereka tidak akan pernah habis! Itu hanya penderitaan kecil yang mereka dapatkan!"
"Apa maksudmu brengsek!"
Vote→ comment→ follow
Typo? Tandai!
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Teen Fiction{SEASON 2 DARI LANGIT!} Not BL/BXB Update sesuai mood🙂 Dikehidupan pertamanya mempunyai kakak seorang lesbian membuat Lang harus menderita karena ulahnya, pernah mengalami buta dan ingin mati saja adalah keinginannya, tapi sayang keinginannya harus...