CHAPTER 60

2.9K 217 38
                                    

_Selamat membaca_

Raysen turun dari mobil, melangkah ke pintu utama dan menekan bel mansion tanpa jeda.

Tak lama pintu terbuka dan pria itu menerobos masuk naik ke kamar Neels. Dia menyisir seisi ruangan dan tidak menemukan siapapun disana.

"Dimana Neels?" tanyanya dengan suara gemetar.

"Maaf tuan, saya tidak tau."

"Tolong beritahu saya, saya mohon."

"Saya benar-benar tidak tau tuan."

Raysen mendengus kasar, berlari kencang kembali ke mobil. Dia melaju meninggalkan mansion Neels dan pergi ke bengkel yang biasa menjadi tempat kumpul suami cantiknya.

Pria itu tergesa-gesa melepas sabuk pengaman dan bergegas keluar. Beberapa anggota Orion yang ada didepan bengkel menatap heran saat melihat Raysen berjalan mendekat.

"Dimana Neels?" mereka hanya diam saling pandang.

Raysen tak sabar. Dia masuk ke dalam dan anggota inti Orion menatap bersama ke depan.

"Neels disini?" 

Onic yang diajukan pertanyaan menengok kearah sahabatnya lalu menggeleng.

"Tolong jangan berbohong."

"Kita udah lama gak komunikasi sama Neels paman, terakhir kali ya di club waktu itu." sahut Onic, jika dia tau Raysen telah membuat kaptennya sakit hati, sudah dipastikan pria itu sedang mengantarkan nyawanya kesana dengan cuma-cuma.

"Terimakasih." ucap Raysen bergegas keluar bengkel.

Raysen kembali melaju dengan frustasi, mencengkram setir kemudi dengan kuat seolah ingin mematahkan lingkaran pengendali itu.

Pikirannya benar-benar kosong. Dia bingung ingin mencari Neels kemana hingga tiba-tiba terlintas nama Boss dan sirkuit. Ia menambah kecepatannya agar segera sampai ke tempat tujuan.

Setelah beberapa menit, Raysen sampai diarea Sirkuit. Kaki panjangnya berlari menyusuri lorong menuju pintu masuk trek.

Dia memperlambat langkahnya, netranya mengedar liar dan melebar saat melihat pria berkuncir yang duduk dikursi panjang. Dia kembali berlari dan berdiri disamping Boss sembari mengatur napas.

Drifter ternama itu menengadah, memutar matanya dengan ekspresi merendahkan yang menyulut emosi Raysen namun dia bisa meredamnya.

"Dimana Neels." ucap Raysen datar.

"Kau suaminya, kenapa tanya padaku." balas Boss acuh.

"Aku sedang bertanya baik-baik padamu." 

"Aku juga menjawab dengan baik."

"Tatap lawan bicaramu sial." umpat Raysen mulai sulit mengendalikan emosi.

Boss menyeringai lalu bangkit mensejajarkan tubuh dengan tatapan dingin.

"Pria tua yang buruk." Raysen melebarkan pandangan. "Tersinggung?" ejek Boss lalu melangkah.

Raysen menarik bahunya membuat drifter itu berbalik menghadapnya lagi.

"Tabiat yang buruk." cibir Boss.

"Setidaknya aku lebih baik dari pria perusak hubungan sepertimu."

"Hahahahahaha... Buruk tabiat, buruk emosi dan buruk menilai diri sendiri. Menyedihkan." sarkas Boss.

Tangan Raysen terkepal disisi tubuh, siap untuk meninju mulut lancang milik Boss.

"Jaga sikapmu, aku lebih tua darimu."

RODE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang