CHAPTER 22

3.1K 227 11
                                    

_Selamat membaca_


Raysen memasuki mansion orangtuanya dan melihat mereka sedang duduk diruang tengah. Mix tersenyum menyadari kedatangan putranya.

"Katanya perjalanan bisnis? Tidak jadi?" tanya Mix mengikuti gerakan Raysen yang duduk tak jauh dari mereka.

"Ray pulang mima... Neels di tahan." sahut Raysen bersandar disofa.

"Maksudmu ditahan?" selidik Earth.

"Dia memukul anak perdana menteri di club dan Ray pulang untuk mengurus semuanya." Earth dan Mix saling pandang.

"Apa masalahnya?" tanya Earth.

"Polisi bilang dia menyerang tanpa alasan karena mabuk tapi Neels bilang dia memukul karena lelaki itu menciumnya."

"Percayai Neels." singkat Earth.

"Tapi dad..."

"Daddy tau ini berat karna menyangkut reputasimu tapi kalian pasangan, harus mulai menerima baik buruknya masing-masing terlebih kalian akan menikah dalam waktu dekat ini."

"Ray menolak dad."

"Ray..." Mix menegur lembut.

"Ray tidak bisa mima... Dia problematik."

"Jalani Ray, belajar untuk memahaminya pelan-pelan." ucap Mix bergerak duduk disamping putranya.

"Lagipula semua sudah disiapkan dan undangan sudah disebar. Memalukan jika kita membatalkannya." tegas Earth.

"Kenapa tidak berunding dengan Ray lebih dulu dad...?" Raysen nampak menahan kesal.

"Daddy tau kamu akan menolak dan pikirkan lagi tentang usiamu."

"Bukan hanya Ray yang menolak tapi Neels juga."

"Kalian akan mengerti satu sama lain nanti."

Raysen menghela napas kasar, merogoh ponselnya yang terasa bergetar sedari tadi dan dia segera mengangkat telpon dari Est.

"Sir tolong buka pesan saya, ini sangat penting."

"Ada apa?"

"Tolong buka saja sir."

Raysen menurut dan segera membuka pesan dari asistennya tanpa mematikan sambungan telepon.

Raysen menurut dan segera membuka pesan dari asistennya tanpa mematikan sambungan telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raysen melotot dan Mix yang ada disampingnya pun juga kaget melihat berita tersebut. Raysen tidak menyangka jika masalah Neels akan sampai ke media.

"Biarkan saja."

"Tapi sir...?"

"Saya sudah lelah membereskan ulahnya, biarkan berita itu ramai di media."

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang