Denganya

73 2 0
                                    

"Kita ngapain ke
sini?" tanyaku ingin tahu.

"Belajar" jawabnya singkat.

Singkat padat tapi nggak jelas.

"Belajar, dicafe?"

"Iya."
Jawabnya singkat lagi.

"Duduk dulu mau pesan apa aku yang traktir nih." pinta Kevin

Mendengar kata traktir sinyalku kuat banget sama yang gratis- gratisan.

"Tapi ..." tiba-tiba saja omonganya terpotong tanpa alasan.

"Tapi apa Vin kok ngatung  gitu ngomongya" sambarku dengan cepat

"Tapi ini bukan kencan lho Nan" gumam Kevin dengan suara lirih tapi aku masih bisa mendengarnya.

Bug
Sebuah pukulan aku daratkan dilengan kanan Kevin.

Pemiliknya hanya tersenyum kecut kearahku.

"PD kamu siapa juga yang naksir sama kamuini" tangkisku tegas nan cepat.

Bruk

"Ini kamu kerjain bab 1 dan bab 2 yang essay, aku yang pilihan ganda." perintah Kevin.

Aku mendesih

"Curang" gerutuku.

"Kalau tidak mau kamu kerjakan saja sendiri!".

Perintah Kevin datar tapi daya tekan atsmosfernya kuat sekali, membuatku sulit untuk bernafas.

Aku mendesis

Sial pantas saja aku mencium bau anyir sejak tadi.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang