CHAPTER 85

2.8K 186 25
                                    

_Selamat membaca_


"Kamu seneng kan di incer wanita itu? Udah anak satu juga gak usah genit-genit." Omel Neels mulai melangkah dan Raysen mengikutinya.

Raysen menahan tawa. "Aku tidak melakukan apapun."

Neels berbalik, menunjuk Raysen. "Gak usah ketawa, aku serius."

Lelaki cantik itu melanjutkan langkahnya, masuk ke lift di susul Raysen dan Xaviera digendongannya.

"Why do you look so mad?"

"Aku gak marah."

"Serius...?"

Neels diam.

"Sweetheart..."

"Diem." Sinis Neels membuat Raysen melipat bibir.

Mereka saling diam selama turun ke lantai dasar dan Neels melirik tajam merasa kesal dengan suaminya.

"Besok pakai kacamata aja biar kayak bapak-bapak."

"Siap tuan..." Sahut Raysen susah payah menahan senyum karena senang dengan sikap cemburu Neels.

Mereka keluar lift dan bergegas menuju mobil Raysen yang terparkir di basement. Pria itu membuka pintu untuk Neels dan menyerahkan Xaviera setelah Neels duduk nyaman.

Raysen memutari mobil lalu duduk dibelakang kemudi. "Siap...?"

"Mau kemana sih?"

"Makan siang bersama. Tapi sebelum itu, aku akan mengajakmu ke suatu tempat."

"Kemana?"

"Rahasia." Sahut Raysen mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju.

"Kita pergi kemana sih?" Amarahnya sedikit luntur diganti rasa penasaran yang cukup tinggi.

"Kamu akan tau nanti... Sebentar lagi sampai, tidak akan lama."

Suasana mobil hening. Raysen fokus ke jalanan sedangkan Neels mengamati pepohonan diluar jendela dan sesekali menunduk menggoda Xaviera yang sibuk dengan dotnya.

Kedua sudut bibir Neels berkedut ketika menyadari jalanan yang Raysen lewati. Dia menengok, melihat suaminya yang fokus ke jalanan dengan menahan senyum.

"Jangan bilang..."

"Apa?" Tanya Raysen saat Neels tidak menyelesaikan ucapannya.

"Ini serius arah pergi kita kesana?" Mata Neels berbinar.

"Kemana?" Goda Raysen.

Pria itu berbelok dan mata Neels membelalak melihat bangunan sirkuit yang telah berdiri sempurna.

"Are you serious?" Heboh Neels membuat Xaviera tersentak. "Ouh I'm sorry baby... Papa terlalu senang." Katanya mendekap si kecil untuk menenangkannya.

"Ayo turun." Raysen mengambil alih Xaviera.

Neels menerima ajakan suaminya. Mereka turun dan masuk ke dalam gedung sirkuit dengan perasaan takjub. Mata Neels mengedar liar, mengagumi segala hal yang ada disana.

Tribun penonton yang nyaman, landasan trek balap yang luar biasa indahnya serta sentuhan tema klasik modern membuat sirkuit tersebut nampak megah.

"Thank you so much..." Neels memeluk Raysen dan putrinya.

"No... Jangan terburu-buru, masih ada yang ingin aku tunjukkan."

Neels menjauhkan kepala untuk menatap Raysen. "Apa?"

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang