Flicker — Niall Horan
Landon bangun pagi itu di kamar yang asing baginya. Landon buru-buru melihat ke sebelahnya dan mendapati Ava sedang tertidur dengan tenang menghadapnya.
Semuanya bukan mimpi. Landon bersyukur dalam hati.
Pakaiannya masih lengkap, yang artinya tidak ada yang terjadi tadi malam. Landon juga bersyukur akan hal yang satu itu. Dia memang senang karena Ava ternyata masih hidup. Tapi tetap saja, perasaan kecewa, marah, dan kesal juga masih bersarang di dirinya.
Atau karena dia tidak ingin mengkhianati seseorang?
Landon bergerak turun dari ranjang dengan gerakan perlahan. Ia berjalan menuju dapur dan mengambil sebotol air putih. Pikirannya melayang memikirkan orang lain yang juga penting untuknya saat ini.
Clarence.
Landon merogoh sakunya kemudian menghubungi nomor Clarence lagi. Tidak ada jawaban. Sama seperti kemarin. Clarence pasti masih tidur. Landon merasa sedikit lega. Lega karena Clarence bisa tidur nyenyak setelah apa yang terjadi.
"Landon?"
Suara Ava yang sedikit berteriak membuat Landon buru-buru kembali ke kamar perempuan itu. Ava langsung menoleh ke arahnya dan menghembuskan nafas lega.
"Aku kira kamu pergi," kata Ava.
Landon menggeleng. "Aku masih di sini," katanya, kemudian duduk di ranjang di samping Ava. Landon menaruh handphonenya di table lamp samping tempat tidur Ava.
Ava beringsut mendekati Landon dan langsung memeluknya. "Jangan tinggalkan aku Landon. Janji?"
Landon menelan ludahnya. Mulutnya terasa kering padahal ia baru saja menghabiskan sebotol air mineral.
"Diam berarti iya," kata Ava.
Landon tersentak. Itu aturannya dengan Claire.
"Kenapa?" tanya Ava menyadari perubahan sikap Landon yang menjadi diam.
Landon menggeleng kemudian tersenyum. "Aku, ke kamar mandi dulu," katanya, kemudian berjalan setelah melepas pelukan Ava.
Landon menatap dirinya di cermin yang terdapat pada kamar mandi Ava. Masih dengan pakaiannya yang kemarin, namun pria itu tampak berantakan.
Pikirannya berceceran di semua tempat. Dengan tatapan bingung Landon menatap dirinya sendiri.
"Bajingan. Kamu mencium istri kamu kemudian mengusirnya di hari yang sama. Dan kamu mengatakan kamu mencintai dua orang sekaligus dalam satu waktu."
Landon menatap dirinya dengan marah. Ingatan mengenai pernyataan kepada Claire di Landon Eye membuatnya sesak.
I love you.
Dan, Claire tidak menjawab.
Landon mendesah gusar. Ia menampung air dengan kedua telapak tangannya kemudian membasuh wajahnya dengan kasar.
Sekarang Ava ada di sini. Dia hanya harus fokus kepada Ava. Bukankan itu yang dia mau? Mencintai satu orang sampai mati.
Mencintai Ava.
Landon mendesah sekali lagi. Saat ini dia benar-benar tidak tahu bagaimana perasaannya. Jika Ava muncul sebelum Landon bertemu dengan Claire maka tidak akan ada keraguan. Landon akan langsung membawanya menaiki altar.
Tapi sekarang ada, Claire. Clarence Najandra.
Landon mendengus. Dia harus berhenti berpikir sebelum kepalanya pecah. Dengan segera pria itu berbalik kemudian membuka pintu kamar mandi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Affection
Romance((FINISHED)) He loves her, but his past doesn't allow him to love her. She loves him, but she doesn't let her feeling shown. They're just too afraid. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau seseorang bilang ke Clarence satu tahun lalu kala...