_Selamat membaca_
Manik coklat Neels terbuka dan dia menatap sekeliling yang terlihat sepi. Dia menggosok mata sembari bergerak duduk, bersandar di kepala ranjang.
Tangannya terulur meraih ponsel di nakas, jari malasnya bergerak mengotak-atik layar. Membuka pesan sahabatnya hingga mengintip laman sosial media.
Pandangannya beralih saat mendengar suara knock pintu di putar. Dia beringsut turun dan pura-pura memejam.
"Ada yang pura-pura tidur agar tidak membuat sarapan." cibir Raysen memasuki kamar.
Neels menyungging senyum manis dengan mata memejam saat mengendus aroma khas kopi murni serta wanginya toast. Dia mengintip dengan satu mata terbuka kecil, melihat Raysen meletakkan secangkir kopi dan sepiring toast diatas nakas dekat ranjang.
"Apa aku tertangkap?" tanya Neels masih memejam dengan menahan senyum.
Raysen menarik sudut bibirnya tipis kemudian menggeleng.
"Ya... Aku hampir membelikanmu ponsel baru karena ku kira itu rusak, pemiliknya tidur tapi ponselnya menyala dengan laman instagram terpampang nyata."
Neels tertawa kecil dan membuka matanya. Dia bergerak tengkurap, memindahkan sepiring toast diatas kasur.
"Terimakasih sarapannya." ucap Neels menatap Raysen yang menghentikan langkah diambang pintu kamar mandi.
"Hmm..." singkat Raysen lalu masuk ke dalam.
Neels meletakkan ponselnya di sisi piring, menikmati sarapan sembari menyusuri sosial medianya. Kebiasaan yang membuat acara makannya selalu terulur.
Setelah 30 menit, Raysen keluar dan melihat Neels belum menyelesaikan makannya. Dia asik menggulir layar ponselnya dengan sisa toast diatas piring.
"Sudah selesai makannya?" tanya Raysen melepas jubah mandinya dan hanya mengenakan boxer ketat.
"Belom." singkat Neels tanpa menoleh.
Raysen mulai berpakaian, mengancingkan kemejanya sembari menatap Neels.
"Perlu ku buang ponselmu?"
"Aku akan membeli baru." Raysen menggeleng heran.
"Apa yang kamu lihat, hm?"
Neels menatap Raysen yang sedang mengaitkan celana bahannya lalu kembali ke layar ponsel.
"Ada sparepart baru... bagus, dari merk ternama juga. Tapi lumayan."
"Kirim saja gambarnya, biarkan Est yang mencarikannya." matanya tak lepas dari Neels saat berucap.
Neels cengingisan, menatap Raysen dengan sorot penuh arti.
"Uangnya aja boleh gak? Mau pesen sendiri."
"Berapa?"
"12 juta satu set."
Raysen mengambil ponsel diatas nakas, mengotak-atik layar ponsel dan beberapa detik kemudian terdengar notifikasi dari ponsel Neels.
KAMU SEDANG MEMBACA
RODE || JOONGDUNK
Fiksi PenggemarAREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahun, Neels. Dia memilih kehidupan bebas dan tidak mengenal penantian. Namum, tiba-tiba muncul pria wor...