CHAPTER 24

3.1K 253 30
                                    

_Selamat membaca_


"Mereka mengikuti kita." kata Neels melihat ke belakang dan Est hanya melirik singkat.

"Anda tenang saja tuan, mereka tidak akan mendapatkan kita."

Est mencoba menenangkan kecemasan Neels dan lelaki cantik itu mencoba mengatur napas untuk mencari ketenangannya.

"Maaf jika lancang, bolehkah saya tau untuk apa anda mencari mr.Kyle tuan?" Est melirik sekilas dan Neels menengok.

"Aku... Aku hanya butuh bantuannya." ucapnya lalu mengalihkan pandangan ke luar jedela.

"Kenapa anda tidak menggunakan uang mr.Kyle untuk membungkam media tuan?"

"Aku gak pernah masuk pemberitaan seperti ini sebelumnya, jadi aku gak tau cara menghentikannya."

"Bagaimana jika saya mengantar anda pulang dan membujuk mr.Kyle menggunakan uangnya untuk membungkam berita anda?" tawar Est menunggu respon Neels.

"Aku gak yakin paman mau bantuin kalo aku gak nemuin dia secara langsung, lagian cara kayak gitu bakal nunjukin kalo aku cuma manfaatin uangnya aja."

Est menutup mulutnya dengan punggung tangan untuk menahan tawa dan Neels menautkan alis menatap Est.

"Ah maaf tuan." ucap Est melirik Neels sekilas. "Saya hanya merasa lucu saat mendengar kalimat itu setelah anda menghabiskan uang mr.Kyle puluhan juta untuk membooking club."

"Uangnya? Maksudmu apa? Itu uang daddyku. Raysen memberiku blackcard dan uang jajanku dengan penghasilan perusahaan daddy yang dia urus." Est terkekeh.

"Maaf saya bersikap lancang tuan, tapi semua pengeluaran setelah anda bertunangan adalah uang mr.Kyle."

Neels molotot mendengar penjelasan Est yang tidak dia ketahui sebelumnya.

"Saya yang mengatur laporan keuangan mr.Kyle tuan dan mr.Kyle yang memaksa ayah anda untuk menerima keputusan itu sebagai bentuk tanggung jawab karena anda telah menjadi tunangannya."

Neels hanya terdiam dan Est menghentikan mobilnya didepan bar luxury yang terkenal mahal.

"Mari ikuti saya tuan." Neels mengangguk dan keduanya bergegas keluar mobil memasuki bar.

Neels mengamati sekitar saat Est memimpin jalan menuju private room dan beberapa orang disekitar menatapnya dingin.

Mereka menyusuri lorong yang kanan kirinya di hiasi sentuhan mahal serta diterangi lampu redup berwarna biru. Est berhenti disatu pintu dan segera membukanya.

"Silahkan masuk tuan, mr.Kyle sudah menunggu didalam."

"Terimakasih." Est mengangguk dan menutup pintu saat Neels sudah memasuki ruangan.

Lelaki cantik itu berdiri didepan pintu, menatap jauh pada sosok yang duduk memangku kaki dibawah cahaya redup. Dia menarik napas panjang dan perlahan melangkah mendekat, duduk di ujung sofa.

Untuk pertama kalinya Neels merasakan aura kuasa dan dominannya seorang Raysen, membuatnya merasa sedikit tertekan seperti sedang membawa beban dunia diatas bahunya.

Raysen dan dia duduk dibawah sinar cahaya redup yang sama namun entah mengapa Neels terlihat lebih suram daripada sebelumnya.

"Paman." panggil Neels dengan suara kecil dan Raysen hanya mengangkat satu alisnya, sedikit memiringkan kepala.

Neels kembali menarik napas sebelum berbicara.

"Bantu aku." ucapnya menatap tunangannya.

"Kata kunci ajaib."

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang