Savanna, usia 18 tahun
"Sudah jelas papa kamu menentang hubungan kita."
Landon mengedikkan bahunya. "Aku tau. Sudah sejak lama. Bahkan dari awal kita pacaran, Papa aku selalu menyindir."
Ava mengerutkan keningnya. "Tapi kita kan pacaran diam-diam? Kamu memberi tahu Papa kamu?"
Landon menggeleng.
"Menurut kamu, hal sekecil dan semudah ini Papaku tidak tahu? Papaku adalah orang yang suka mengatur dan semuanya harus berjalan di bawah pengawasannya. Termasuk hidup aku."
Ava menangkup kedua pipi Landon.
"Jadi, kenapa kamu masih mau pacaran dengan aku?"
Landon menatap Ava lama. Sebuah gumaman tak jelas keluar dari bibirnya. Seolah-olah sedang berpikir.
Ava melepaskan tangkupannya. "Enough, waktunya habis Landon! Kamu tidak berhasil menjawab. Hukumannya kamu harus membelikan Savanna donat dengan topping blueberry dan pisang."
Landon tersenyum lebar.
"Siap Tuan Putri!"
Ava ikut tersenyum.
"Tapi aku tetap mau tahu, Landon. Kenapa kamu masih berpacaran dengan aku?"
Landon menatap Ava tepat di matanya.
"Karena aku, Landon Lucais Najandra sudah jatuh cinta dengan kamu."
Ava tersenyum semakin lebar. Ia kemudian mengecup Landon di pipinya.
"Will you marry me, Landon?"
***
Savanna, usia 20 tahun.
"Kamu dan Landon masih pacaran?!"
Ava tidak berani menatap mata ayahnya. Ziral kini mendudukkan anak gadinya di ruang kerja miliknya karena Wyna tidak sengaja mengatakan hal itu.
"Papa pikir kalian hanya cinta monyet dan akan putus saat lulus sekolah. Tapi ini apa?"
Ziral menggelengkan kepalanya sambil menatap Ava dengan tatapan kecewa.
"Papa sudah bilang Ava, siapapun selain Landon. Kamu mengikuti obsesi Mama kamu? Sadar Ava, kamu dan Landon itu sudah pas jika hanya menjadi sahabat. Menurut kamu bagaimana Papa akan menghadapi Rahardian, atasan Papa, kalau Papa tahu anak Papa masih berpacaran dengan anaknya?"
Ava meremas ujung bajunya.
"Apa yang salah dengan aku dan Landon, Pa? Obsesi Mama? Papa pikir aku akan mengikuti obsesi Mama? Aku jatuh cinta dengan dia!"
Ziral melebarkan matanya. "Tatap Papa Savanna, dan katakan alasan kamu pacaran dengan Landon adalah karena kamu jatuh cinta dengan dia!"
Ava menggigit bibirnya sekali lagi. Mata hitamnya menatap mata ayahnya yang berkilat marah.
Ava terdiam.
Ziral langsung memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya berat. "Kamu tidak perlu mengikuti keinginan mendiang Mama kamu, Va. Kamu tidak harus menikah dengan Landon. Faktanya, kamu tidak akan pernah menikah dengan Landon."
Ava tertawa ironis.
"For god sake, Pa. Aku dan Landon, perjalanan kami masih panjang! Landon masih harus menyelesaikan kuliah bisnisnya dan aku juga masih harus kuliah juga! Lagi pula kenapa aku tidak bisa menikah dengan Landon?!"
Ziral menahan nafasnya.
"Landon adalah putra pertama keluarga Najandra. Apa kamu pikir, Ayahnya akan bersedia menikahkan Landon dengan kamu? Anak sekretaris? Tidak akan Va. Bahkan mingkin sejak Landon lahir, orang tuanya sudah mengantongi beberapa nama anak perempuan dari para pesohor di negeri ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Affection
Romance((FINISHED)) He loves her, but his past doesn't allow him to love her. She loves him, but she doesn't let her feeling shown. They're just too afraid. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau seseorang bilang ke Clarence satu tahun lalu kala...