CHAPTER 26

3.2K 242 21
                                    

_Selamat membaca_

Langit semakin gelap dengan bulan yang melingkar sempurna menerangi sekumpulan para pemuda di dalam arena parkiran luas ditepi jalan. Sorot pencahayaan dari tiang-tiang lampu di beberapa sudut area memberi penerangan untuk taruhan besar yang akan segera diselenggarakan.

Puluhan mobil terparkir rapi dan para pecinta adrenalin berbondong-bondong mengerumuni inti arena tanpa pembatas dengan bisik-bisik ramai menebak siapa yang akan menjadi bintangnya malam ini.

Disela itu datanglah para anggota Orion Disaster dengan sang kapten yang berada di barisan depan mengenakan hoodie hitam dipadukan jeans robek-robek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disela itu datanglah para anggota Orion Disaster dengan sang kapten yang berada di barisan depan mengenakan hoodie hitam dipadukan jeans robek-robek.

Dia melangkah santai sembari menikmati rokok elektrik yang disanding Raysen di sisi kanannya.

Mereka berhenti di bagian selatan, melihat beberapa penyelenggara yang berdiri ditengah arena. Neels menengok ke belakang dan Onic segera menyondongkan tubuh ke depan.

"Siapa lawan gue?" tanya Neels.

"Dari Glamora kayaknya."

"Cewek?" tanya Neels lagi dan Onic mengangguk. "Kalo lo?"

"Pengecut yang pernah ngeroyok lo."

Neels menyeringai sedangkan Raysen mengamati sekitar sembari mengernyit ngeri mendengar mesin-mesin menggeram lantang.

"Tuker." singkat Neels menyesap rokok elektriknya dan Onic mengangguk pasrah. "Ini cuma gue sama Onic yang wakilin Orion?" lanjutnya bertanya pada anggota lain.

"Gue ikut naik aja deh Neels." sahut Jorrel.

"Gue lagi gak enak badan." sambung Matteu dan yang lain menggeleng.

"Jorrel penumpang gue dan gue penumpang Onic."

"DEAL." seru anggota Orion dan Raysen hanya menatap tak paham.

Pemuda yang berdiri ditengah arena memanggil nama Onic dan lawannya membuat Neels menengok pada Raysen lalu tersenyum penuh arti.

"Tunggu disini paman, bentar aja."

"Kamu pergi kemana?" tanya Raysen datar.

"Nemenin Onic bentar." jawab Neels sembari meraih flare ditangan Jorrel dan menyusul Onic yang sudah masuk ke mobil.

"Neels...!!!" seru Raysen dan Neels hanya tersenyum melambaikan tangan lalu masuk dipintu belakang.

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang