CHAPTER 52

2.2K 170 5
                                    

_Selamat membaca_


"Hey... What's your name?"

Neels yang tadinya duduk canggung memainkan ujung bajunya mulai menatap lurus, memandang Boss yang duduk disebrangnya.

"Neels..."

"Drifter liar di Ripe line, right?"

Mata Neels terbelalak, Boss mengetahuinya. Dia cepat-cepat mengangguk, ada rasa senang dan bangga drifter favoritnya mengenalinya.

"Hahahaha.... Kenapa kamu sangat lucu disini? Padahal kamu cukup dikenal keras saat dijalur."

"K-kamu tau? Pernah melihatku?" ucapnya gagap, jantungnya tidak bisa diajak santai dan senyum tipisnya muncul tatkala Boss mengangguk.

"Yeah... Aku pernah melihatmu beberapa kali, aku pergi ke line saat merasa bosan dengan keseharianku."

"Tapi aku tidak melihatmu disana."

"Hahahahaha... Tentu saja aku menyamar, aku biasa menggunakan hoodie dan penutup wajah. Akan sedikit merepotkan jika aku tidak menggunakan itu." Neels menyenggut kecil.

"Ya... Karena kamu terkenal."

"Kamu juga terkenal, kadang beberapa temanku membicarakanmu setelah mereka pulang dari arena." Neels terkekeh canggung.

"Tidak sehebat yang dibicarakan." ucap Neels merendah.

"Tapi kamu memang hebat didunia liar, sayangnya kamu jarang ke arena setelah menikah, kan?"

Senyum Neels sedikit pudar, dia menyenggut kecil.

"Dia membatasiku untuk pergi ke arena dan aku juga agak sibuk." jelas Neels dengan mata yang tidak fokus.

"Ya... Ya... Itu sangat wajar, aku juga akan bersikap seperti itu jika mempunyai pasangan sempurna sepertimu."

Neels melebarkan mata, pipinya bersemu merah jambu, jantungnya semakin brutal bahkan hampir sesak sangking senangnya. Dia hanya tersenyum, kata-katanya tercekat di tenggorokan.

"Sorry... Aku terlalu menyentuh ruang pribadimu, aku hanya mengatakan yang sebenarnya." kata Boss saat menyadari perubahan ekspresi Neels.

"T-tidak masalah." Boss tersenyum.

Boss menilik jam dinding dan kembali pada Neels.

"Kamu tidak pulang?" tanya Boss.

"Pulang... Mungkin suamiku sudah menunggu."

"Kamu beruntung pengusaha nomor satu di Toronto masih meluangkan waktu untuk menjemputmu." goda Boss dan Neels terkekeh.

"Aku pulang lebih dulu." Boss mengangguk.

"Hati-hati." ucap Boss dan Neels mengangguk, meninggalkan ruangan.

Senyumnya tak pernah lepas dari paras cantik saat mengingat interaksinya dengan Boss. Dia menyusuri lorong, nampak santai disetiap langkah hingga dirinya sampai di depan gedung sirkuit.

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang