CHAPTER 06

3.6K 248 9
                                    

_Selamat membaca_

Neels bersama yang lain baru sampai diparkiran kampus dan mereka melangkah bersama menuju gedung fakultas management.

"Lo mau kemana?" tanya Jorrel pada salah satu teman fakultas mereka yang berjalan berlawanan arah.

"Auditorium, hari ini matkul kosong karena ada kunjungan dari para donatur." jawab teman sekelas mereka.

"Tau gitu gak ke kampus." kata Onic.

"Tapi kelas kita diwajibkan hadir." para anggota Orion Disaster itu saling pandang. "Gue duluan ya."

"Oke... Thanks bro..." teman kelas mereka mengacungkan jempol dan berlalu pergi.

"Hadir...?" tanya Matteu.

"Mau gimana lagi, diwajibkan." jawab Onic dan mereka mulai melangkah ke gedung auditorium.

Meskipun mereka terkenal berandal dengan sikap dan hobinya namun anggota inti Orion Disaster itu cukup taat dengan aturan yang diterapkan, jika tidak ada yang memancing keributan dengan mereka.

Empat mahasiswa itu barusaja masuk dan menaiki tangga untuk mengambil duduk dibagian belakang dan kursi-kursi yang disediakan mulai dipenuhi para mahasiswa dari beberapa fakultas lain.

Suara dengung mikrofon telah memenuhi ruangan dan pembawa acara mulai membacakan susunannya.

Semua nampak tenang, begitupun Neels dan sahabat yang lain. Mereka sedang mendengarkan Rektor memberi sambutan dan hal itu membuat Neels mulai dilanda kebosanan.

"Pingin ngebul gue." bisik Neels pada Onic.

"Sabar... kayaknya bentar doang ini." balas Onic juga berbisik.

"Apaan?" Jorrel menimpali dengan menyondongkan tubuh kedepan menengok pada kedua sahabatnya.

"Ngevape." singkat Onic.

"Yuk..." ajak Jorrel.

"Nanti____"

Ucapan Onic terhenti tatkala suara tepuk tangan menggelegar diseluruh ruangan disusul bisik-bisik memuja para audiens. Neels yang penasaran segera menatap kearah podium dan seketika terbelalak meremas paha Onic.

"Sssstttt... What are you doing, damn?" desis Onic dengan gigi terkatup.

Dia dan yang lain menengok pada Neels yang sedang membeku menatap kedepan.

Selamat pagi semuanya... terimakasih telah menerima dan memberi kesempatan untuk saya berdiri disini hari ini. Perkenalkan saya Raysen Kyle, perwakilan dari para donatur di institusi yang baik ini. Selalu menyenangkan melihat para generasi muda dan ambisius seperti anda sekalian berkumpul disatu tempat seperti ini.

"Dia donatur terbesar di kampus kita kan." ucap seorang mahasiswa disamping Neels dan Neels segera menengok.

"Lo kenal Neels?" tanya Onic yang ada disisi kirinya dan Neels menengok ke sahabatnya lagi.

Neels menatap satu persatu sahabatnya yang terlihat begitu penasaran. Dia memamerkan jarinya dan mengetuk-ngetuknya.

"Paman kolot yang gue maksud." ujar Neels dan Jorrel menelan ludahnya susah payah sedangkan yang lain nampak cengo.

"Tu-tunangan lo?" tanya Jorrel kesulitan dan Neels mengangguk kecil.

Ketiga sahabat Neels memandang penuh penilaian kearah podium dan segera mengalihkan pandangan saat Raysen menyorot kearah mereka.

"Gue inget mukanya." lirih Onic semakin cengo.

"Donatur terbesar." sambung Matteu.

"Lebih tajir dari bokap lo Neels, lebih gede dana dia daripada dana bokap lo. Aroma old moneynya kuat banget, sial." jujur Jorrel membuat Neels semakin kesal.

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang