CHAPTER 82

2.1K 159 12
                                    

_Selamat membaca_

Langit telah berubah menjadi gelap dan Raysen sedang berbaring di sofa ruang tengah dengan Xaviera berada di dadanya dalam posisi tengkurap.

Bayi itu terlihat begitu nyaman menempel pada daddynya dan Raysen tak bisa menahan senyum mendapat anugerah yang luar biasa itu.

Tiba-tiba terdengar langkah kaki dari arah kamar dan Raysen menengok, menemukan Neels berdiri diambang pintu dengan penampilan yang lebih segar.

Neels tersenyum memandang Xaviera yang begitu mungil diatas tubuh suaminya. Dia memdekat, membelai pipi bulat yang membuatnya begitu gemas.

"Dia nyaman banget... Ini kalo mukanya di uyel-uyel bisa balik semula gak?"

Neels menekan-nekan pipi Xaviera lalu menciuminya.

"Sweetheart... Dia akan bangun nanti." Tegur Raysen lembut.

"Aku gemes..." Neels mengatupkan gigi. Pikirannya ingin menggigit pipi bulat yang mirip seperti mochi itu.

Raysen terkekeh lalu menunduk menatap putrinya. "Lihatlah papamu princess... dia sangat gemas denganmu tapi tenang saja daddy akan melindungimu." Goda Raysen melindungi Xaviera dengan lengannya.

Neels memajukan bibir dengan tatapan sinis yang di buat-buat dan Raysen tertawa kecil melihat Neels tak kalah menggemaskan dari putrinya.

"Oh... Apa bayi besarku merajuk...? Apa dia lapar?" Raysen mengusap pipi Neels.

"Yes daddy..." Balas Neels dengan suara kecil.

Raysen merasa semakin gemas dengan Neels dan dia menahan diri untuk tidak melahapnya karena takut putrinya terbangun.

"Baiklah... Aku akan membuatkanmu makan malam."

"Beli saja, kamu pasti capek bantu aku ngurus baby."

"It's okay sweetheart... Aku masih bisa menanganinya." Neels mengangguk.

Raysen tersenyum, menahan punggung mungil yang nampak rapuh itu lalu bangun dan menyerahkannya pada Neels. Lelaki cantik itu menerima Xaviera dengan hati-hati lalu menempelkan pipinya ke dadanya.

"Aku akan ke kamar."

Raysen mengangguk dan bergegas meninggalkan ruang tamu menuju dapur sedangkan Neels pergi ke kamar, menimang-nimang Xaviera sembari bersenandung ringan.

Dia berpikir jauh, membayangkan bagaimana Xaviera tumbuh setiap harinya hingga beranjak dewasa. Kepalanya menunduk, menatap bayi mungil yang tertidur pulas di pelukannya.

"Kalau papa minta jangan cepet-cepet besar bisa gak sayang?" Ujarnya seolah Xaviera akan menjawab pertanyaannya.

Neels terus menimang anaknya penuh sayang, bersenandung lirih untuk membuat Xaviera semakin terbuai dalam tidurnya.

Setelah beberapa saat, dia meletakkan bayinya ke dalam box lalu pergi ke kamar mandi dan masuklah Raysen untuk memanggilnya karena makan malam sudah siap.

Pria itu menyisiri sekitar dan mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Dia tersenyum lalu berjalan menghampiri Xaviera.

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang