_Selamat membaca_
Raysen dan Neels berjalan-jalan santai dimalam hari dijalanan Paris, suasana kota yang semarak memenuhi udara. Cahaya lembut lampu jalan memancarkan kehangatan dijalan berbatu.
Dengungan percakapan dari kafe luar ruangan menambah melodi latar yang lembut dalam perjalanan mereka.
Raysen memimpin, tangannya memegang tangan Neels saat dia membimbing suami cantiknya menuju bistro yang memberi pemandangan menara Eifeel dijantung kota Paris.
Sambil tersenyum lembut, Raysen menatap mata Neels. "Aku senang kesalahpahaman kita bisa terselesaikan."
"Aku juga tapi aku masih marah sama paman." Jawab Neels dan Raysen menahan senyum.
"I know..." Kata Raysen dan terus berjalan menyusuri jalanan ramai, melewati toko-toko kuno yang menawan.
Mereka sampai di bistro langganan Raysen saat melakukan perjalanan bisnis. Aroma roti yang baru panggang dan suara tawa tercium dari dalam. Raysen membuka pintu, memberi isyarat agar Neels masuk terlebih dahulu.
"Bonsoir, Madame."
Pemilik toko tersenyum tatkala mengenali pelanggannya datang berkunjung.
"Bonsoir, Monsieur." Senyum Raysen semakin lebar.
"Saya rindu pastry anda, madame." Bibi pemilik bistro tersenyum.
"Kebetulan saya baru mengangkatnya dari panggangan." Raysen terkekeh.
"Saya pesan seperti biasanya." Pemilik bistro mengangguk.
Neels tersenyum, mengamati interaksi Raysen yang begitu akrab dengan pemilik bistro.
"Tolong antarkan tuan ini ke meja favoritnya." Ucap bibi itu pada pegawainya.
Seorang wanita mengangguk kecil pada Raysen dan Neels lalu membimbing mereka ke meja yang diterangi cahaya lilin di sudut bistro yang sepi. Raysen menarik kursi untuk Neels, lalu duduk di hadapannya.
Neels menilik sekitar, bistronya begitu nyaman dengan dekorasi vintage Paris yang melapisi dinding dan musik lembut sebagai latar belakang. Aroma masakan Prancis yang lezat memenuhi udara membuat Neels mulai tergoda.
"Gayanya kuno."
Raysen tertawa kecil. "Tidak nyaman? Perlu pindah?" Neels menggeleng.
"I'm okay... Aku cuma ngerasa kayak lagi kencan di tahun 80'an, mungkin akan lebih kerasa kalau aku ikut gaya paman."
Raysen mengangkat satu alisnya, tidak begitu mengerti dengan maksud pujaannya.
"Bukan begitu tuan?" Lanjut Neels dan Raysen mengangguk terkekeh.
"Kamu terlihat berbeda ketika berbicara dengan bahasa formal, um... Sedikit membuat jantungku berdetak lebih cepat." Ungkap Raysen.
"Sedikit...?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RODE || JOONGDUNK
FanficAREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahun, Neels. Dia memilih kehidupan bebas dan tidak mengenal penantian. Namum, tiba-tiba muncul pria wor...