CHAPTER 17 (Side CP)🚫

6.6K 178 5
                                    

_Selamat membaca_


Ponce berbelok ke sebuah mansion mewah setelah mengantar Neels pulang. Beberapa penjaga menyapanya dengan sopan menandakan dia telah terbiasa berlalu lalang ke rumah besar tersebut.

Kaki panjangnya terulur keluar mobil dan melangkah menyusuri halaman lalu masuk ke pintu utama. Detak kakinya menggema lirih diseluruh ruangan seolah hanya dirinya yang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Samar-samar dia mendengar suara pertemuan jemari dan papan keyboard yang bercumbu ditengah malam. Senyumnya merekah tatkala netranya menangkap seseorang yang duduk diruang tengah membelakanginya.

"Lembur atau menungguku?" tanya Ponce memeluk kekasihnya dari belakang lalu mencium pipinya.

Frey terkekeh lalu mengusap tangan pujaannya yang melingkari lehernya.

"Dua-duanya, darimana?" jawab Frey kembali mengetik sesuatu.

"Hanya mencari udara malam." jawab Ponce.

Pria tampan itu melirik kearah laptop dan membaca beberapa bait rangkaian huruf yang di susun kekasihnya.

"Mengerjakan apa?" tanya Ponce sembari memutari sofa dan duduk disisi Frey.

Frey melirik dan pandangan mereka bertemu sekilas sebelum Frey beralih ke layar Macbooknya lagi.

"Proyek baru dengan Raysen." jawabnya sambil tersenyum tipis.

Ponce bergeser duduk tegap menghadap Frey dan memeluknya dari samping.

"Kamu serius dengan proyek yang kamu bicarakan denganku waktu itu?"

"Of course... Ini peluang besar kan? Terlebih pendanaannya dari perusahaan besar seperti SkyFusion Corp."

"Tapi kamu tau sendiri perasaan Ray padamu seperti apa."

Frey terkekeh kecil lalu meletakkan Macbooknya ke meja, duduk menyerong menghadap kekasihnya.

"Apa ada yang merasa cemburu disini?" goda Frey.

"Mungkin... Tapi Aku tidak bisa berbohong jika aku merasa sedikit tidak aman. Bayangkan saja, kalian bersahabat dan salah satu dari kalian memendam perasaan. Apalah dayaku ini..." kata Ponce melodramatis dan Frey tertawa.

"Berlebihan seperti biasanya." cibir Frey dan keduanya tertawa.

"Bagaimana aku tidak berlebihan jika kekasihku yang manis ini di gilai pria lain, hm?" Ponce memeluk Frey.

"Hatiku tetap milikmu." Frey mencoba menenangkan.

Ponce menatap kedua manik kekasihnya, menelusuri ekspresi yang ditunjukkan lelaki manis itu lalu menyeringai penuh arti.

"Apa arti tatapanmu kali ini?" tanya Frey menahan senyum.

Ponce terkekeh kecil, berdiri didepan Frey dan menggendongnya sedangkan Frey segera mengalungkan lengannya ke leher Ponce.

"Kamu tau pasti apa maksudnya." lirih Ponce mengecup bibir ranum kekasihnya.

Pria tampan itu membawa langkahnya menaiki tangga dan masuk ke kamar Frey, merebahkan lelaki manis itu dengan perlahan.

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang