_Selamat membaca_
Akhirnya tangisan bayi terdengar disusul sorak lirih kelegaan. Tangis Raysen pecah, dia memeluk kepala Neels untuk memberikan sentuhan penuh sayang.
Rasa haru bercampur kebahagiaan menyelimuti mereka, putri mereka telah lahir kedunia dan Raysen berdiri tegak saat dokter mendekat. Meletakkan bayi Neels didadanya dengan posisi tengkurap.
"Hai princess... I'm your dad." Ujar Raysen penuh rasa bangga dan percaya diri, dia mengulurkan telunjuknya ke tangan mungil itu.
Dadanya sesak karena kebahagiaan saat tangan mungil itu meresponnya, melingkari telunjuknya dengan erat seolah tidak ingin berpisah dengan ayahnya dan Neels meneteskan airmata menyaksikan interaksi kecil tersebut.
"Oh God... She's so beautiful." Puji Raysen lalu beralih menatap Neels. "Bibirnya sangat mirip denganmu."
Neels terkekeh lalu menunduk untuk mengintip putri kecilnya.
"Izinkan saya memandikan bayinya." Kata perawat dan Neels mengangguk.
Perawat mengangkat tubuh mungil itu dengan penuh kehati-hatian dan senyum lemah Neels tak pernah berpaling dari bayi perempuan yang akan bersaing dengannya untuk mendapat perhatian Raysen.
"Kamu berhasil..." Rasa bahagia Raysen terpancar jelas dari senyum lebarnya. "Kamu sangat hebat, bayi kita ada disini berkat kamu sweetheart... Kita sekarang sudah menjadi orangtua... Kamu luar biasa."
Neels tersenyum. "Sudah siap?"
"Ready for what?"
"Kamu memiliki dua sumber kerusuhan sekarang, little brat and little minx."
Raysen tertawa kecil mendengar ucapan lemah Neels, dia memeluk orang yang paling dicintainya, menyatukan rasa bahagia yang membanjiri. Kehadiran makhluk kecil dan rapuh itu membuat ikatan hubungan mereka semakin kuat dari sebelumnya.
Beberapa jam kemudian.
Neels telah dipindahkan ke ruang inap dan Raysen sedang berdiri didekat tempat tidur dengan putri kecil yang berada digendongannya.
Dia menimang bayinya penuh sayang dan sesekali menatap Neels yang sedang beristirahat.
Pria itu terjaga sepanjang malam, kebahagiaan yang membuncah meleburkan rasa kantuknya hingga matahari menyapa.
Matanya beralih kearah pintu saat seseorang membukanya dan senyumnya semakin lebar melihat Earth dan Mix nampak berbunga-bunga menatap bayi digendongannya.
"Ya Tuhan... Cucuku..." Kata Mix mengambil alih bayi ditangan Raysen.
"Bulumatanya sangat cantik." Kata Earth.
"Mirip papanya kan?" Sahut Mix menengok pada suaminya.
"Perempuan, anak pertama dan cucu pertama. Tahtamu sangat tinggi nak..." Goda Earth dan mereka bertiga terkekeh.
"Jangan terlalu keras, kalian akan mengganggu Neels." Kata Mix menimang-nimang cucunya.
Earth dan Raysen beralih menatap Neels yang masih memejam lalu saling pandang dan meletakkan telunjuk didepan bibir bersamaan.
"Duplikat." Cibir Mix dan mereka terkekeh.
Disela itu terdengar ketukan pintu dan masuklah Off Gun bersama dengan Porce dan Frey yang tak sengaja bertemu didepan rumah sakit.
"Ah cucuku..." Heboh Gun merasa gemas dan merebut cucunya dari tangan besannya.
"Aku belum puas menggendongkan kak." Kata Mix dan semua terkekeh melihat mereka seperti anak-anak.
"Aku di lewatkan."
Semua menengok kearah tempat tidur saat mendengar suara serak bangun tidur dan melihat Neels tersenyum dengan wajah ngantuknya.
"Maafkan mima dan papa yang mengganggumu sayang." Kata Mix.
Raysen tersenyum dan duduk ditepi ranjang. "Sudah bangun? Maaf mengganggu istirahatmu." Ucap Raysen membantu Neels duduk lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Kenapa gak bangunin aku? Aku jadi malu mereka tau kalau aku sering bangun kesiangan." Goda Neels pura-pura merajuk dan semua tertawa.
"Sepertinya akan ada yang semakin repot setelah ini?"
Semua mengalihkan pandangan kearah Off dengan tatapan penasaran."Apa maksud daddy?" Tanya Gun sembari menimang cucunya.
"Yah... Akan ada yang lelah mencari nafkah dan mengurus dua bayinya."
Seketika ruangan dipenuhi tawa saat paham apa yang dimaksud pria bercucu satu tersebut.
"Aman... Neels punya dua daddy lagi dan si kecil punya dua kakek yang juga siap di repotkan." Sahut Neels tersenyum licik.
"Baiklah... Daddy kalah." Off mengangkat kedua tangannya dan mereka tertawa.
Suara tawa mereda dan Frey mendekat kearah Neels.
"Selamat Neels." Kata Frey tersenyum bahagia dan meletakkan parsel buah dimeja dekat ranjang.
"Terimakasih Frey, coach..." Ponce dan Frey terkekeh.
"Siapa namanya Neels?" Tanya Ponce.
"Entahlah... Itu urusan daddynya."
Semua menatap kearah Raysen dan seketika pria itu merasa terintimidasi.
"Aku memiliki banyak pilihan tapi aku sudah menentukan yang terbaik." Raysen menatap putri kecilnya yang ada digendongan Gun.
"Namanya Xaviera, Xaviera Kyle.""Nama yang bagus..." Gumam Gun menunduk menatap bayi digendongannya dan semua tersenyum.
~°°~
Vote dan komen.Sudah? Terimakasih my ladies.
KAMU SEDANG MEMBACA
RODE || JOONGDUNK
FanficAREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahun, Neels. Dia memilih kehidupan bebas dan tidak mengenal penantian. Namum, tiba-tiba muncul pria wor...