Lima Puluh

7.9K 384 2
                                    

Sometimes - Ariana Grande

Sarah melongo ketika mendengar cerita Clarence tentang kehidupan rumah tangganya. Mulai dari Landon yang sudah tahu mengenai Charlene hingga Clarence yang mencium Landon dalam keadaan seratus persen sadar. Baru saja tidak saling berhubungan selama beberapa saat, dan Clarence sudah menjalani kehidupan jungkir balik, membuat Sarah sedikit khawatir.

"Why did you kiss him?" tanyanya karena hanya pertanyaan itu yang ada di kepalanya saat ini.

Clarence merengut, menghela nafas, kemudian menyesap minumannya. "I don't know! Lo tahu Sar, saat itu Landon kelihatan tampan dan seksi sekali. Dan dia sedang dalam mood bercandanya dan gue, gue gak tau kenapa bisa tiba-tiba cium dia!"

Sarah sempat kaget ketika Clarence mengatakan bahwa Landon itu tanpan dan seksi. Sarah yakin Clarence sedang keceplosan dan tidak bermaksud, jadi dia mengabaikannya. "Lo itu Claire, jelas ada perasaan ke dia," kata Sarah menyampaikan kesimpulannya dari cerita Clarence.

Clarence tersedak sedikit minumannya. Sarah dengan gerakan lambat mengambilkan dua lembar tisu untuk kemudian diberikannya kepada Clarence. Segera saja Claire menyeka mulutnya dengan tisu itu.

"Now that's the prove," kata Sarah.

Clarence menyelesaikan batuknya yang mengundang perhatian para pengunjung lain di cafè tempatnya sekarang. "Gue tersedak dan lo malah bilang itu buktinya? Bukti apaan Sar?" cecar Clarence sedikit kesal.

Sarah memutar bola matanya. "Lo enggak mungkin tersedak kalau gue tadi bilang lo suka sama Aidan kan? Paling lo cuma ketawa. Tapi, karena itu Landon, lo jadi salah tingkah dan malah tersedak americano super pahit itu."

Clarence menggelengkan kepalanya mendengar Sarah.

"Dan lagi, sejak kapan lo jadi suka minuman pahit? Kaya hidup lo belum cukup pahit aja?"

Clarence merasa menyesal sudah mengajak Sarah bertemu tadi. Perempuan satu itu memiliki bakat luar biasa untuk menjadi orang yang menyebalkan.

"Oh satu lagi, kemarin ada perempuan yang datang ke rumah, namanya Arina. Dan dia instruktur boxing Landon," kata Clarence mengabaikan rasa kesalnya dan memutuskan untuk tetap cerita.

"Instrukturnya perempuan?"

Clarence mengangguk. "And you know what? Arina itu bilang Landon curhat soal gue ke dia. Dan anehnya lagi, dia bilang gue sama dia akan sering ketemu."

Sarah kemudian menjawab dengan enteng, "Mungkin dia selingkuhan Landon. Dan lo bakal sering ketemu dia karena dia akan jadi istri kedua."

Clarence menghela nafasnya dengan kesal. "Sekarang adalah saat dimana gue benar-benar ingin mukul lo Sar," katanya. "Just stop watching all those shitty korean drama."

Sarah terkekeh. "Ya mungkin, Arina Arina itu akan sering ke rumah lo buat latih Landon."

Clarence mengangguk tapi masih tidak terlalu menerima teori Sarah. "Ya mungkin."

"Sekarang balik ke topik awal. Kapan lo akan sadar kalau lo itu ada perasaan ke Landon? Gue yakin Landon sendiri juga punya perasaan ke lo," kata Sarah kemudian.

"For your information Sar, gue dan Landon tidak akan pernah mempunyai akhir yang bahagia dengan kita berdua saling mencintai sampai mati," kata Clarence kemudian menyesap anericano. Pahit.

Sarah memilih untuk tidak bertanya karena ia tahu Clarence akan segera menjelaskan. Dan benar saja, Clarence kembali melanjutkan perkataannya. "Landon, memiliki perempuan di masa lalunya yang akan menjadi satu-satunya orang yang bisa dia cintai. Dan gue pikir gue pernah cerita deh?"

Sarah berusaha mengingat. "Well, gue gak inget. Tapi yang jelas gue sekarang tahu," katanya. "And by the way, gue yakin Landon lebih ke ngerasa bersalah dan enggak mau berusaha move-on dibanding dengan tidak bisa jatuh cinta lagi. Dan hal itu, ngebuat dia tidak sadar kalau sebenernya lo udah punya tempat sendiri di hatinya dia."

Clarence tersentak dan otaknya tiba-tiba memutar memori lama. Dia ingat Landon pernah berkata bahwa dia memiliki perasaan khusus ke dirinya. Malam itu, saat Landon menceritakan soal Ava. "Dia udah bilang Sar," kata Clarence tiba-tiba.

Sarah menaikkan alisnya bingung. "Bilang apa?"

"Landon udah bilang kalau dia punya perasaan ke gue," kata Clarence.

Sarah tersenyum puas. "Kalian itu, dua orang bodoh yang sama sekali tidak tahu hati masing-masing. Giliran lo Claire, kapan lo mau ngaku kalau lo bahagia dengan keberadaan Landon. Dan bahwa di hati lo, Landon sekarang punya tempat sendiri."

Clarence meneguk americanonya lagi. Apa dia memang sudah harus mengaku kepada Landon?

Deep AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang