_Selamat membaca_
Hari telah berganti dan Raysen menghentikan mobilnya didepan kantor polisi. Dia turun dari mobil dengan penampilan yang lebih santai, mengenakan kaos pollo putih dan celana jeans hitam.
Kantung matanya nampak jelas menandakan dia tidak tidur demi kembali ke Toronto.
"Sir..." sapa Est yang menunggu di depan markas polisi.
"Kau bisa pulang." Est mengangguk.
"Ponsel tuan Neels, sir." Est mengulurkan sebuah ponsel dan Raysen segera menerimanya.
Ia bawa langkah tegasnya memasuki kantor polisi dan matanya mengedar liar.
"Selamat pagi sir." sapa seorang petugas dengan seragam lengkap mendekati Raysen.
"Dimana tunangan saya?"
"Silahkan menemui komandan saya lebih dulu sir."
"Pimpin jalannya." ucap Raysen dingin datar dan petugas segera memimpin jalan memasuki kantor komandan kepolisian tempat Neels ditahan.
"Selamat pagi mr.Kyle... Mari silahkan duduk." Raysen menyenggut kecil dan duduk disebrang kepala polisi. "Saya dengar ini kali kedua anda mampir kemari sir... Tapi maaf sebelumnya saya tidak menyambut anda karena saya sedang tidak bertugas."
Raysen kembali menyenggut kecil. Duduk tegap memangku kaki dan menautkan jemari kekarnya diatas paha.
"Berapa biaya yang harus saya keluarkan?" ucap Raysen tanpa menanggapi basa-basi kepala polisi tersebut.
"Ah maaf... Saya lupa jika waktu anda sangat berharga. Sekali lagi maaf mr.Kyle, saya tidak bisa membantu meskipun anda membayar untuk kebebasan tunangan anda."
"Kenapa? Hanya karena jaminan yang pernah saya tanda tangani? Saya kira itu bukan masalah karena saya pernah mendengar kasus yang sama." Kepala polisi menelan ludah mendengar ucapan sarkas Raysen.
"Korban adalah putra perdana menteri mr.Kyle... Jika saya membantu anda maka institusi kami yang akan terkena masalah." Raysen terkekeh.
"Putra perdana menteri." gumam Raysen sembari mengingat-ingat wajah putra perdana menteri. "Kalau begitu saya ingin bertemu tunangan saya." kepala polisi mengangguk.
"Tolong antarkan mr.Kyle." ucap kepala polisi pada anggotanya.
"Saya permisi." pamit Raysen sembari berdiri dan dia mengikuti petugas menuju area dalam kantor kepolisian.
Dari kejauhan dia melihat Neels duduk dipojok sel dengan kaki ditekuk dan kepala bersembunyi diantara lengan yang di lipat. Raysen berdehem dan Neels segera mengangkat kepala.
"Nyaman kah tidur di sel?" Raysen melontarkan kata-kata yang mengandung ejekan dan Neels hanya diam menatap tajam. "Kemarilah." lanjutnya namun Neels tidak bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
RODE || JOONGDUNK
FanficAREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahun, Neels. Dia memilih kehidupan bebas dan tidak mengenal penantian. Namum, tiba-tiba muncul pria wor...