_Selamat membaca._
Raysen menatap liar ke area parkiran dan melihat Neels berdiri disamping mobil dengan bersedekap dada. Dia segera berlari menghampirinya."Apa masalahmu Neels?"
"Buka pintunya, gue mau masuk."
Raysen menajam, jelas tidak senang dengan jawaban Neels yang menurutnya tidak sopan namun juga menuruti ucapannya.
Neels bergegas masuk ke dalam disusul Raysen. Pria tampan itu segera melajukan mobilnya dalam keadaan hening, sesekali melirik Neels yang nampak datar.
"Anterin gue ke bengkel." Raysen tidak menjawab dan tetap fokus pada jalanan.
Tak berselang lama Neels menengok saat jalur Raysen tidak sesuai permintaannya."Gue bilang anterin gue ke bengkel." ucapnya datar.
Raysen tidak memberi tanggapan dan justru menambah kecepatan mobilnya membuat Neels semakin kesal bukan kepalang.
"LO DENGER GAK SIH...?!!!"
Raysen jengkel mendengar teriakan Neels dan seketika membanting setir ke tepi jalan membuat Neels melotot bergegas mencengkram apapun sekenanya dengan jantung berdebar kencang.
"Saya sudah cukup sabar, berhenti menjadi kekanak-kanakan dan bicarakan ini dengan baik sebelum kamu pergi ke tempat lain." geram Raysen.
Dia kembali melajukan mobil dengan pemindahan gigi mesin yang cukup kasar seolah menunjukkan amarahnya yang tertahan.
Keduanya saling diam bahkan hingga Raysen menghentikan mobil dibasement penthousenya. Neels turun lebih dulu dan meninggalkan Raysen.
Lelaki cantik itu menghempaskan tubuhnya ke sofa dengan posisi duduk sedikit merosot.
"Benarkan posisi dudukmu." dingin Raysen lalu duduk disebrang Neels.
Neels bergerak malas membenarkan posisi duduknya, menatap Raysen penuh permusuhan sedangkan Raysen terus mencoba mengendalikan emosinya.
"Ada apa denganmu? Apa masalahmu bertingkah seperti itu?" tanya Raysen dengan nada lebih rendah.
"Nggak ada, emang gue kenapa."
"Neels." tegur Raysen dan Neels memalingkan muka.
"Aku gak kenapa-napa, emang lagi males keluar aja."
"Tell me... What's wrong with you?" desak Raysen dan Neels menghela napas tanda menyerah.
"Aku gak suka sama Frey." ucap Neels blak-blakan.
"Apa? Kenapa?" Raysen nampak terkejut. "Dia tidak melakukan kesalahan apapun padamu."
"Idiot." cibir Neels merasa kesal dengan ketidakpekaan Raysen.
"NEELS...!!" sentak Raysen dengan raut menggelap.
Hilang kendalinya atas emosi yang terus ditekan sedari tadi, harga dirinya terluka mendengar Neels mencelanya dengan kata idiot.
KAMU SEDANG MEMBACA
RODE || JOONGDUNK
FanfictionAREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahun, Neels. Dia memilih kehidupan bebas dan tidak mengenal penantian. Namum, tiba-tiba muncul pria wor...