Kembali-47

1.6K 280 16
                                    

Elang mengatupkan bibirnya, ia mengigit bibirnya setelah itu, melihat Luna seperti ini ia tidak sanggup. Wajah Luna yang cantik menjadi bengkak dan banyak goresan luka.

Elang menangis, ia memukul dan menampar dirinya sendiri.

"Adek! Jangan gitu!"

"Elang apa yang kau lakukan!"

"Baby jangan menyakiti dirimu sendiri!"

Ken menangkap tangan Elang yang ingin menampar wajahnya lagi, "Baby jangan lakukan itu ..."

Elang menggeleng keras, ia menjambak rambutnya dan mencubit tangannya, " Maafin Elang bu ... Ini semua salah Elang! Ini semua salah gua! Kenapa elo bodoh Lang! Kenapa! Gua bodoh! Kenapa bisa elo buat ibu gini! Elo bodoh! Elo nggak bisa jaga ibu!"Elang menangis dan menampar pipinya beberapa kali, tak memperdulikan Ken yang terkena tamparan dirinya.

Ken memeluk Elang, mendekapkan anaknya itu dalam pelukannya, hatinya sesak saat melihat Elang tidak berdaya seperti ini, kemana Elang yang selalu berontak dan tidak mau dicium olehnya, ia merindukan itu, ia akan membiarkan Elang marah padanya agar tidak dicium tapi tidak Elang yang seperti ini, putus asa seolah ia yang membuat dan menyiksa Luna, ini bukan salah Elang, ini bukan salah bayinya, ini salah Jason biadab itu.

"Elang, ini bukan salahmu, jangan melukai dirimu seperti itu, jika Luna tahu ia akan memarahimu, Elang jangan ..."

"Nggak! Ini salah gua! Kalo aja gua jaga ibu! Kalo aja gua selalu ada untuk ibu maka ibu nggak akan jadi gini! Gua bodoh! Gua nggak bisa jaga ibu! Ibu ... maafin Elang ..."Elang meraung dan memukul kepalanya, ia sungguh tidak kuat melihat kondisi Luna, ia akan membuat dirinya seperti Luna, ia akan merasakan apa yang Luna rasakan.

"Baby jangan seperti ini ..."

Baik King, Max dan lainnya tidak berdaya, bagaimana mereka menjelaskan jika ini bukan kesalahannya.

"Baby, jangan seperti ini ..."Ken menangis, ia memeluk erat Elang yang rapuh, tidak sanggup, biarkan ia mati dibunuh oleh musuh tapi jangan melihat Elang yang sepuh seperti ini, kenapa Elang bisa berbicara seperti itu, ini bukan salahnya.

Zoya memeluk Elang, begitupun Nathan yang meminta turun dari gendongan Gio. Mereka memeluk Elang agar ia tidak meronta dan melukai tubuhnya sendiri.

"Adek jangan gitu, adek nggak salah ... Lulun pasti akan sembuh ..."Zoya rasanya ingin mengutuk dirinya sendiri, ia semakin merasa sangat bersalah," Ini gara-gara Zozo, Zozo yang udah ngajakin kalian main petak umpet ... pasti kalo kalian nggak ikut kemauan Zozo nggak akan jadi gini, Lulun pasti nggak akan di culik ... Daddy ..."

"Nggak ini salah Nathan! Nathan yang ngajakin kalian main makanya Lulun bisa diculik ..."

Ken menggeleng ribut, kenapa anak-anak juga menyalahkan dirinya sendiri, ia memeluk mereka dan mencium kening mereka, "Ini bukan kesalahan kalian, ini bukan salah kalian! Jangan berkata seperti itu, kalian menyakiti daddy ..."Ken tidak bisa seperti ini, semua permatanya rapuh saat ini, begitu terlukanya hati Ken saat melihat semua itu."Jason sialan! Kau akan menerimanya Jason! Aku tidak akan mengampunimu! Kau membuat permataku hancur!"

King, Gio dan Max mengalihkan pandangan mereka, hati mereka sesak, sakit dan entah apa lagi kata-kata yang bisa diungkapkan oleh mereka, kenapa Jason setega itu, lihat sekarang, bukan hanya Elang yang terluka, Nathan, Zoya dan yang lain juga merasakan sakit saat kondisi Luna seperti ini, kenapa Jason sangat tidak punya hati! Sebegitu bencinya dia pada Luna dan Elang, apa salah mereka?

Jason itu hina!

Jason itu biadap!

Jason itu bajingan!

Jason itu sialan!

Terkutuk lah kau Jason!

Umpatan apa lagi yang bagus untuk Jason, mereka menumpahkan rasa kesal mereka tapi tidak mengucapkannya, tidak ingin memperparah suasana, mereka akan menyimpan di dalam hati mereka dulu sebelum menemui Jason dalang di balik ini semua.

Max membawa Nathan dalam pelukannya, ia juga memeluk Zoya, "Jason! Kau akan mati!" Keterlaluan! Zoya dan Nathan terluka akibat Jason dan yang paling tidak bisa ia terima adalah ia juga telah melukai Elang, ia tidak akan membiarkan Jason mati dengan tenang.

Elang yang masih berada di pelukan Ken tiba-tiba saja terdiam, ia mengingat sesuatu, tidak ia harus melakukan sesuatu. Satu kata yang ia ingat dan yang telah melukai ibunya.

"Jason! Jason bangsat! Lepasin gua! Lepasin! Gua mau bunuh dia!"Elang memberontak, ia memukul dada Ken dan mendorongnya.

Matanya memancarkan kebencian yang tidak terhitung jumlahnya, ia akan membalas semua ini, "Mana Jason! Mana bajingan itu Ken! Mana kasih tahu gua mana bajingan itu! Gua mau bunuh dia!"Elang mengguncangkan bahu Ken sekuat tenaga.

Jason harus mati baru Elang bisa tenang.

Vote→comment →follow

Typo? Tandai!

KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang