Amplop Merah

10 1 0
                                    


Pagi ini aku begidik ngeri dengan ucapan "selamat Nanda" yang mereka lontarkan.
Entah ucapannya selamat tapi ekspresi mukanya sudah seperti orang terinfeksi virus zombie.

Aku pandangi papan pengumuman dari kejauhan.

"Ah ramai" gumamku.

Akupun memutuskan untuk ikut berdesak-desakkan mengerumuni papan pengumuman.

"Eh, ada nilai yang keluar?" tanyaku pada salah satu bagian dari mereka yang ikut berdesak-desakkan.

Yang kutanyai hanya mematung, masih enggan menjawab.
Kulihat ia sedang memandang kearah lain.

Entah terasa dicampakkan aku.
Apa aku perlu imunisasi MR ya.

"Eh, kamu Nanda yang kemarin kan?" tanya sesorang yang tadi aku tanyai.

"Yaps, aku Nanda, emang kemarin ngapain ya?" tanyaku rada gagal fokus.

"Yang kemarin rumornya beindonya ngalahin pamor kelas A" ujar siswi yang entah ia kelas apa.

"Hu'um" jawabku sambil mengulum bibir bawahku.

"Selamat ya" ujarnya.

"Eits, selamat kok mukanya gitu?" tanyaku yang sedari tadi udah mode kepo.

"Bakalan seru dikerjain Pak Agus" ujarnya sambil berlalu.

"Eh, kenapa Pak Agus?" gumamku.

"Eits, tunggu kok bulu kudukku pada berdiri ya" ujarku lirih.

"Kamu pikir saya hantu" ujar sesorang dari belakangku.

Dan nggak salah lagi, aku kenal suara ini.
Ini suara Pak Agus.

Aku menoleh kebelakang sambil nyiapin mental.
Merinding disko tauk.

"Pa-pagi Pak" sapaku.

"Pagi, jangan lupa kamu nanti ambil soal dikantor yang amplop merah ya" ujar Pak Agus sambil berlali menuju ruang guru.

*_*

"Oi, tumben pagi bener kamu berangkatnya?" cemoh Sisil.

"Nanda mah gitu, kalau udah nggak ada KBM berangkatnya emang pagi" imbuh Kevin.

"Yee, enak aja maen ngatain orang pagi-pagi gini" elakku.

"Eh Nan, udah liat hasil PKNnya belum, katanya nilainya udah dupajang didepan kantor" ujar Sisil.

"Belum, tadi mau liat masih rame" ujarku.

"Aku berani taruhan, Nanda pasti remidi" ujar Kevin mantap.

Pletak!

"Seneng amay liat aku remidian PKN ya" umpatku setelah menjitak keras kepala Kevin.

Sisil malah ngakak so hard.
Entah ini malah jadi hiburan pagi biat dia.

"Iya aku setuj...."

Aku acungkan kepalan tanganku kearak Sisil.
Dan hasilnya Sisil langsung mingkem tanpa diminta.

Triinggg....

Bel masuk berbunyi.

Aku langsung ngacir kekantor melaksanakan mandat dari Pak Agus.

*_*

Aku yang tadinya berjalan tanpa menghiraukan kanan kiri, dan hiru piruk sekitar langaung berhenti tepat didepan papan pengumuman.
Entah sepertinya aku terjebak dalam medan maghnet.

"Eh".

"Aku.."

"Nanda dicari Pak Agus" teriak entah dari siswa yang baru keluar dari kantor yang menentsng amplop berwarna kuning.

Aku langsung bergegas menuji kantor dan menenteng amplop berwarna merah.

TUGAS REMIDIAL MAPEL PKN

lha, pantesan dari tadi pada ngucapin selamat tapi muka kaya zombie, aku salah satu siswi yang masuk dalam kandidat remidial PKN.

Kayaknya Pak Agus demen banget  ngasih aku remidian.
Udah kaya murid favoritnya aja.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang