Enam Puluh Empat

6.7K 450 26
                                    

Only You - Selena Gomez

"Lama tidak bertemu, Landon."

Clarence perlahan merasakan lantai di bawahnya menghilang membuatnya terjun bebas menuju kesimpulan mengerikan yang baru saja ia pikirkan.

Landon merasakan tenggorokannya tercekat, seolah-olah ada gumpalan besar yang menghalangi di sana. "Ba— bagaimana? Bagaimana bisa?" katanya sembari masih menatap Anna dengan muka pucat.

Clarence, lebih dari Landon yang tercekat. Ia merasakan dirinya seperti dilemparkan dari puncak London Eye.

Anna.

Anna, adalah nama pendek dari Savanna.

"Ava?" kata Landon berbisik. Suaranya terdengar penuh sengsara. Seolah ia baru saja diseret keluar dari neraka.

Anna— bukan, Ava, di sisi lain menarik uluran tangannya. Ia menelan ludahnya kemudian mengangguk ke arah Landon.

"Aku minta maaf, Landon," katanya.

Landon tidak berkedip sedikitpun. Matanya terus terpaku kepada Ava. "Ini benar-benar kamu?" tanyanya dengan suara rendah yang pelan dan menusuk.

Ava mengangguk pelan.

Landon memejamkan matanya seolah memastikan ini semua bukan mimpi. Ketika ia membuka matanya, Landon langsung berdiri dan dalam gerakan pelan, menggapai tubuh Ava dan membawanya ke dalam pelukannya.

Jantung Clarence berhenti berdetak.

Clarence tahu saat ini jam makan siang. Dan tempatnya saat itu sedang dipenuhi dengan banyak orang. Namun, dari sudut pandangnya saat ini. Semuanya terlihat blur. Fokusnya hada ada pada Landon dan Ava yang kini berpelukan di depannya.

Clarence tidak pernah merasakan lebih diacuhkan dari ini sebelumnya. Jari-jarinya terasa dingin dan Clarence hampir mati rasa. Jantungnya, kemana detak jantungnya yang selalu cepat beberapa jam terakhir?

Apa jantungnya masih berdetak?

"Maafkan aku Landon," suara Ava terdengar jauh dan kecil di telinga Clarence. Tapi suara itu membuat Landon sadar dan segera melonggarkan pelukannya dari Ava.

Pria itu tidak bisa berkata apa-apa selama beberapa saat. "I love you," katanya spontan.

Suara Landon.

Suara yang ia menjadi imajinasinya beberapa saat lalu, sekarang menjadi nyata. Tepat di depan matanya. Terdengar jelas di telinganya. Clarence merasakan dadanya seperti terimpit berton-ton batu besar. Suara Landon, pernyataan cintanya yang nyata, tapi bukan untuk dirinya.

"Kamu ke mana saja?" tanya Landon getir. Suaranya terdengar dalam dan rapuh. Sama seperti malam itu saat ia menceritakan tentang Ava kepada Clarence.

Ava menggeleng. "Aku akan jelaskan tapi tidak di sini. Tidak ketika Claire, istri kamu di sini melihat kita."

Kalau Clarence pikir seluruh tubuhnya sudah mati rasa. Ia salah besar. Kenyataan bahwa Ava tahu ia dan Landon sudah menikah membuatnya terkejut sampai-sampai Clarence merasa jantungnya berhenti untuk yang kedua kalinya.

Landon juga terlihat terkejut. Ia melepas pelukannya sepenuhnya. Matanya kini menatap Clarence terkejut. Seolah-olah ia baru menyadari bahwa Clarence ada di sana, menyaksikan apa yang baru saja terjadi.

Clarence menatap Landon tepat di matanya. Sejam yang lalu, Landon dengan senyum lebar menatap dirinya seolah-olah dia adalah hal yang paling membahagiakan di dunia ini.

Dan sekarang, tatapan penuh sesal dan keterkejutan lah yang Clarence dapat. Landon menatapnya dengan tatapan sesal. Kentara, ia tidak tahu bagaimana cara mengusir Clarence agar mereka berdua bisa berbicara.

Clarence merasakan rasa menyengat dan panas bersarang di matanya. Air matanya akan jatuh kapan saja.

"Aku, akan kembali ke hotel menggunakan taksi. Aku sudah menghapal London lebih dari apapun. Kamu tidak perlu khawatir," kata Clarence terlampau lancar dari apa yang ia perkirakan.

Clarence berdiri kemudian menatap Landon sekali lagi. Menunggu reaksi pria itu. Landon membuka dan menutup mulutnya. Bingung.

"Clarence," katanya dengan nafas tertahan. "Saya akan menyusul nanti. I'm so sorry," lanjutnya.

Clarence mengangguk kemudian berbalik dengan cepat. Setetes air matanya jatuh tanpa bisa ia kontrol.

Saya.

Landon kembali membangun jarak di antara mereka. Landon tidak menahannya agar jangan pergi. Landon membuktikan omongannya bahwa dia hanya akan mencintai Ava. Clarence merutuki dirinya. Kepalanya terasa sangat berat sekarang.

Dia tidak akan pernah jatuh cinta dengan kamu bodoh!

Deep AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang