Delapan Belas

9K 556 2
                                    

"Claire, kamu gimana sih? Kok suami kamu bisa sampai sakit begini?"

"Aku? Maksudnya Ma?"

Clarence terperangah mendengar perkataan Giana. Dia mengerutkan keningnya karena bingung dan kesal.

"Ini pasti bukan karena Clarence. Pasti ini salah Landon yang tetap aja susah diatur."

"I'm not a little boy anymore, Ma."

Giliran Landon yang mengerutkan keningnya ketika Vivianne memojokkannya.

"No, Anne, seharusnya Claire lebih perhatian ke Landon."

"Giana, Landon itu memang sangat susah diatur. Aku sebagai Ibunya aja masih kewalahan."

Sekarang Landon dan Clarence sepakat merasa terganggu dengan ocehan dua ibu-ibu itu.

"Oke, Ma, dan Mama Anne. Biar adil, kami berdua yang salah. Lagian ini kan rumah sakit gak enak kalau ribut. Ya kan, sayang?"

Landon mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya merespon kata-kata Clarence barusan.

"Iya, kami berdua yang salah."

Giana dan Vivianne menghentikan perdebatan tentang membela menantu masing-masing tadi. Clarence dan Landon bernafas lega.

Arko ternyata memberi tahu Vivianne soal Landon yang masuk rumah sakit. Jadilah, Vivianne menelpon Giana dan mengajaknya untuk pergi ke rumah sakit bersama.

Clarence sendiri terkejut ketika dua orang itu bisa muncul di depan pintu ruang rawat inap Landon, tepat setelah Landon mengatakan soal bagaimana perasaannya tentang pelukan mereka tadi malam.

"Ngomong-ngomong Claire, apa Landon sudah kasi tau kamu soal acara anniversary Mama minggu depan?"

Clarence melirik Landon dengan bingung. Sementara pria itu membuka dan menutup mulutnya cepat.

"Belum."

"Sudah Mama duga!"

Vivianne kini beralih menatap Landon dengan tatapan kesal. "Suami kamu ini pelupa sekali Claire."

Clarence hanya terkekeh kaku. Dia masih risih mendengar kata suami kamu. Landon memang suaminya, tapi hanya untuk dua tahun kedepan.

"Jadi, next saturday night, Mama mengadakan acara untuk merayakan anniversary Mama dan Papa Rahardian. Itu masquerade ball."

Clarence mengangguk, "Yang keberapa, Tan-Ma?"

Vivianne menatap tajam Clarence sekilas. "Yang ke tiga puluh lima."

"Wah, sudah lama sekali ya Anne?" Giana tersenyum ke arah Vivianne.

"Iya, aku juga kadang suka heran, rasanya baru kemarin naik ke altar."

Giana menanggapi, "Iya, sekarang dua anak kamu malah udah menikah juga. Tidak terasa."

"Iya, nanti sebentar lagi tidak kerasa, eh, udah gendong cucu dari Landon dan Clarence."

Landon dan Clarence saling lirik sekilas kemudian diam mematung. Sekarang, orang tua mereka mulai mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terwujud.

Deep AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang