Enam Puluh Tujuh

7.7K 453 17
                                    

I'm Not The Only One - Sam Smith

(Recomend denger lagunya sambil baca ini. Vote first guys.)

"Ma'am, wake up Ma'am. Do you hear me? Are you okay?"

Clarence merasakan dirinya perlahan-lahan sadar. Seseorang mengguncang pelan tubuhnya. Rasa pening membuat Clarence susah payah membuka matanya.

"I think we should call ambulance."

Clarence memaksa matanya terbuka. Seluruh tubuhnya terasa kaku dan sakit. Dingin. Juga sangat dingin. Sebenarnya dia dimana?

Matanya terbuka perlahan dan hal yang pertama ia lihat adalah seorang wanita berambut coklat yang sedang mencoba membangunkannya.

"She's awake!" katanya memberitahu satu orang lain.

Clarence mencoba untuk berdiri namun tubuhnya terasa lemah. Untungnya si brunette, membantunya berdiri. Dan untungnya lagi, kakinya masih kuat untuk menyokong berat tubuhnya.

"Are you okay Ma'am? Would you like to go to hospital?"

Clarence menggeleng.

"I'm okay. Probably, just tired."

Dua orang staf hotel tempatnya itu kemudian menuntunnya menuju living room. Clarence menoleh sekilas dan mendapatkan berbagai macam makanan sudah tersedia di ruang yang merangkap fine dining itu.

"I didn't order dinner," katanya.

Staff itu kemudian menjelaskan bahwa tadi pagi, Landon yang memesan mereka untuk menyiapkan dinner untuk mereka berdua. Rencananya adalah, mereka akan langsung makan tepat saat mereka pulang.

Clarence berterima kasih kepada keduanya. Kalau mereka tidak di sana, Clarence mungkin akan tertidur di lantai kamar mandi itu semalaman. Dan bisa dipastikan tubuhnya tidak akan baik-baik saja.

Kedua staf itu kemudian pergi setelah menanyakan Clarence berkali-kali apakah dia baik-baik saja. Clarence kemudian langsung duduk di meja fine dining itu dan memakan beberapa hidangan. Sendirian.

Dia perlu makan untuk menghadapi semuanya. Berbicara tentang semuanya, Claire sadar sekarang sudah larut malam dan belum ada tanda-tanda dari Landon.

Tentu saja dia akan bersama Ava, bodoh.

Claire menghembuskan nafasnya kemudian mulai memakan berbagai macam makanan yang ada di sana lagi.

Clarence menyudahi makannya ketika ia merasa itu akan cukup untuk perutnya semalaman. Clarence menelpon room service untuk membersihkan semuanya sebelum beranjak ke tempat tidur.

Clarence mengecek ponsel miliknya. Ada dua panggilan tidak terjawab dari Landon. Clarence tersenyum ironis. Landon setidaknya masih mengingatnya.

Claire melempar benda itu ke sisi ranjang yang kosong di sebelahnya. Dia tidak boleh menjadi lemah hanya karena Landon. Cepat atau lambat mereka juga akan bercerai.

Lebih baik ia menanggung perasaan sakit itu sekarang. Daripada tahun depan atau dua tahun lagi.

***

Clarence bangun keesokan harinya dikarenakan dering ponselnya yang sedari tadi tidak bisa diam. Kepalanya sudah tidak sepening kemarin dan dia merasa lebih sehat dari kemarin.

Claire tidak langsung mengecek ponselnya itu. Alih-alih ia melihat ke sekitar kamarnya. Claire juga bangun dan mengitari seluruh kamar hotelnya, sedikit berharap Landon akan ada di sana dan semua yang terjadi hanya mimpi buruk.

Deep AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang