Find You - Zedd
"Tuan, kita sudah sampai."
Suara Arko membuat Landon membuka matanya. Dia tidak tahu sejak kapan dia tertidur. Yang jelas saat ini kepalanya kembali terasa pening lebih dari sebelumnya.
Landon kemudian berjalan keluar mobil melalui pintu yang sudah Arko buka untuknya.
"Lewat sini," kata Arko sembari berjalan di depan Landon.
Landon memijat keningnya kemudian berjalan cepat mengikuti Arko. Sementara Arko mengurus check in mereka di hotel itu, Landon kembali mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Clarence.
Tidak ada jawaban.
Landon kemudian mencoba sekali lagi, dan masih tidak diangkat. Pria itu akhirnya memutuskan mengirimkan pesan kepada Clarence.
"Ayo, Tuan, ini key card kamarnya."
Arko menghampirinya dan memberikannya sebuah kartu. Landon mengangguk, mengambil kartu itu kemudian berjalan memasuki lift bersama Arko.
"Saya sudah pesankan makanan. Nanti harus dimakan Tuan. Bagaimana bisa menemukan Nyonya Clarence kalau Tuan harus masuk rumah sakit?"
Landon mengangguk.
Kalau kali ini dia masuk rumah sakit, tidak ada Clarence yang menemaninya seperti terakhir kali. Dia tidak boleh masuk rumah sakit. Tidak, sebelum dia bisa menemukan Clarence.
***
Clarence sekali lagi menatap handphonenya yang tak kunjung berhenti bergetar. Mode silent setidaknya bisa mengurangi gangguan yang diterima Clarence, karena sejak tadi handphonenya itu terus berdering. Dan deringan itu hanya diakibatkan oleh satu orang.
Landon.
"Lo akan terus membiarkan Landon gusar? Coba angkat Claire, siapa tahu akhirnya otak Landon kembali berfungsi dan sekarang dia akan memohon supaya lo kembali sama dia."
Clarence melempar bantal yang berada di dekatnya ke arah Sarah yang sibuk menatap layar televisi di depannya.
"Gue serius Claire. Wether lo angkat telpon suami lo atau lo matiin aja hape lo sekalian," kata Sarah lagi masih menunggungi Clarence dan menatap layar televisi.
Clarence mendengus.
"Tadi Mamanya Landon nelpon ke gue dan bilang Arina udah cerita semua ke dia," kata Claire yang akhirnya membuat Sarah berbalik menatapnya.
"Demi apa? Terus dia juga tahu soal pernikahan kontrak kalian?"
Clarence terdiam. Dia tidak berpikir sampai ke situ.
"Astaga, mungkin itu alasan Landon nelpon terus daritadi," kata Sarah. "Dia mau lo bantu jelasin semuanya ke Mamanya. Jangan-jangan dia mau cari alesan! Such a jerk."
Clarence menatap getir layar handphone miliknya yang sekali lagi bergetar karena Landon sedang menelponnya. Itulah yang dia takutkan. Bagaimana kalau Landon hanya menelpon karena Vivianne sudah tahu soal mereka, bukan karena pria itu memang ingin menghubungi dirinya.
Lagipula, untuk apa dia menghubungi kamu saat di sana sudah ada Ava?
Clarence merasa ingin membungkam suara di dalam otaknya yang selalu menjatuhkan dirinya.
Suara ketukan di pintu villa yang mereka sewa, membuat perhatian Clarence teralih. Sarah dengan cepat langsung berdiri dan membuka pintu tanpa lebih dulu melihat siapa yang ada di baliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Affection
Romansa((FINISHED)) He loves her, but his past doesn't allow him to love her. She loves him, but she doesn't let her feeling shown. They're just too afraid. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau seseorang bilang ke Clarence satu tahun lalu kala...