CHAPTER 76

1.8K 156 10
                                    

_Selamat membaca_

"Ya Tuhan... Kau hampir membunuh calon ayah." Kata Raysen saat Ponce menghentikan mobilnya.

Boss tidak bisa menahan tawanya lagi, dia terbahak lantang sembari memegangi perutnya yang terasa kaku sedangkan Raysen hanya melirik sinis kearahnya lalu turun dari mobil.

"Good job daddy..." Sambut Neels.

Tanpa basa-basi pria itu mendekati Neels dan langsung bersandar dibahunya. Otot kakinya terasa lemas setelah melakukan permainan sport jantung tersebut.

"It's okay daddy... Kamu hebat." Puji Neels menepuk punggung Raysen sembari mati-matian menahan tawa.

Raysen berdiri tegak lalu membungkuk, mensejajarkan wajahnya ke perut Neels.

"Puas hm? Tolong jangan menyiksa daddy lagi nak..."

"Baby puas dad..." Sahut Neels dengan suara anak-anak dan semua terkekeh.

Ponce, Frey dan Boss cukup takjub melihat perubahan dua orang tersebut, mengingat bagaimana sikap dan sifat mereka di masalalu. Cinta memang dapat merubah segalanya.

"Aku ingin pulang." Kata Neels dan Raysen berdiri tegak.

"Sepertinya dia lelah Ray." Ucap Frey.

"Bayi yang sangat cerdik." Sambung Ponce dan semua tertawa.

"Baiklah... Mari pulang..." Ajak Raysen.

"Terimakasih Ponce, Frey, Boss..."

Mereka mengangguk. "Sama-sama." Ucap mereka serempak dan Neels tersenyum.

"Kami pulang lebih dulu."

Mereka pergi meninggalkan lokasi drift dan segera menuju mobil yang terparkir didepan sirkuit.

"Pulang atau ingin ke suatu tempat?" Raysen membuka pintu untuk Neels.

"Aku mau pulang." Sahut Neels.

"Baiklah... Masuklah dan daddy akan membawa kalian pulang dengan selamat."

Neels tersenyum, bergerak duduk di kursi penumpang dan Raysen bergegas masuk. Melajukan mobilnya meninggalkan gedung sirkuit.

"Tidurlah jika merasa lelah."

"Aku gak ngantuk."

Raysen tersenyum, mengusap perut Neels dan tetap fokus ke jalanan.

"Aku pingin ice cream matcha..." Raysen terkekeh mendengar permintaan pujaannya.

"Baiklah... Kamu akan segera mendapatkannya."

"Didepan kayaknya ada kedai ice cream."

"Itu?" Raysen menunjuk plang kedai ice cream yang di maksud Neels.

"Iya..." Sahut Neels dengn mata berbinar.

Raysen segera berbelok dan menghentikan mobilnya diparkiran.

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang