Sam Smith - Latch
"Morning, Claire."
Clarence mengangkat kepalanya dan mengalihkan perhatiannya dari semangkuk sereal yang sedang dia makan. "Morning," kata Clarence sambil menatap Landon yang kini duduk manis di depannya sambil memakai setelan lengkap untuk kerjanya.
"So sereal untuk pagi ini?" tanyanya sambil menatap Clarence. Clarence mengangguk sebagai jawaban kemudian berdiri untuk mengambil mangkuk baru. Mengisinya dengan sereal kemudian mengambil susu di kulkas, Clarence akhirnya menaruh sarapan pagi itu di depan suaminya.
"Thanks," kata Landon sambil menyendok serealnya. Clarence lagi-lagi hanya mengangguk sebagai jawaban. "Nanti makan siang bareng?" kata Landon tiba-tiba.
Clarence menghentikan gerakan menyendoknya. "Makan siang bareng? Kenapa?"
Landon mengendikkan bahunya, menelan serealnya kemudian berkata lagi. "Karena aku mau bersikap manis. Kamu lupa?"
Clarence menaikkan alisnya. "Jadi itu sikap manis? Makan siang bareng itu sikap manis?"
"Bukan, mungkin," kata Landon ragu. "So I guess that's a no," katanya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Clarence tidak menjawab perkataan Landon dan memilih untuk melanjutkan makannya. Dalam hati dia mempertimbangkan tawaran Landon untuk makan siang. Clarence hampir menjawab iya ketika Landon tiba-tiba membuka suaranya terlebih dahulu.
"Okay, kalau begitu tidak perlu makan siang bersama. Tapi, Clarence, sepertinya aku akan lembur malam ini."
Clarence menaruh sendoknya di mangkuknya. Nafsu makannya hilang seketika. Landon menyerah untuk mengajaknya makan siang bersama begitu saja. Mungkin, dari awal pria itu memang tidak bersungguh-sungguh. "Okay," kata Clarence. Ia kemudian berdiri sambil membawa mangkuknya ke wastafel.
Landon menyusul di belakangnya kemudian menaruh mangkuknya di tempat yang sama. Clarence berpikir Landon akan segera pergi tapi nyatanya Landon diam di belakangnya entah untuk apa. Clarence menghela nafasnya kemudian berbalik. "Apa lagi Landon?"
"Dasi aku," katanya sambil tersenyum polos. Clarence menaikkan alisnya kemudian memutar mata. Dengan sedikit terpaksa dia mengikatkan dasi Landon.
"Aku pikir sampai kemarin pagi kamu masih bisa mengikat dasi kamu sendiri Landon?" kata Clarence penuh sarkasme.
Landon tersenyum lebar. Dia memilih untuk tidak menjawab dan alih-alih dia menangkup pipi Clarence kemudian mengecup singkat bibir wanita itu. "Sejak barusan kemampuan mengikat dasi aku hilang begitu saja."
Clarence merasakan nafasnya tertahan sampai di tenggorokan. Ketika Landon akhirnya melepaskan tangkupannya di pipi Clarence dan berjalan mundur beberapa langkah, barulah nafasnya kembali teratur.
"Clarence Alayna Najandra," kata Landon sambil menatapnya lama. Clarence hampir yakin dia melihat kekaguman di mata pria itu. Dan entah sejak kapan, Landon menjadi banyak senyum. Dan tentu saja, itu sangat buruk untuk kinerja jantung Clarence.
Dengan tanpa disadari Clarence menggigit bibirnya kemudian balik menyebutkan nama panjang pria di depannya itu. "Landon Lucais Najandra."
Sudut bibir Landon semakin naik, membuat lengkungan senyum yang sangat menawan. "Believe it or not, kamu membuat jantung aku berdebar saat ini Clarence."
Clarence tidak bisa menahannya lagi, sebuah senyum kecil terukir dibibirnya tanpa bisa ia kontrol. "Sebaiknya kamu segera pergi ke kantor Landon. Dan asal kamu tahu, gombalan seperti itu, aku tidak suka. Dan lagi, gombalan seperti itu tidak akan membuat aku bahagia seketika."
Landon terkekeh kemudian mengangguk sebelum membalik badannya dan pergi dari hadapan Clarence. Sementara, Clarence masih tidak bisa menghentikan senyum konyol di wajahnya.
Ting!
Clarence menoleh ke arah meja makan, tempat dinana handphonenya baru saja berbunyi menandakan ada pesan masuk. Dengan perlahan dia membuka pesan itu dan membulatkan matanya sangat lebar setelahnya.
From : Landon
Walaupun gombalan aku tidak akan membuat kamu mengaku bahagia seketika. Setidaknya, kamu bisa tersenyum karena itu. Iya kan?Ps. Aku tahu, jantung kamu juga berdebar sekarang.
•
•
•
•
•So!!!!! Here I am!!!! Horee!!!! Maaf ya hiatusnya lama zekali pake z☹️ Bukan sok sibuk apa gimana, cuma yagitu(?)
Bisa diliat kan ada sesuatu yang beda di atas sana (?) Ada tulisan yang ditulis pake bold! Yup! Itu judul lagu! Jadi, mulai chapter ini akan ada lagu-lagu pilihan aku (yang mungkin ada kaitannya sama chapter tsb atau bisa aja gak berkaitan sama sekali)!
TERUS!!!
I'M SO HAPPY WITH 3k+ READERNYA😳😳😳
Love u so much guys! Tolong tetap sayangi Landon sama Claire ya!!
Dun forget to vote and comment babes!
Whith love - Hy
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Affection
Romance((FINISHED)) He loves her, but his past doesn't allow him to love her. She loves him, but she doesn't let her feeling shown. They're just too afraid. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau seseorang bilang ke Clarence satu tahun lalu kala...