CHAPTER 02

5.1K 308 6
                                    

_Selamat membaca_

Seorang pria berdiri didepan cermin untuk memeriksa penampilannya. Surai hitam tertata rapi, paras tampan yang nampak segar dan setelan jas hitam yang memancarkan aura mahal pun elegan.

Dia tarik langkah tegasnya keluar kamar, menuruni anak tangga sembari memeriksa email di ponselnya.

"Sarapan Ray..." tawar mimanya sembari melangkah ke dapur.

Dia tersenyum, melangkah menuju meja makan di mansion orangtuanya dan duduk di ujung, berlawanan dengan daddynya lalu meletakkan ponsel disisi piringnya.

"Kapan kamu mau bawa pasanganmu ke rumah Ray?" todongan pertanyaan dari kepala keluarga Kyle.

"Nanti." singkat pria matang yang mengoleskan selai diatas roti tawar.

"Nanti kapan? Ingat umurmu sudah 30 tahun dan beberapa hari lagi 31. Tidak malu dengan teman kuliahmu?"

"Untuk apa malu, Ray bukan pengangguran." balasnya membawa satu suap roti kedalam mulut.

"Ada apa ini? Kenapa harus berdebat di meja makan?" tanya Mix yang baru bergabung.

"Kami tidak berdebat, aku hanya bertanya kapan dia akan membawa pasangannya kerumah, itu saja." jelas Earth lalu melirik pada ponsel yang berdering di sebelah piring putranya.

"Ya Est.. ada apa?"

"Maaf sir, saya hanya ingin mengingatkan 1 jam lagi ada rapat dengan Mr.Shine."

"Lihatlah dia, makan pun sibuk dengan ponsel. Aku harus mulai mempromosikannya ke teman-temanku." kata Earth pada Mix.

"Sudahlah dad... Itu lah kenapa Raysen jarang pulang kesini, ya itu. Karena omelanmu itu." bela Mix duduk disamping suaminya.

"Ray berangkat." pamit Raysen setelah menyelesaikan panggilannya.

"Habiskan rotimu."

"Ray buru-buru mima..."

"Kamu pulang kesini nanti malam?"

"Sepertinya tidak." Raysen memutari meja mendekati kedua orangtuanya.

"Kenapa? Telingamu hangus karena omelan daddy?" tanya Mix dan Raysen tersenyum lalu mencium pipi mimanya.

"Ada pekerjaan yang harus Ray selesaikan di penthouse."

"Percuma uang bertumpuk jika tidak punya pasangan, tidak ada yang mengurus, membuatkan kopi dan makanan seperti mima." goda Earth dengan kalimat sarkasmenya dan Raysen tersenyum kecil memeluk daddynya.

"Pasangan hanya akan membuat kepala Ray pening. Dan jika ada pun Ray tidak akan memintanya melakukan pekerjaan maid."

"Ahahahaha Skakmat." goda Mix tergelak renyah.

"Kamu ini.... itu disebut pengabdian pada pasangan, kamu tau...?" gemas Earth memukul lengan Raysen dan Raysen terkekeh.

"Ray bukan raja, tidak butuh pengabdi... Ray berangkat."

Raysen berjalan cepat namun masih nampak gagah pun berwibawa dan kedua orangtuanya memperhatikan anaknya yang semakin menjauh.

"Jangan terlalu gila kerja nak... Kamu butuh pendamping." ucap Earth sedikit lantang dan Raysen mengacungkan jempol tanpa berbalik tubuh.

Raysen menuju Bantley Limousine hitam yang terdapat supir pribadinya sedang membuka pintu penumpang dan dia bergegas masuk untuk pergi ke kantor.

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang